Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Belajar Kekuatan Media Sosial dari Fenomena Hiatus BTS
17 Juni 2022 12:17 WIB
Tulisan dari Fitria Rizki Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal BTS atau Bangtan Sonyeondan? Grup vokal yang beranggotakan 7 pria tampan asal Korea Selatan bernama Kim Nam Joon atau dikenal sebagai RM, Kim Seok Jin, Min Yoon Gi, Jung Ho Seok, Park Ji Min, Kim Tae Hyung, dan Jeon Jeong Guk. BTS bernaung di bawah HYBE label, bahkan sudah mempunyai segudang prestasi menerima penghargaan berskala Korea Selatan maupun internasional seperti Billboard Award.
ADVERTISEMENT
Sejak debut BTS telah menggunakan media sosial sebagai media promosi dan media komunikasi dengan ARMY, sebutan untuk penggemar BTS. Media sosial yang dimiliki BTS salah satunya Bangtan TV di YouTube dan beberapa media sosial lokal buatan Korea Selatan yang dapat diakses oleh seluruh pengguna internet baik di Korea Selatan maupun di luar Korea Selatan. Bahkan kini personil BTS mempunyai akun pribadi di salah satu platform media sosial.
Fenomena Hiatus BTS
Pada 13 Juni lalu BTS merayakan 9 tahun kiprahnya di industri musik melalui siaran di Bangtan TV yang berjudul Bulletproof Dinner Party. Min Yoon Gi atau yang dikenal dengan nama panggung Suga mengatakan kalau mereka sekarang akan mengambil “hiatus” atau temporary break. RM sebagai leader menambahkan kalau dia butuh untuk berpikir dan waktu untuk sendiri, sehingga pemikirannya bisa matang dan unik miliknya sendiri.
ADVERTISEMENT
ARMY khawatir kalau mereka nantinya akan bubar karena lebih memilih solo karir. Tidak sampai disini saja, bahkan saham HYBE keesokan harinya sempat turun. Hal ini ditengarai karena adanya keraguan dari investor akan kelangsungan HYBE. BTS memang merupakan salah satu aset andalan dari perusahaan.
HYBE segera mengklarifikasi kesalahpahaman tersebut dengan membuat pernyataan yang dimuat di salah satu media Korea Selatan bahwa BTS tidak akan “hiatus” akan tetapi lebih fokus mengerjakan proyek solonya dan tetap akan mengerjakan proyek sebagai grup. “BTS tidak akan mengambil istirahat. Anggota akan lebih fokus mengerjakan solo album saat ini,” kata HYBE dikutip dari APnews, Rabu (15/6).
RM Rabu (15/6) mengunggah di akun pribadi media sosialnya (weverse) untuk mengklarifikasinya. ”Terima kasih kepada semua orang yang menonton video dan mengirimi aku dukungan, cinta, dan energi yang baik dari jauh atau dekat. Di masa depan, aku akan mencoba menunjukkan kepada kalian penampilan yang baik, baik sebagai grup atau sebagai individu. Terima kasih,” tulis RM
ADVERTISEMENT
Jeon Jeong Guk atau yang dikenal JK, anggota termuda BTS Rabu,(15/6) melakukan siaran live untuk meyakinkan penggemarnya. “Aku lihat kalian masih mendukung kami, jadi aku datang untuk berterima kasih kepada kalian. Karena ada kekacauan tentang kami bubar. Kami tidak bubar, masih banyak hal yang perlu kami lakukan sebagai sebuah grup, “ ujar JK
Kekuatan Media Sosial
Tak dapat dipungkiri, media sosial mempunyai kekuatan dalam kecepatan dan jangkauan yang luas dalam penyebaran informasi. Untuk itu perlu kehati-hatian dan pemilihan diksi yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada khalayak sasaran. Jangan sampai pesan yang ingin kita sampaikan malah diterima khalayak tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Belajar dari kasus “hiatus” BTS dapat kita ketahui kalau pemilihan diksi yang kurang tepat menjadi pesan yang tidak efektif kepada khalayak. Perlu juga diingat apabila kita menggunakan platform media sosial secara otomatis juga terdapat fitur terjemahan sehingga kata asli mungkin akan diterjemahkan kurang tepat ke dalam bahasa lainnya. Hal inilah perlu menjadi perhatian apabila kita ingin menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran yang mempunyai perbedaan bahasa sehingga tidak terjadi kesalahpahaman makna.
ADVERTISEMENT
Karakteristik media sosial yang mampu membentuk opini, sikap dan perilaku khalayak sehingga apa yang disampaikan melalui media sosial akan berpengaruh terhadap khalayak. Hal ini seperti yang terjadi setelah pernyataan BTS dalam media sosial di acara Bulletproof Dinner Party, membuat kepanikan investor HYBE yang berimbas harga saham turun. Opini secara cepat terbentuk akan kekhawatiran keberlangsungan perusahaan apabila BTS bubar.
Respon cepat dari HYBE untuk langsung buka suara meluruskan kesalahpahaman yang terjadi patut diapresiasi. Personil BTS pun tidak tinggal diam, mereka terlibat aktif untuk meluruskan kesalahpahaman dan meyakinkan ARMY bahwa mereka akan terus berkarya sebagai grup. RM dan JK yang langsung berkomunikasi dengan ARMY sangatlah tepat karena merekalah yang lebih dipercaya penggemarnya. Komunikator yang tepat mampu meredakan krisis perusahaan yang mungkin akan terjadi apabila kesalahpahaman tidak direspon cepat.
ADVERTISEMENT
Media sosial intinya dapat berdampak baik atau tidak baik tergantung pada cara kita dalam menggunakan media sosial. Penggunaan bahasa, diksi, intonasi (apabila menggunakan audio) dan bahasa tubuh (apabila tayangan menggunakan media video/kamera) yang tepat tentu saja akan berdampak positif sesuai dengan yang diharapkan.