Atasi Perubahan Iklim, dari Restorasi Mangrove hingga Kurangi Sampah Plastik

Kolaborasi aksi multipihak dalam mengatasi perubahan iklim merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan lingkungan yang dihadapi saat ini.

Urgensi perubahan iklim dilakukan untuk mewujudkan perubahan positif dan melindungi lingkungan generasi mendatang. Melalui kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan konsumen, kita dapat menciptakan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk pencegahan kerusakan yang lebih masif. Salah satunya, yang telah dilakukan Perhimpunan Filantropi Indonesia, Klaster Filantropi Lingkungan Hidup & Konservasi, dan KADIN Indonesia dalam Mangrove Coffee Talk: Menilik Rehabilitasi dan Restorasi Mangrove untuk Perubahan Iklim, di KEHATI Foundation, Rabu (31/5/2023).

Momen berbagi praktik baik, Mangrove Coffee Talk pada 31 Mei lalu, yang dihadiri perwakilan lembaga, organisasi, dan korporasi yang concern terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Langkah komitmen restorasi dan rehabilitasi mangrove/bakau menjadi isu yang dibahas dalam forum tersbut. Pasalnya, menurut Wakil Ketua I Komite Tetap Pengendalian dan Evaluasi DAS, Hutan Lindung dan Mangrove KADIN Indonesia, Chintya Dian Astuti, mangrove/bakau memiliki potensi yang luar biasa sebagai salah satu aksi mitigasi berbasis alam untuk perubahan iklim. Hutan mangrove di Indonesia tercatat sebagai yang terbesar dan paling produktif di dunia, sekitar 3,4 juta hektar atau sekitar 20%.

Dilansir dari tayangan ulang melalui YouTube, aksi kolektif ini akan dimulai dengan pemaparan rencana dari KADIN Indonesia di dua wilayah yang telah dimasukkan sebagai area intervensi sekaligus menjadi Piloting Project Mangrove KADIN Indonesia yaitu di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur dalam tajuk IMPACT (Indika Energy Mangrove Program in Action), yang diinisiasi oleh PT Indika Energy Tbk. dan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang digagas oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia dan Klaster Filantropi Lingkungan Hidup.

Sejalan dengan hal tersebut, Perhimpunan Filantropi Indonesia, Klaster Filantropi Lingkungan Hidup & Konservasi, dan KADIN Indonesia akan terus berbagi pengalaman, memetakan kolaborasi yang dapat dilakukan secara berkelanjutan; bukan hanya sekedar publikasi semata. Semua terfokus pada pengarusutamaan ko-kreasi untuk mempercepat pencapaian TPB/SDGs dan agenda perubahan iklim.

Kontribusi aktif dari masyarakat juga dapat menjadi awalan baik untuk perubahan iklim. Tidak terkecuali, lewat pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Khususnya di Indonesia yang memiliki tradisi gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, masih ada kecenderungan yang tinggi untuk menggunakan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Mengadopsi langkah yang sederhana untuk dijadikan gaya hidup, adalah contoh peningkatan kesadaran akan dampak negatif dari plastik sekali pakai. Langkahmu bisa jadi berarti dan lebih mengajak partisipasi dalam kontes foto #BeatPlasticPollution!

Salah satu inisiatif besek untuk membungkus daging kurban pada Iduladha (Foto: DD Volunteer)

Kontes foto ini merupakan salah satu aksi untuk mendukung peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 5 Juni 2023. Kontes diadakan dari 5 Juni sampai dengan 19 Juni 2023 melalui Instagram, untuk menyadarkan setiap orang merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi polusi plastik.

Yuk, jadi bagian dalam kontes ini dan menangkan merchandise eksklusif dan eco-friendly dari Belantara Foundation, Filantropi Indonesia dan Dompet Dhuafa Volunteer. Syarat dan ketentuan dapat dicek melalui link ini.