Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Ikan Cupang Aceh, Serupa Namun Berbeda Jenis
5 Agustus 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Firman M Nur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ikan cupang yang sama-sama terancam
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kedua spesies ikan cupang ini memiliki keunikan dari warna tubuh yang berwarna merah. Betta dennisyongi termasuk dalam kategori rentan menurut Redlist IUCN, sementara B. rubra sudah menghadapi ancaman punah. Salah satu faktor utama yang menyebabkan risiko ini adalah perdagangan ikan cupang yang tidak berkelanjutan, yang masih sangat mengandalkan tangkapan dari alam liar. Keberadaan ikan cupang asli Aceh ini semakin terancam akibat kerusakan habitat yang terus terjadi seperti alih fungsi lahan untuk pembangunan, perkebunan, jalan, dan perumahan telah mengurangi habitat alami ikan cupang di beberapa wilayah di Aceh. Betta dennisyongi dapat dibedakan dari B. rubra dengan melihat karakter: garis postorbital hitam kontinu yang memanjang hingga tepi opercle (B. denniyongi) vs garis terputus (B. rubra).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan reproduksinya , ikan cupang dapat dikelompokkan menjadi dua tipe yakni nest-builder dan mouthbrooder. Kelompok nest-builder membangun sarang berupa gelembung-gelembung udara saat akan memijah dan mengerami telur pada gelembung tersebut, sedangkan kelompok mouthbrooder mengerami telurnya di dalam mulutnya. Betta rubra dan B. dennisyongi termasuk dalam kelompok mouth-brooder, dimana setelah memijah, ikan jantan akan mengutip telur-telur yang telah terbuahi dan mengerami telur tersebut di dalam mulutnya, kemudian ikan cupang jantan akan bersembunyi dibalik akar-akar tanaman atau serasah hingga telur menetas. Ini adalah strategi untuk meningkatkan peluang bertahan hidup keturunannya di lingkungan yang penuh tekanan dan risiko predasi. Namun, meskipun adaptif, rendahnya fekunditas kedua spesies ini menjadi tantangan serius dalam upaya konservasi selain itu juga interval waktu pengeraman yang lama dapat menyebabkan kematian induk ikan.
ADVERTISEMENT
Upaya perlindungan dan restorasi habitat alami menjadi langkah kunci dalam menyelamatkan kedua spesies ikan cupang ini dari kepunahan. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya alam.