Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dampak Dari Keberadaan Pembayaran Digital (QRIS) Pada Generasi Z
13 Oktober 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fitria Novaliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar QR Code nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 agar proses transaksi pembayaran secara domestik menggunakan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
ADVERTISEMENT
Dalam jurnal yang dipaparkan oleh Meitry Adinda (2022) Salah satu sasaran utama dari pengguna QRIS adalah Generasi Z (1997-2010) atau dikenal juga dengan sebutan generasi digital native karena menjadi generasi pertama yang terhubung dengan teknologi dan digital dari sejak dilahirkan (Lanier, 2017). Sehingga, iklan dan promosi yang dilakukan pun lebih cenderung dilakukan pada social media ataupun digital platform lainnya. Peluang Gen-Z dalam mempengaruhi optimalisasi pengimplementasian sistem pembayaran digital di Indonesia pun cukup besar, khususnya dalam hal ini adalah penggunaan QRIS.
Fenomena pembayaran digital, khususnya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), semakin populer di era Gen Z di Indonesia. QRIS adalah standar kode QR yang dibuat oleh Bank Indonesia untuk memudahkan berbagai platform pembayaran digital dalam satu format yang seragam. Beberapa fenomena terkait QRIS dan penggunaannya di kalangan Gen Z adalah:
ADVERTISEMENT
1. Gen Z cenderung adaptif terhadap teknologi baru, termasuk pembayaran digital. Mereka lebih suka cara pembayaran yang cepat dan mudah, seperti menggunakan QRIS di smartphone mereka. Kebiasaan ini didukung oleh gaya hidup Gen Z yang serba cepat dan digital.
2. QRIS menyediakan cara pembayaran yang praktis tanpa harus membawa uang tunai atau kartu fisik. Hal ini sangat menarik bagi Gen Z yang sering bertransaksi di kafe, restoran, toko kecil, dan marketplace online. Mereka cukup memindai kode QR menggunakan aplikasi dompet digital seperti Gopay, OVO, DANA, dan lainnya.
3. QRIS memfasilitasi digitalisasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Banyak UMKM yang mengadopsi QRIS sebagai salah satu metode pembayaran, sehingga lebih mudah diakses oleh konsumen, termasuk Gen Z yang gemar mendukung bisnis lokal. Dengan QRIS, mereka bisa melakukan pembayaran dengan cepat dan aman.
ADVERTISEMENT
4. Salah satu daya tarik QRIS bagi Gen Z adalah seringnya promo dan cashback dari berbagai platform pembayaran digital. Gen Z, yang umumnya peka terhadap penawaran dan diskon, sering memanfaatkan promosi ini untuk menghemat uang mereka saat berbelanja atau makan di luar.
5. QRIS tidak hanya digunakan di sektor retail dan F&B, tetapi juga merambah ke sektor pendidikan (misalnya untuk pembayaran SPP), transportasi (misalnya ojek online), dan bahkan donasi di tempat-tempat ibadah. Gen Z memanfaatkan kemudahan ini untuk mengelola keuangan mereka lebih baik dan mengurangi penggunaan uang tunai.
6. Dengan menggunakan pembayaran QRIS, Gen Z semakin terbiasa dengan pembayaran non-tunai yang lebih transparan dan mudah dilacak. Mereka juga cenderung lebih nyaman bertransaksi secara digital, yang sejalan dengan tren ekonomi digital dan cashless society di Indonesia.
ADVERTISEMENT
7. Meski demikian, Gen Z juga mulai lebih peduli terhadap isu keamanan data dan privasi terkait dengan pembayaran digital. Beberapa dari mereka mulai memahami pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan memilih platform pembayaran yang terpercaya.
QRIS menjadi salah satu inovasi yang mengubah pola pembayaran dan transaksi di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Dengan dukungan infrastruktur yang semakin baik dan promosi yang terus digencarkan oleh platform digital, QRIS diprediksi akan terus menjadi bagian integral dari gaya hidup Gen Z di masa mendatang.