Sikap Profesionalisme Bantu Keberhasilan Belajar

Sumber: Pexels.com

Arti Kata Profesionalisme di Kalangan Remaja

Kata “Profesionalisme” tentu saja sering didengar oleh kita. Banyak yang mengira bahwa profesionalisme hanya dibutuhkan di dunia kerja. Padahal, kata tersebut lebih daripada itu. Profesionalisme tentu saja sangat digunakan pada saat mengerjakan apapun, khususnya pada pelajar.

Profesionalisme merupakan sebuah usaha dalam melakukan sesuatu secara maksimal dan mampu membuahkan hasil terbaik. Pelajar biasanya menyepelekan profesionalisme ini sendiri karena mereka menganggap bahwa dirinya masih seorang pelajar dan harus dibimbing oleh para guru. Dengan kita bisa berinisiatif, mampu membangkitkan diri sendiri untuk eksplor sehingga akan menumbuhkan rasa profesionalisme tersebut.

Sering kali kita merasa mengerjakan segala sesuatu dengan sebisanya tanpa memaksimalkan apa yang kita punya. Hati-hati! Bisa jadi itu tanda kita tidak profesional. Namun sebaliknya, jika kita selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam mengerjakan apapun itu, baik itu pekerjaan yang mudah hingga berat, artinya kita menganut paham profesionalisme ini.

Sayangnya, generasi muda sering kali menyepelekan hal tersebut yang membuatnya bermalas-malasan dalam mengerjakan sesuatu. Profesionalisme ini dipandang sebelah mata dan dianggap tidak penting. Padahal, sikap profesionalisme dapat membantu keberhasilan belajar, mengapa?

Apabila kita menanamkan nilai profesionalisme sejak kecil, maka akan mudah untuk melakukan segala hal dengan baik dan berdampak positif bagi diri sendiri bahkan orang lain di sekitar kita. Profesionalisme ini sendiri bukan dijadikan sebagai beban, melainkan habit yang harus ditanamkan sejak dini. Apabila kita sudah menanamkan habit dalam diri kita sendiri, maka pekerjaan dilakukan secara maksimal, mendapatkan nilai yang baik, bahkan sampai mendapat penghargaan juga bisa!

Apa Kaitannya Profesionalisme dengan Belajar?

Sumber: Dokumen pribadi

Tentu saja berkaitan. Ketika seorang siswa menanamkan profesioanlisme dalam pembelajaran, dia bisa lebih siap untuk menerima materi yang diberikan oleh guru, mampu memiliki inisiatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain, dan tentu saja pengerjaan dengan hasil yang maksimal bisa mengundang perhatian atau respons positif teman-teman.

Dengan adanya hal ini, dapat menambah semangat untuk terus melakukan hal-hal secara maksimal dan ini hasil dari sikap profesionalisme yang kita miliki tersebut. Dalam hal belajar, tentu sudah menjadi kewajiban seorang siswa untuk benar-benar menuntut ilmu. Nilai adalah bonus yang diberikan ketika kita sudah bekerja semaksimal mungkin. Namun, alangkah baiknya jika diberbagai keadaan menanamkan nilai-nilai positif, salah satunya adalah nilai profesionalisme.

Contoh Profesionalisme

Sumber: Pexels.com

Bukan hanya dalam hal pembelajaran di dalam kelas, profesionalisme juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah dalam membagi waktu antara belajar, bermain, dan waktu dengan keluarga. Ketika kita sudah bisa membagi waktu dengan baik tanpa ada kesalahan sedikitpun, maka artinya kita sudah memiliki profesionalisme dalam diri.

Tidak hanya untuk ditanamkan, profesionalisme juga harus diterapkan dan dikembangkan seiring berjalannya waktu. Ketika sudah dididik untuk berbuat profesional dalam pekerjaan, akan terbawa hingga dunia pekerjaan dan ini akan memudahkan kita dalam menjalankan aktivitas. Sikap profesionalisme ini sangat sering dikaitkan dengan orang yang perfeksionis. Padahal, orang yang memiliki profesionalisme hanya melakukan pekerjaan dengan semaksimal mungkin tanpa mengharapkan hasil yang sempurna. Sedangkan, orang yang cenderung mengarah ke perfeksionis biasanya adalah orang yang berusaha bahkan memaksa agar pekerjaannya meraih gelar sempurna di mata orang.

Beberapa sekolah di Indonesia sudah menanamkan profesionalisme sebagai pilar yang menjadi nilai dan harus berpegang teguh kepada hal tersebut. Hal ini tentu saja perlu dipertahankan dan harus menjadi kebiasaan sejak kecil. Apabila sekolah sudah menanamkan nilai-nilai tersebut kepada siswa/i, maka akan membantu kegiatan belajar mengajar menjadi berhasil. Hal yang dimaksud adalah bukan berhasil secara nilai cukup tinggi, melainkan kemampuan berpikir dan mengontrol diri untuk melakukan yang terbaik.

Maka dari itu, kita harus bisa menanamkan nilai profesionalisme dalam diri. Siapapun kita, bekerja sebagai apapun, dan di jenjang manapun, itu harus bisa menjadi yang terbaik. Profesionalisme bukan hanya dipertunjukkan bagi orang-orang yang sudah bekerja, melainkan untuk para pelajar yang masih berjuang dalam menuntut ilmu juga harus diperkenalkan dengan profesionalisme. Dengan sikap tersebut, kita bisa mendapatkan banyak manfaat dan mendedikasikan atau melatih diri menjadi lebih disiplin, rajin, serta maksimal dalam mengerjakan segala hal.