Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Euforia Menteri Susi Jadi Model dan Etika Menonton Fashion Show
4 November 2018 11:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Fitria Sofyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari puluhan show yang tampil pada pekan Jakarta Fashion Week (JFW) 2019, 20-26 Oktober lalu, mungkin salah satu yang paling diingat--terutama oleh panitianya--adalah show Badai Pasti Berlalu dari Anne Avantie.
ADVERTISEMENT
Show yang digelar pada Selasa (23/10) tersebut menghadirkan kejutan yang membuat penonton hilang kendali dan panitia kalang kabut karena desainer Anne Avantie menampilkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, sebagai model yang membawakan salah satu koleksinya.
Munculnya Menteri Susi dengan gayanya yang khas, sukses membuat panggung runway JFW 2019 jadi heboh dan tidak terkendali.
Memang begitulah efek yang sering ditimbulkan oleh Menteri Susi Pudjiastuti. Menghebohkan, dan kadang membuat sebagian orang kalang kabut.
Gayanya yang rock n roll, santai, terkadang cuek dan nyentrik, serta pembawaannya yang blak-blakan sukses mencuri hati publik. Ia menjadi idola masyarakat, menteri favorit, bahkan ada yang menjulukinya dengan menteri sejuta umat.
Karena itu, ketika Selasa pagi (23/10) sang menteri mengumumkan lewat media sosialnya bahwa ia akan berjalan di show Anne Avantie dengan 'bayaran' 10 perahu untuk nelayan di Palu dan Donggala, para penggemarnya excited. Tak sabar melihat seperti apa kali ini aksi Bu Susi di panggung fashion.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ia telah sukses meramaikan panggung runway Anne Avantie pada perayaan 29 tahun Anne Avantie Berkarya Maret lalu. Ia tampil anggun dalam balutan kebaya pas badan yang menjadi rancangan khas sang desainer.
Benar saja, dua jam sebelum jadwal show yang seharusnya mulai pada 20.30, tamu-tamu undangan sudah memenuhi tenda JFW. Wajah-wajah tak sabar penonton dan muka tegang para panitia jadi pemandangan tenda JFW malam itu.
Ada kekhawatiran bahwa tingginya jumlah tamu undangan tidak akan cukup ditempatkan di seat JFW yang berjumlah sekitar 600 kapasitas. Sebenarnya bukan karena Bu Susi saja. Show Anne Avantie yang selalu megah dan teatrikal memang menjadi hiburan tersendiri dan selalu dinanti para penggemar karyanya.
ADVERTISEMENT
Show ngaret sekitar 1,5 jam, namun tamu tetap antusias dan sabar menunggu. Ketika show dimulai, satu persatu model muncul dari belakang panggung. Tenun dan kebaya brokat dengan berbagai palet warna hadir memanjakan mata penonton. Tampilan model pun disela dengan lantunan lagu serta pertunjukkan tarian.
Tepat pada sequence terakhir, di saat semua penonton terhipnotis oleh lagu Indonesia Jaya dari penyanyi Lea Simanjuntak, terdengar sorakan dari ujung panggung.
Bintang yang ditunggu-tunggu telah tiba. Tampak berjalan dengan langkah yang cukup cepat dan mantap sosok Menteri Susi Pudjiastuti. Sambil tersenyum dan berlenggak lenggok, ia terus maju ke depan panggung mengenakan dress dengan kancing depan dari tenun yang membungkus badannya hingga lutut.
ADVERTISEMENT
Dress tersebut menutupi bustier berwarna hitam, dipadukan dengan turban dari tenun serta kacamata model aviator terbaru. Kakinya dibungkus oleh sepatu boots dari kulit berwarna hitam.
Penonton pun bersorak, semuanya mengangkat kamera HP. Persis seperti penonton konser yang melihat penyanyi idolanya muncul di panggung. Sorakan kagum dan semangat penonton mengiringi langkah Menteri Susi.
Setelah berpose di depan para fotografer, ia sempat berjalan balik menuju backstage namun ternyata kemudian muncul lagi bersama desainer Anne Avantie, menyapa penonton dan menerima karangan bunga. Malam itu Bu Susi banyak sekali menerima karangan bunga.
Penonton makin bersemangat, hampir histeris. Semua berebut mengambil gambar terbaik dari kamera mereka, banyak yang kemudian berdiri sehingga terpaksa diikuti penonton yang duduk di bagian belakang. Beberapa bahkan sempat selfie dengan Bu Susi, ada juga tamu front row yang berjalan di catwalk menuju pintu keluar meski show belum selesai.
ADVERTISEMENT
Selama hampir 10 menit keriuhan terjadi. Runway fashion berubah layaknya panggung konser musik dan segala macam attitude yang dilarang pada fashion show pun terjadi.
Ya, memang sebenarnya ada beberapa peraturan tidak tertulis atau etika yang harus kita patuhi ketika menonton fashion show. Tidak peduli seperti apapun gelaran dan modelnya, fashion show merupakan sebuah gelaran yang memiliki berbagai elemen penting; waktu, tata panggung, posisi fotografer, posisi duduk penonton dan lain sebagainya.
Namun kenyataannya, masih banyak yang belum sadar mengenai aturan-aturan tersebut.
Etika Menonton Fashion Show
Dulunya, fashion show merupakan acara yang sangat eksklusif. Biasa diperuntukkan bagi fashion buyer, pers, eksekutif industri fashion dan retail, serta beberapa klien setia desainer. Namun saat ini, fashion menjadi sesuatu yang lebih terjamah dan terbuka bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT
Syahmedi Dean, Penulis dan Pengamat Fashion yang dalam kariernya telah menghadiri puluhan bahkan ratusan fashion show melihat riuhnya penonton pada saat Susi Pudjiastuti tampil adalah hal yang dapat dimaklumi.
“Orang Indonesia adalah orang yang sangat ekspresif. Kita dengan sangat mudah menunjukkan perasaan kita terhadap sesuatu, apalagi sesuatu yang membuat kita bersemangat,” ujarnya.
Tapi Dean mengingatkan juga bahwa fashion show sebenarnya adalah sebuah peragaan busana. Kita datang ke acara fashion show untuk melihat busana, bukan sosok orang yang membawakannya. Tentu saja ini menjadi case khusus ketika yang membawakan busana tersebut adalah tokoh publik yang terkenal seperti Susi Pudjiastuti.
Jadi jika Anda adalah fashion newbie, dan belum tahu apa saja etika yang harus dipatuhi saat menonton fashion show, berikut beberapa poin penting yang harus diperhatikan menurut Penulis dan Pengamat Fashion, Syahmedia Dean;
ADVERTISEMENT
1. Fashion Show is fashionably late; jadi harap maklum.
Sudah menjadi semacam ‘tradisi’ bahwa acara fashion show selalu terlambat, tidak hanya di Indonesia, namun juga dimana-mana, secara global. "Jadi jika Anda diundang untuk datang ke fashion show, dan Anda sudah konfirmasi untuk datang, Anda harus siap mengantisipasi keterlambatan show. Jangan meninggalkan show sebelum atau apalagi ketika show dimulai, terlebih lagi jika Anda ditempatkan di front row,” ujar Dean.
Front row adalah kursi sakral dalam sebuah fashion show, dan jika Anda diberikan seat di baris tersebut, Anda harus menghargainya karena penyelenggara acara sudah melakukan pekerjaan yang tidak mudah untuk memilah-milah tamu mana yang dapat duduk di front row.
2. Sebaiknya jangan memberi karangan bunga terhadap desainer di saat show
Memberi karangan bunga terhadap desainer di panggung runway sebenarnya bukanlah hal yang lumrah dalam fashion show, namun hal ini menjadi hal yang semakin sering pada fashion show di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ini bisa sangat mengganggu. Karena ketika desainer keluar dari backstage dan ketika model berjalan di catwalk, itu adalah hak fotografer untuk memotret, jadi jangan sampai menghalangi pandangan mereka dengan proses pemberian bunga Anda.
“Jika Anda ingin mengapresiasi karya desainer melalui bunga, sebaiknya kirim saja ke studio mereka dengan note. Saya rasa mereka akan lebih mengapresiasi hal tersebut,” jelas Dean.
3. Standing applause
Standing applause juga bukanlah hal yang wajar dalam fashion show. Tapi ini sering terjadi karena fashion dianggap sebagai sebuah pertunjukkan. Padahal ketika Anda melakukan standing applause, Anda otomatis akan menutupi pandangan orang di belakang Anda, sehingga mereka pun akan terpaksa berdiri untuk melihat sang desainer.
“Ingat, ini adalah sebuah peragaan busana, bukan konser musik atau pertunjukkan drama,” ujar Dean. "Jika Anda ingin mengapresiasi desainer melalui tepuk tangan, cukup lakukan sambil duduk."
ADVERTISEMENT
4. Kontrol ekspresi diri
Ketika desainer melakukan show untuk koleksi baru, kita belum tahu bagaimana reaksi publik terhadap koleksi itu. Bagaimana tanggapan publik, buyer atau pers. Jadi usahakan untuk menahan diri dan menunjukkan kesukaan atau ketidaksukaan Anda pada koleksi yang ditampilkan. “Intinya, saya menekankan bahwa lebih elegan untuk menahan diri dan mengontrol ekspresi ketika kita menonton fashion show,” ujar Dean.
Pernah memperhatikan mengapa Editor Majalah Vogue, Anna Wintour, selalu mengenakan kacamata hitam ketika menonton fashion show? Itu adalah caranya untuk menyembunyikan ekspresi dan pendapatnya mengenai koleksi yang sedang Anda tonton.
Tapi jangan pula jadikan alasan ini untuk Anda bisa mengenakan kacamata hitam di ruang show. You are not Anna Wintour!
ADVERTISEMENT
5. Jangan sok tahu
Kadang ada orang yang merasa bahwa mereka perlu memberi komentar mengenai show yang mereka lihat. Tapi saran Dean, jangan biarkan hal tersebut membuat Anda jadi orang yang sok tahu. “Sudah pasti Anda tidak lebih tahu dari sang desainer mengenai koleksi yang mereka buat. Jadi tahan untuk membuat komentar-komentar yang pada akhirnya malah membuat Anda tampak menjadi orang yang sok tahu,” jelasnya.
Jadi, jika lain waktu Anda diundang untuk menghadiri fashion show, Anda dapat menjadi penonton yang lebih cerdas dan lebih elegan. Yang paling penting adalah jangan sampai tingkah laku Anda mengganggu banyak orang yang sedang menjalankan tugas mereka, seperti stage manager dan fotografer.