Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kutukan Gol Aaron Ramsey dan Eternalitas
23 Mei 2017 13:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Fajar A Nawawi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semenjak hampir satu dekade terakhir, pesepakbola Arsenal Aaron Ramsey, dianggap memiliki catatan buruk. Ini bukan tentang ketidakmampuannya membawa Arsenal menjadi juara Liga Primer karena itu menjadi tanggung jawab sang manajer. Namun, ada semacam kutukan dimana public figure ada yang meninggal sesaat setelah dirinya mencetak gol ke gawang lawan. Beruntunglah ia bukan Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi yang mana akan menghabiskan stok tokoh populer di muka bumi.
ADVERTISEMENT
Terhitung sejumlah tokoh yang meninggal setelah Ramsey mencetak gol. Sebut saja Osama bin Laden, Steve Jobs, Moammar Khaddafi, Whitney Houston, Paul Walker, Robin Williams, David Bowie, Alan Rickman, dan Nancy Reagan. Ya meskipun pada kenyataannya tidak semua gol berbuah kutukan. Namun, acap kali dirinya mencetak gol beberapa tokoh dunia pun harus waswas.
Hari minggu lalu, di penghujung laga (yang mana juga laga terakhir) Arsenal melawan Everton, Ramsey kembali mencetak gol. Berawal dari assist yang disodorkan Ozil, dunia kembali siap-siap berduka. Namun, kenyataannya dunia saat itu sedang dirundung duka, khususnya dunia musik. Beberapa hari sebelumnya, legenda grunge yang juga frontman Audioslave dan Soundgarden, Chris Cornell, ditemukan tak bernyawa beberapa saat setelah menggelar pertunjukan.
ADVERTISEMENT
Setelah kewaswasan gol-gol sebelumnya yang meleset, kupikir mungkin kutukan itu sudah musnah atau mungkin menjadi terbalik: setiap ada tokoh populer yang meninggal pasti Ramsey akan mencetak gol setelahnya. Atau, digantikan dengan efek duka yang lebih ringan. Misalnya, Arsenal yang tidak lolos ke Liga Champions musim depan, jatuhnya Valentino Rossi di lap terakhir, atau Raisa yang dipinang Hamish Daud.
Namun tampaknya kutukan ini abadi. Tepat sehari berselang, dunia balap berduka. Juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat akibat kecelakaan saat bersepeda. Pada 2006, dirinya pun seringkali disindir akibat dianggap menjadi juara hanya karena keberuntungan. Namun, setidaknya saat itu ia mematahkan dominasi Valentino Rossi pada musim-musim sebelumnya. Prestasi yang tidak bisa dibohongi. Kariernya menurun dan semenjak 2016 ia pindah ke kompetisi WSBK namun masih menjadi pebalap cadangan Honda di MotoGP.
ADVERTISEMENT
Awan hitam memayungi langkah-langkah yang tak pernah berhenti.
Pada akhirnya bukan ganasnya lintasan balap dengan kecepatan 300 km/jam yang mengiringi jalan malaikat maut, melainkan jalanan umum di mana mereka biasa bersenda gurau.
Sejenak aku mampir ke dunia astral dan bertanya kepada Tuan Ramsey, sampai kapan kira-kira kutukan ini akan berakhir. Ia hanya tersenyum dan tiba-tiba berubah menjadi seekor kambing berwarna putih. Sampai aku pulang ke tempat tidurku dan tersadar bahwa tak pantaslah diriku menganggapnya kambing hitam.
Sejenak Tuhan pun berkata bahwa bukan kutukan lah yang abadi, melainkan kehidupan itu sendiri yang tidak abadi.