Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Ikan Cupang Alam Betta Rubra dari Perairan Aceh yang Terancam Punah
19 Maret 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Firman M Nur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Betta rubra Ikan native yang populasinya terancam akibat perubahan lingkungan dan perburuan
ADVERTISEMENT
Ikan cupang telah lama menjadi primadona di kalangan pecinta ikan hias. Keindahan warna dan corak tubuhnya membuatnya menjadi salah satu ikan hias yang banyak di cari untuk di koleksi. Ikan cupang, secara umum berasal dari perairan dengan aliran lambat hingga tergenang. Ikan cupang juga dapat ditemukan beberapa tipe habitat seperti rawa, kolam dan sungai.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Eschmeyer's Catalog of Fishes terdapat 74 jenis ikan cupang di seluruh dunia. Berdasarkan dafa Fishbase di Indonesia sendiri, terdapat 52 jenis ikan cupang, yang terdiri dari 48 spesies native atau asli, 1 jenis yang introduksi atau di datangkan dari luar Indonesia (Betta splendens ), dan 3 jenis endemik (Betta schalleri, Betta edithae dan Betta foerschi).
Di Aceh sendiri setidaknya ada lima jenis ikan cupang yaitu Betta edithae, Betta spelndens, Betta imbellis, Betta dennisyongi, dan Betta rubra. Di antara kelima jenis tersebut, Betta rubra adalah yang paling terkenal di Aceh. Ikan cupang yang dalam Bahasa Aceh dikenal dengan sebutan "laga,". Di aceh Betta rubra di dapat di temukan di Aceh Besar dan Aceh Jaya, di Aceh Besar ikan ini dapat ditemukan di aliran anak sungai. sementra di Aceh Jaya, ikan ini ditemukan di saluran irigasi dan anak sungai.
ADVERTISEMENT
Ikan cupang Betta rubra pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh Perugia. Pemberian nama "rubra" sendiri berasal dari bahasa latin yang berarti "ruber," yang artinya merah. Hal ini berdasarkan warna merah cerah yang dimiliki oleh ikan ini. Secara global ikan ini juga dikenal dengan sebutan Red Sumatran Fighter atau Cupang Toba.
1. Perbedaan Betta rubra jantan dan betina
Perbedaan antara Betta rubra jantan dengan betina adalah, pada ikan jantan lebih berwarna dan memiliki garis hitam di tubuhnya, sedangkan betina berwarna lebih pucat, dengan garis hitam dan papila genital berwarna putih. Namun warna ikan cupang Betta rubra dapat berubah dengan cepat sesuai dengan suasana hatinya, terutama saat stres warna tubuhnya bisa memudar atau tampak pucat. Sebaliknya saat masuk musim kawin warna tubuah ikan akan semakin cerah.
ADVERTISEMENT
2. Reproduksi Betta rubra
Pengembangbiakan ikan Betta rubra masih sulit dilakukan karena kurangnya informasi tentang biologi reproduksi. Oleh karena itu, informasi biologi reproduksi ikan Betta rubra sangat penting diketahui untuk pengelolaan perikanan, dan kurangnya informasi ini dapat menyebabkan kegagalan pengelolaan dan pengembangan program budidaya.
Berdasarkan reproduksinya, Betta rubra termasuk dalam kelompok mouthbrooder, setelah memijah umumnya ikan jantan akan mengutip telur-telur yang telah terbuahi dan mengerami telur tersebut di dalam mulutnya, kemudian ikan jantan akan bersembunyi dibalik akar-akar tanaman atau serasah hingga telur menetas. Sifat mouthbrooder juga dapat berdampak negatif bagi induknya.
Kemampuan induk untuk makan dan fungsi respirasi akan terganggu selama pengeraman telur, induk ikan juga hanya akan mencari makanan setelah periode pengeraman selesai. Berhentinya induk ikan makan dan menggunakan sumber daya yang tersimpan untuk mempertahankan proses fisiologis selama mengeram dapat mengakibatkan penurunan kondisi tubuh induk, bahkan interval waktu pengeraman yang lama dapat menyebabkan kematian induk ikan.
ADVERTISEMENT
Ikan Betta rubra dapat memijah sepanjang tahun (multiple spawner). Ikan Betta rubra betina dapat menghasilkan 30-73 telur, fekunditas yang rendah ini terkait dengan sifat parental care, sifat parental care mouthbrooder ini bertujuan untuk meningkatkan peluang anak-anak mereka bertahan hidup dan menyediakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Perilaku moutbrooder merupakan adaptasi terhadap habitat dan risiko predasi. Pengeraman telur di mulut juga dianggap sebagai respons untuk memaksimalkan kelangsungan hidup keturunan yang sering kali dalam kondisi lingkungan yang penuh tekanan.
Di alam, rasio kelamin Betta rubra jantan dan betina tidak seimbang (1 jantan : 6 betina), yang bermakna ikan betina lebih dominan jumlahnya. Secara teoritis, rasio kelamin yang tidak seimbang akan meningkatkan kerentanan terhadap keberlanjutan populasi ikan, dengan jumlah jantan lebih sedikit akan berdampak pada peluang pembuahan telur juga rendah dan selanjutnya menyebabkan rekrutmen ikan akan menurun pula.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya ikan jantan di alam ini diduga karena eksploitasi yang berlebihan dan hias karena ikan jantan memiliki warna yang lebih menarik dibandingkan ikan betina dan harga jualnya juga lebih tinggi sehingga lebih banyak diburu dan ditangkap.
3. Ancaman kepunahan Betta rubra
Hingga saat ini, ikan Betta rubra banyak diperjualbelikan baik lokal hingga mancanegara. Harga jual Betta rubra bisa mencapai Rp 125.000-383.000 per ekor. Itu sebabnya, ikan ini banyak di tangkap di alam untuk diperjualbelikan. Penangkapan yang tidak terkontrol berdampak pada penurunan populasi ikan beta di alam.
Data dari IUCN Red List menunjukkan bahwa Betta rubra menghadapi ancaman kepunahan dan populasinya di alam terus mengalami penurunan populasi. Ancaman terhadap populasi Betta rubra, termasuk kehilangan habitat alami, perburuan yang berlebihan, dan perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang berdampak semakin mengurangi jumlah populasi mereka secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Namun, kesadaran akan pentingnya pelestarian tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga konservasi saja. Setiap individu juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan hidup Betta rubra yang terancam punah ini. Penting untuk mengambil langkah-langkah konservasi yang tepat untuk melindungi spesies ini.
Upaya-upaya seperti sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan, perlindungan habitat alami, pengendalian perburuan yang berlebihan, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya keberadaan Betta rubra dalam ekosistem lokal bisa menjadi langkah awal dalam upaya pelestarian lingkungan dan keberlangsungan Betta rubra yang terancam punah.