Konten dari Pengguna

Jengkol: Bahan Masakan Dengan Aroma Khas Yang Kaya Manfaat

Firsta Ninda Rosadi
Dosen Universitas Andalas
29 Agustus 2024 6:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firsta Ninda Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jengkol Yang Siap Diolah atau Dikonsumsi (sumber: shutterstock.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jengkol Yang Siap Diolah atau Dikonsumsi (sumber: shutterstock.com)
ADVERTISEMENT
Jengkol (Archidendron pauciflorum), salah satu tanaman polong-polongan yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Jengkol juga dikenal dengan nama "jering" di Malaysia, "luk neang" di Thailand, dan "da nyin thee" di Myanmar. Tanaman jengkol memiliki buah yang beraroma khas dan sering diolah menjadi berbagai masakan. Jengkol diperkirakan berasal dari wilayah India dan menyebar ke Asia Tenggara pada masa lalu. Di Indonesia, jengkol banyak dibudidayakan di daerah Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki aroma yang tajam dan sering kali dianggap mengganggu, jengkol tetap menjadi favorit banyak orang, terutama di Indonesia. Di samping itu, jengkol mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, diantaranya:
ADVERTISEMENT
Di berbagai daerah di Indonesia, jengkol diolah menjadi berbagai macam hidangan lezat yang menggugah selera, seperti:
Selain digunakan dalam kuliner, jengkol juga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional sebagai bahan herbal untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.
Di samping itu, jengkol juga memiliki nilai ekonomi yang cukup signifikan, terutama di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, jengkol sering dijual di pasar tradisional dengan harga yang bisa bervariasi tergantung musim. Pada saat panen melimpah, harga jengkol bisa lebih terjangkau, namun pada saat tertentu harga jengkol bisa melonjak tinggi karena permintaan yang meningkat sementara pasokan terbatas. Budidaya jengkol juga menjadi salah satu mata pencaharian bagi petani di beberapa daerah. Karena permintaan yang stabil dan kecintaan masyarakat terhadap olahan jengkol, komoditas ini memberikan kontribusi ekonomi yang tidak sedikit bagi para petani.
ADVERTISEMENT