Konten dari Pengguna

RM dalam Dokumenter Right People, Wrong Place: Perjalanan Jiwa di Balik Karya

Fitria Rizki Wijaya
Pranata Humas, ASN BRIN, ASNation
10 Desember 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitria Rizki Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada 5 Desember 2024, dokumenter terbaru RM BTS, Right People, Wrong Place, resmi dirilis di seluruh dunia. Dokumenter ini menjadi karya yang memberikan pandangan mendalam tentang perjalanan delapan bulan RM dalam menciptakan album solonya yang kedua, Right Place, Wrong Person. Dengan pendekatan yang sangat personal, RM membawa penonton menyelami perjalanan emosional dan artistiknya, di mana seni, tempat, dan interaksi dengan orang-orang menjadi elemen penting yang membentuk pemikirannya.
ADVERTISEMENT
Dokumenter yang Lebih dari Sekadar Musik
Disutradarai oleh Lee Seok-jun, dokumenter ini lebih dari sekadar kisah tentang proses kreatif album. Ia mengangkat tema reflektif yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, seperti makna ruang dan waktu serta bagaimana pengalaman hidup memengaruhi seseorang. RM sendiri mengungkapkan, “Kadang-kadang, tempat yang salah mempertemukan kita dengan orang yang tepat. Itu adalah ironi yang terus membuat saya berpikir.”
Kata-kata ini menggambarkan kepekaannya terhadap kehidupan yang penuh paradoks. Meski perjalanan ini diawali sebagai eksplorasi musik, ia berkembang menjadi pencarian makna yang lebih dalam. Dokumenter ini tidak hanya menunjukkan RM sebagai musisi, tetapi juga sebagai manusia yang terus belajar dan berkembang melalui pengalaman-pengalamannya.
Salah satu kutipan yang menjadi inti dari dokumenter ini adalah, “Every day is a lesson.” Dengan sederhana namun kuat, RM mengingatkan bahwa baik kesalahan maupun keberhasilan memiliki tempat dalam perjalanan seseorang. Pesan ini menjadi relevan bagi siapa saja, tak terbatas pada penggemar atau musisi.
ARMY Malang yang nobar Right Place, Wrong Person, Foto: ARMY Malang
Proses Kreatif: Perjalanan ke Berbagai Kota
ADVERTISEMENT
Dokumenter ini membawa penonton mengikuti langkah-langkah RM ke berbagai kota, mulai dari gang-gang kecil hingga galeri seni besar. Setiap kota yang dikunjungi memiliki arti tersendiri, memberikan inspirasi yang unik untuk setiap bagian dari albumnya. Dalam perjalanan ini, RM tidak hanya mencari suara yang tepat, tetapi juga berusaha menangkap esensi kehidupan di tempat tersebut.
Di salah satu adegan yang menonjol, RM terlihat menghabiskan waktu di sebuah galeri seni modern. Ia berbicara panjang lebar tentang bagaimana seni visual memengaruhi proses berpikirnya. “Saya merasa seni adalah cara lain untuk memahami dunia,” ujarnya. Selain itu, ia juga mengambil waktu untuk melukis, sebuah aktivitas yang menjadi cara alternatif baginya untuk mengekspresikan emosi.
Interaksinya dengan seniman lokal di berbagai kota juga menambah dimensi dalam dokumenter ini. RM mendiskusikan ide tentang bagaimana seni, budaya, dan ruang saling memengaruhi. Ia bahkan mengungkapkan bahwa beberapa karya visual seniman lokal telah memberinya inspirasi untuk lirik dan nada tertentu dalam album solonya.
ADVERTISEMENT
Di tempat lain, RM terlihat berjalan di tengah lanskap yang sepi, mungkin untuk mencari ketenangan dari hiruk-pikuk dunia musik. Ia berbicara dengan lirih, “Ketika dunia bergerak terlalu cepat, seni menjadi tempat saya menemukan kedamaian.” Dalam kalimat ini, RM merangkum pentingnya seni sebagai pelarian sekaligus refleksi dirinya.
Momen Introspektif dan Pertumbuhan Pribadi
Selain menggambarkan proses kreatif, dokumenter ini juga menyelami sisi introspektif RM. Ia merenungkan bagaimana setiap tantangan yang ia hadapi membentuk dirinya. Dalam salah satu momen paling emosional, RM berkata, “Saya ingin karya saya berbicara lebih keras daripada saya.” Pernyataan ini menunjukkan kerendahan hatinya sebagai seorang seniman yang lebih memilih membiarkan karyanya menjadi suara utama.
Dokumenter ini juga menyoroti keyakinan RM bahwa setiap hari adalah bagian dari pembelajaran. Baik itu melalui kegagalan atau keberhasilan, ia percaya bahwa ada pelajaran yang tersembunyi di dalamnya. “Every day teaches me something new, even if it’s not what I expected to learn,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Momen ini mengajak penonton untuk merenungkan bagaimana hidup, meskipun sering kali penuh kejutan dan kekecewaan, tetap merupakan perjalanan yang layak dijalani. Bahkan ketika kita merasa berada di tempat yang salah, ada makna yang bisa ditemukan.
Pesan Universal tentang Pembelajaran dan Ketidakpastian
Dengan mendalamnya eksplorasi tema pembelajaran harian, dokumenter ini memberikan pesan universal yang relevan untuk siapa pun. RM menunjukkan bahwa setiap pengalaman, termasuk perasaan tersesat, dapat menjadi langkah menuju pertumbuhan. “Ketika kita merasa tidak berada di tempat yang tepat, mungkin itu cara hidup mengajarkan kita tentang tempat yang sebenarnya,” ungkap RM di salah satu segmen.
Pesan ini begitu kuat dalam konteks kehidupan modern, di mana tekanan untuk selalu sukses sering kali membuat orang melupakan pentingnya belajar dari kegagalan. RM menegaskan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian penting dari proses menemukan jati diri.
ADVERTISEMENT
Dokumenter ini juga membawa perspektif yang segar tentang bagaimana pertemuan dengan orang-orang tertentu, bahkan dalam situasi yang tampaknya tidak ideal, bisa memiliki dampak yang mendalam. “Saya percaya bahwa bahkan di tempat-tempat yang terasa salah, kita bisa menemukan diri kita lebih dalam,” tambahnya.
Karya Seni yang Menginspirasi
Right People, Wrong Place bukan hanya sebuah dokumenter, melainkan juga karya seni yang penuh dengan pesan emosional dan intelektual. Dengan kepekaannya, RM berhasil menyampaikan bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik, meski jalannya tidak selalu lurus. Film ini mendorong penontonnya untuk tetap mencari makna, meski di tengah ketidakpastian.
Sebagai seorang seniman yang berani berbagi sisi paling pribadi dari dirinya, RM memberikan inspirasi yang melampaui musik. Dokumenter ini mengajak kita untuk merenungkan apa arti kehidupan, seni, dan interaksi manusia dalam konteks yang lebih besar. Pesannya sederhana namun kuat: selalu ada pelajaran, bahkan di tempat-tempat yang tampaknya salah.
ADVERTISEMENT