Konten Media Partner

Ansy Lema Tutup Masa Kampanye di Tanah Leluhur Ende

24 November 2024 12:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ansy Lema Tutup Masa Kampanye di Tanah Leluhur Ende
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ende - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu Yohanis Fransiskus Lema atau yang akrab disapa Ansy Lema, mengakhiri rangkaian perjalanan kampanyenya di tanah kelahiran leluhurnya, Kabupaten Ende.
ADVERTISEMENT
Gelaran kampanye bertajuk pesta rakyat ini dimeriahkan oleh dua penyanyi kebanggaan orang NTT, yakni Andmesh Kamaleng dan Mario G. Klau.
Berdiri di hadapan ribuan masyarakat Ende, Ansy Lema mengungkapkan bahwa Ende memiliki makna tersendiri baginya sehingga ia memilih kabupaten yang dihuni sekitar 282 ribu jiwa ini sebagai lokasi terakhir untuk mengakhiri rangkaian perjalanan politiknya menuju NTT satu.
"Malam hari ini saya mengakhiri kampanye politik saya di Ende. Mengapa Ansy pilih Ende? karena leluhur saya berasal dari tanah ini. Kakek saya berasal dari Aikeu Wolojita, keturunan Wolopau. Dan kakek dari nenek saya berasal dari Pemo Wolosoko. Jadi, saya harus kembali ke kampung halaman saya," kata Ansy Lema di Lapangan Pancasila, Ende pada Sabtu (23/11/24) malam.
ADVERTISEMENT
Selain karena alasan tersebut, Politisi PDI Perjuangan itu juga menyampaikan alasan lain dirinya memilih tempat yang terkenal dengan danau tiga warnanya ini. Alasan tersebut adalah persoalan sejarah. Dirinya menceritakan kembali kisah bersejarah ketika Ende menjadi tempat Presiden Soekarno merenung dan merumuskan falsafah bangsa, yakni Pancasila.
Sehingga sebagai anak ideologisnya Bung Karno, Ansy Lema ingin menyerap inspirasi dan nilai-nilai kehidupan dari Sang Bapak Proklamator tersebut. Salah satu nilai utama yang terus dihayati dan menjadi pegangan hidup Ansy Lema adalah keyakinan bahwa pemimpin sejati adalah pelayan bagi masyarakat, dan memimpin berarti melayani.
"Ende adalah tempat bersejarah. Bung Karno diasingkan empat tahun di sini. Saya ingin menyerap inspirasi perjuangan Bung Karno untuk memerdekakan Indonesia. Saya kembali ke sini untuk menjadi pelayan bagi masyarakat Ende dan masyarakat Nusa Tenggara Timur," pungkas pria berdarah Ende-Belu tersebut.
ADVERTISEMENT
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu juga menyampaikan bahwa jika dalam sejarah Bung Karno berhasil memerdekakan Indonesia dari penjajah, maka Ansy Lema akan berjuang membebaskan NTT dari belenggu kemiskinan dan ketertinggalan.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan Ansy-Jane, NTT akan mengalami transformasi besar yang membawa perubahan signifikan menuju era baru dengan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik dan birokrasi yang bersih serta berorientasi melayani.
"Inilah kesempatannya, Ansy dan Jane akan memimpin sebuah perubahan dan transformasi besar, membangun sebuah era baru. Era yang menghadirkan pemerintahan yang bekerja secara konkrit untuk kesejahteraan dan keadilan rakyat," pungkas satu-satunya Calon Gubernur NTT yang berpasangan dengan perempuan tersebut.
Sementara itu, dua musisi hebat asal NTT, Andmesh Kamaleng dan Mario G. Klau yang hadir sebagai bintang tamu utama dalam acara tersebut mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Ansy Lema karena telah membawa mereka manggung ke salah satu tempat bersejarah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih banyak Kaka Ansy sudah bawa saya dan Mario ke Ende sini. Malam ini adalah kali pertama saya manggung di Ende, tempat lahirnya Pancasila ini. Terima kasih Kaka Ansy," pungkas Andmesh Kamaleng.