Konten dari Pengguna

Solusi Cerdas untuk Perairan Tercemar: Sosialisasi Teknik Remediasi dan Filtrasi

Freya Ozora
KKN TIM II Universitas Diponegoro, Kelurahan Sijeruk Mahasiswa S1 Bioteknologi Universitas Diponegoro
14 Agustus 2024 17:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Freya Ozora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi mengenai remediasi perairan dengan teknik remediasi. Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi mengenai remediasi perairan dengan teknik remediasi. Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Desa Sijeruk, 23 Juli 2024 - Pencemaran perairan menjadi masalah serius di berbagai daerah, mengancam ekosistem dan kesehatan masyarakat. Menyadari pentingnya upaya restorasi, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar sosialisasi mengenai teknik remediasi dan filtrasi sebagai solusi cerdas untuk mengatasi perairan tercemar.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN UNDIP memperkenalkan teknik remediasi, yang melibatkan pemulihan kualitas air dengan menggunakan metode biologis, kimia, dan fisika. Mereka menjelaskan cara menggunakan tanaman air tertentu untuk menyerap polutan, serta penggunaan mikroorganisme yang dapat menguraikan zat-zat berbahaya dalam air.
Selain itu, mereka juga memaparkan teknik filtrasi sebagai langkah tambahan dalam proses pemurnian air. Teknik ini melibatkan penggunaan berbagai bahan penyaring seperti pasir, batu, dan arang aktif, yang efektif dalam menyaring partikel-partikel kecil dan zat kimia berbahaya dari air. Dengan kombinasi remediasi dan filtrasi, diharapkan kualitas air di desa tersebut dapat pulih dan mendukung kembali kehidupan biota air serta penggunaan oleh masyarakat.
Warga desa menyambut positif inisiatif ini. Melalui bimbingan mahasiswa KKN, mereka belajar bagaimana cara merawat dan memantau kualitas air secara mandiri, sehingga keberlanjutan program ini dapat terjaga setelah para mahasiswa menyelesaikan masa KKN mereka.
ADVERTISEMENT
Inisiatif mahasiswa KKN UNDIP ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan bagi permasalahan lingkungan. Teknik remediasi dan filtrasi yang mereka perkenalkan tidak hanya memberikan manfaat langsung, tetapi juga menginspirasi warga untuk terus menjaga dan merawat sumber daya air mereka.