Sound Horeg: Tradisi Pengeras Suara Yang Meresahkan Warga

Ilustrasi sound horeg (Sumber : Dokumen pribadi)

Belakangan ini masyarakat Indonesia khususnya di pulau jawa diresahkan dengan kemunculan sound horeg, yang disebut-sebut sebagai salah satu tradisi. Namun, apa sebenarnya itu sound horeg?

Sound horeg, atau penggunaan pengeras suara dengan volume berlebihan yang menggangu kenyaman ini telah menjadi kebiasaan di pulau Jawa. Meski dianggap sebagian warga sebagai simbol perayaan, tradisi ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat yang terganggu oleh kebisingan tersebut, selain itu suara yang di timbulkan oleh sound ini dapat merusakan jendela dan genteng rumah warga. banyak yang menganggap sound horeg sebagai pelanggaran terhadap hak dan ketenangan, terutama bagi warga yang mengutamakan kenyamanan dalam lingkungan.

Adapun penjelasan yang lebih rinci tentang apa itu sound horeg yang telah dijelaskan oleh jurnal 'Analisis Hukum Terhadap Penggunaan Sound Horeg Yang Melebihi Batas' karya Sinta Della Lesgaselvia, sound horeg merupakan sound system yang di satukan di dalam truk dan menghasilkan kebisingan yang berlebih dan melebihi batas, dalam jurnal ini sound horeg dianggap menggangu kenyamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunan sound horeg yang berlebihan, yaitu:

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sound horeg bukanlah kebiasaan yang sejalan dengan kehidupan masyarakat yang damai dan tenang. Dari sudut pandang sila kedua, "Kemanusian yang adil dan beradab," tradisi ini sangat tidak mencerminkan sila kedua dan tidak mempunyai sikap menghormati sesama. Menurut saya, demi menjaga ketenangan dan kesehatan warga, sebaiknya budaya sound horeg ini sebaiknya dibatasi.

Ada Beberapa Solusi Untuk Mengatasi Kasus Sound Horeg, Yaitu: