Tanaman Pronojiwo: Tanaman Obat yang Mulai Jarang Ditemukan

Ilustrasi Tanaman Pronojiwo (sumber: shutterstock.com)

Tanaman pronojiwo, yang juga dikenal dengan nama ilmiah Euchresta horsfieldii atau Kopsia arborea, merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah seperti purnajiwa atau tali jiwa. Tanaman pronojiwo sudah dikenal sejak zaman dahulu oleh masyarakat lokal dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional.

Pronojiwo masuk ke dalam jenis tanaman perdu yang dapat tumbuh hingga setinggi 1 meter. Batangnya bulat dengan permukaan berbintik-bintik, dan daunnya majemuk menyirip berhadapan. Bunga tanaman pronojiwo berbentuk tandan dan muncul di ketiak daun, sementara buahnya berupa polong panjang sekitar 1-2 cm dengan biji berbentuk ginjal berwarna cokelat muda.

Secara tradisional, tanaman pronojiwo memiliki berbagai kegunaan. Daun dan bunganya sering digunakan dalam ramuan herbal untuk pengobatan. Selain itu, akar dari tanaman ini juga kadang-kadang digunakan sebagai bahan dasar dalam obat-obatan tradisional. Di beberapa daerah, pronojiwo juga digunakan sebagai tanaman hias karena keindahan dan keharuman bunganya.

Tanaman pronojiwo juga dikenal mengandung berbagai senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Diantaranya adalah flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat, sementara alkaloid dapat berfungsi sebagai analgesik atau penghilang rasa sakit. Tanin dalam tanaman ini memiliki efek anti-inflamasi, dan saponin diketahui dapat membantu memperkuat sistem imun.

Ilustrasi Bagian Daun dan Bunga Tanaman Pronojiwo yang Tumbuh di Alam Liar (sumber: shutterstock.com)

Selain kegunaan dan kandungannya yang beragam, pronojiwo juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah diakui secara turun-temurun oleh masyarakat lokal. Berikut beberapa manfaat kesehatan dari tanaman pronojiwo:

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari tanaman pronojiwo, bagian tanaman seperti daun dan bunga biasanya direbus untuk dijadikan teh atau ramuan herbal. Beberapa orang juga mengeringkan daunnya terlebih dahulu sebelum diseduh. Di samping itu, biji pronojiwo dapat dikonsumsi dengan cara dikunyah langsung atau ditumbuk halus dan diminum bersama air susu. Selain itu, buah pronojiwo yang setengah matang dapat dipanggang dan airnya diminum sebagai obat tradisional.