Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kamala Harris: Siap Mencapai Puncak Kepemimpinan Amerika
22 Agustus 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fransiskus Nong Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamala Harris, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat, kini berada di ambang pencapaian yang lebih tinggi dalam karier politiknya. Dengan latar belakang yang penuh inspirasi dan pengalaman politik yang matang, Kamala siap untuk menorehkan sejarah baru sebagai presiden perempuan pertama di Amerika Serikat dalam pemilu mendatang.
ADVERTISEMENT
Lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California, Kamala Devi Harris dibesarkan dalam lingkungan yang menjunjung tinggi pendidikan dan etos kerja keras. Ayahnya, Donald Jasper Harris, berasal dari Jamaika dan berkarier sebagai akademisi, sementara ibunya, Shyamala Gopalan, adalah seorang ilmuwan kanker yang berimigrasi dari India. Nama "Kamala," yang berarti bunga teratai dalam bahasa Sanskerta, diberikan sebagai simbol harapan dan kekuatan oleh ibunya, yang sangat berperan dalam membentuk kepribadian Kamala.
Pendidikan Kamala dimulai di Montreal, Kanada, di mana ia menyelesaikan pendidikan menengahnya sebelum melanjutkan studi di Universitas Howard, sebuah universitas ternama di Washington D.C. Di sana, Kamala meraih gelar sarjana dalam ilmu politik dan ekonomi, kemudian melanjutkan pendidikan hukum di Universitas California, tempat kedua orang tuanya dulu berjumpa.
ADVERTISEMENT
Perjalanan karier Kamala di dunia hukum dimulai pada 1990 ketika ia diangkat sebagai wakil jaksa di Alameda County, California. Kariernya terus menanjak ketika ia bergabung dengan Kantor Jaksa Wilayah San Francisco pada 1998. Di sini, Kamala terlibat dalam berbagai kasus penting, termasuk di Divisi Kriminal dan Layanan Keluarga dan Anak. Pada 2002, ia berhasil memenangkan pemilihan sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, menjadi perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut di kota itu. Kamala dikenal karena pendekatan progresifnya, seperti menolak hukuman mati dan memperjuangkan peningkatan keamanan publik.
Pada 2011, Kamala meraih jabatan sebagai Jaksa Agung California, di mana ia bertugas hingga 2017. Selama masa jabatannya, ia menjadi tokoh penting dalam berbagai reformasi hukum, termasuk melindungi pemilik rumah dari penyitaan yang tidak adil melalui penerapan Homeowner Bill of Rights. Kamala juga memimpin inisiatif untuk meningkatkan transparansi kebijakan privasi dengan menggandeng perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Google. Salah satu program andalannya adalah "Back on Track," yang memberikan kesempatan bagi pelaku kejahatan tertentu untuk mendapatkan pelatihan kerja sebagai bagian dari reformasi sistem peradilan pidana.
ADVERTISEMENT
Kamala semakin dikenal di panggung nasional setelah terpilih sebagai senator dari California pada 2017. Di Senat, ia memainkan peran penting dalam berbagai komite, termasuk keamanan dalam negeri dan kehakiman. Kamala juga dikenal sebagai pendukung vokal hak-hak LGBT, termasuk dalam perjuangannya untuk melegalkan pernikahan sesama jenis di California.
Pada Januari 2019, Kamala mengumumkan pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat untuk Pemilu 2020. Meskipun akhirnya ia memilih untuk mundur, Kamala kemudian mendukung Joe Biden, yang memilihnya sebagai calon wakil presiden. Bersama Biden, Kamala berhasil memenangkan pemilu, dan ia pun mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Wakil Presiden Amerika Serikat.
Saat ini, Kamala Harris tengah bersiap untuk mengambil langkah lebih jauh. Pada Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, Joe Biden secara resmi menyatakan dukungannya untuk Kamala sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada Pemilu 2024. Kamala memilih Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebagai calon wakil presidennya, menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan perjalanan politiknya menuju Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
Jika terpilih, Kamala akan mencatatkan sejarah sebagai presiden perempuan pertama Amerika Serikat, sebuah capaian yang akan mengubah arah politik negeri ini. Dengan rekam jejak yang luar biasa dan dedikasi yang tak tergoyahkan terhadap keadilan dan kesetaraan, Kamala Harris siap untuk memimpin Amerika menuju masa depan yang lebih baik. Dunia menantikan langkah besar berikutnya dari pemimpin yang telah membuktikan dirinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah politik Amerika.