Konten dari Pengguna

Bank Sampah: Sulap Limbah Menjadi Kerajinan

Fitriah Zahwa Nissa
Mahasiswa Jurnalistik, Politeknik Negeri Jakarta
27 Mei 2022 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitriah Zahwa Nissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kumpulan Sampah, Jakarta. Sumber Foto : Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kumpulan Sampah, Jakarta. Sumber Foto : Pribadi
ADVERTISEMENT
Suara benturan karung yang berisi botol minuman bekas di halaman rumah. Adalah Menik yang sedang memenuhi hari-harinya dengan produktif. Sesekali Menik menyalakan radio untuk menghempas kesunyian.
ADVERTISEMENT
Berawal dari masalah kekurangan bahan baku untuk membuat kerajinan, Menik akhirnya membentuk Bank Sampah bernama Tri Alam Lestari. Tak hanya itu, Menik juga membuat bantaran kali Pesanggrahan menjadi daerah hijau dengan menanam sayur-mayur bersama warga sekitar.
Menik mendirikan Bank Sampah Tri Alam Lestari karena terinpirasi mempunyai produk daur ulang kertas. Tujuan mendirikan bank sampah untuk mempermudah mendapatkan bahan baku produksi.
“Jenis sampah yang digunakan untuk dijadikan daur ulang sampah yaitu untuk sampah organik Bank Sampah Tri Alam Lestari menerima berbagai macam jenis sampah, beberapa jenis sampah seperti sachet, plastik, minyak jelantah dan kertas. Dijadikan produk daur ulang menjadi ecobrick, sabun cuci, lilin aroma terapi, kotak tisu, lampu, tempat buah, dll.” Katanya.
ADVERTISEMENT
Sampah yang diterima oleh Menik biasanya dari warga sekitar ada juga beberapa dari nasabah di luar wilayah untuk pengirimannya melalui aplikasi ojek online. Dalam satu bulan Menik bisa mendapatkan sampah yang diterima kurang lebih 100–150 kilo.
Sebelumnya, saat pandemi untuk penjualan produk daur ulang juga merosot dan berpengaruh karena sudah tidak banyak bazar, pameran, dll. Selain itu, sosialisasi dan edukasi ke masyarakat juga dirubah menjadi lewat zoom dan membuat vidio tutorial pilah dan olah sampah.
Menik membuka work shop setiap hari dari Senin-Sabtu untuk warga untuk masyarakat manapun yang berminta untuk belajar mengolah dan memilah sampah. Masing–masing disana juga diminta untuk menjaga kebersihan rumahnya karena tidak ada kerja bakti.