Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kata Cerminan Diri
21 Juni 2022 21:31 WIB
Tulisan dari Fitriah Zahwa Nissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi diriku kata merupakan satu kesatuan rasa yang disampaikan dengan tujuan tertentu entah baik maupun buruk. Dalam kata mempunyai makna dan respon yang berbeda bagi orang lain, namun tanpa kata mungkin diriku saat ini tidak dianggap baik oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Kata merupakan cerminan diri, seperti halnya diriku meminta tolong kepada orang lain. Jika orang lain sudah membantu permasalahanku, tetapi diriku tidak mengucapkan terima kasih kepadanya pastinya orang lain tersebut menganggap bahwa diriku tidak ada etika. Karena untuk dipandang baik oleh orang lain tidak perlu menjadi good looking tetapi etika yang dimiliki harus baik.
Seperti halnya diriku saat larut malam tiba, lalu ada temanku yang menelfon utnuk meminta bantuan kepadaku untuk mengecek data pekerjaan miliknya, tapi saat sudah dicek data miliknya, temanku tersebut tidak mengucapkan "terimakasih" kepada diriku. Padahal dirinya sudah mengganggu malamku, hal tersebut membuat diriku kesal.
Kebiasaan sejak masa kecil untuk memiliki sopan santun dengan orang lain sudah ditanamkan oleh orang tua dalam diriku, seperti halnya saat meminta bantuan kepada orang lain dengan menggunakan kata "tolong", serta saat sudah dibantu oleh orang tersebut diriku mengucapkan "terima kasih" dan jika diriku berbuat salah kepada orang lain harus mengucapkan "maaf". Mungkin menurut sebagian orang beranggapan bahwa hal ini sepele, padahal terdapat manfaat.
ADVERTISEMENT
Salah satunya pada kata "terima kasih" saat diriku meminta bantuan kepada orang lain, lalu diriku mengucapkan "terima kasih" maka secara tidak sadar sudah menghargai kerja keras dari perjuangannya saat diriku meminta bantuan kepadanya.
Namun kenyataan yang terjadi hingga saat ini, masih banyak sikap diri orang lain yang menganggap sebelah mata bantuan orang, seperti kerabatku menolak bantuan sembako dengan alasan bahwa keluarganya masih mampu untuk membeli sembako, sedangkan kenyataannya keluarga tersebut sedang terlilit hutang pinjaman online. Namun karena masih memiliki gengsi yang untuk meminta tolong, sehingga keluarganya harus menderita.
Berdasarkan sumber yang kutemui menjelaskan bahwa tiga kata utama yang paling penting saat memulai obrolan adalah Tolong, Terimakasih, dan Maaf (TTM). Tentunya hal ini harus dibiasakan kepada orang lain juga, karena diriku merasakan semakin hari setiap orang merasa gengsi untuk merendahkan hatinya dalam menyampaikan kata tolong, terimakasih dan maaf.
ADVERTISEMENT
(Fitriah Zahwa Nissa/Politeknik Negeri Jakarta)