Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten Media Partner
Proyek Air IKK Nita Mubazir, Warga 2 Desa di Sikka Menjerit Krisis Air Bersih
1 September 2023 11:14 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Proyek air minum IKK Nita yang bersumber dari dana pinjaman daerah sebesar Rp 3.535.704.374.67 yang dikerjakan oleh CV Araya Bina Konstruksi hingga 31 Agustus 2023, hingga saat ini belum selesai dikerjakan.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, ribuan warga di Desa Ladogahar dan Desa Bloro, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, tetap mengalami kesulitan mendapatkan air minum bersih.
Harapan ribuan warga 2 desa untuk mendapatkan air minum bersih secara memadai pupus dan warga pun tetap bergantung dengan air minum dari mobil tangki yang berkeliling desa untuk menjual air kepada warga.
Kepala Desa Ladogahar, Antiokus Anti, kepada media ini Kamis (31/8/2023) mengatakan, proyek air minum IKK Nita sesungguhnya menjadi harapan besar warga Desa Ladogahar yang jumlah kepala keluarga mencapai 250 Kepala Keluarga (KK).
“Kalau air minum IKK Nita ini tuntas dikerjakan itu bisa layani warga 2 dusun di Rotat dan Natawulu sekitar 250 KK. Dengan tidak selesai ini, kami pakai air minum yang dikerjakan dari proyek desa tapi airnya kecil dan tidak bisa dinikmati semua warga,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kata Antiokus Anti, proyek air minum di desanya itu sudah lama tidak ada aktivitas pekerjaan dari kontraktor pelaksana. Saat ini baru ada pemasangan jaringan perpipaan dari Ladogahar sampai Bloro, sementara bak reservoar, captering, dan mesin pompa air juga belum selesai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana.
“Dua unit bak reservoar di Desa Ladogahar juga belum selesai, di captering juga belum selesai. Sementara sambungan rumah sudah terpasang walaupun belum semua,” ujarnya.
Yang menjadi masalah juga kata Kades Ladogahar, upah kerja dari warga Ladogahar yang menjadi tukang untuk pekerjaan reservoar dan jaringan air IKK Nita belum dibayarkan oleh kontraktor pelaksana.
Kades Ladogahar berharap proyek air minum IKK Nita tetap dilanjutkan karena yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah air minum.
ADVERTISEMENT
“Harapan kami proyek ini harus ada asas manfaat sehingga masalah kekurangan air bersih bisa teratasi,” ungkapnya.
Lanjutnya, saat ini warga Desa Ladogahar memenuhi kebutuhan air minum dengan membeli air tangki seharga Rp 200 ribu per tangki 5.000 liter dan juga dari jaringan air minum milik Pemdes Ladogahar.
Sementara itu, Kepala Desa Bloro Daniel Desa, mengatakan, proyek air minum IKK Nita di Desa Bloro saat ini belum selesai dikerjakan. Pantuan dirinya, ada bak air di Koligahar, dinding bak belum selesai dipasang, bak kedua di Dusun Bloro, dindingnya pun belum selesai terpasang. Sementara untuk pipa jaringan distribusi air, sebagian sudah terpasang, sebagiannya lagi belum terpasang.
“Kondisi terakhir realisasi fisik proyek sekitar 40 persen di Desa Bloro,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lanjut Daniel Desa, jika proyek IKK Nita ini selesai dikerjakan dan bisa dimanfaatkan, maka warga 4 dusun sekitar 400 KK bisa terlayani air minum bersih.
“Kalau proyek air ini selesai dan bisa dimanfaatkan maka kami satu desa bisa nikmati air bersih lebih baik,” terangnya.
Dikatakan Daniel Desa, mewakili warga Desa Bloro, dirinya berharap proyek ini tetap dikerjakan hingga selesai.
“Kami memang harap ini bisa selesai dan kami dapat air. Selain itu, kami juga ada buat pendekatan kepada warga kami dalam pembebasan lahan untuk proyek IKK Nita, kami minta saja dan warga sukarela beri hanya karena harap dapat air keran. Kami malu kepada warga kalau sampai ini tidak tuntas dikerjakan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lanjut Daniel Desa, Desa Bloro terdiri dari 4 wilayah dusun dan sumber air dari Nirangkliung dan bisa terlayani 2 desa. Sementara 2 dusun lainnya membeli air dari mobil tangki dengan harga Rp 200 ribu-Rp 275 ribu.
Informasi yang dihimpun media ini, proyek air minum bersih IKK Nita ini tanggal kontrak kerja pada 19 November 2021 sampai 21 Mei 2022 lalu. Namun hingga 31 Agustus 2023, proyek ini belum tuntas dikerjakan.