Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tentara Terakota, Penjaga Pusara Kaisar Agung
20 April 2021 14:38 WIB
Tulisan dari Sarah Salma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terracotta Army atau tentara Terakota mungkin tidak asing jika kita melihat gambar di bawah ini. Tentara Terakota ini merupakan peninggalan menakjubkan di Cina sekaligus penemuan terbesar di abad ke-20. Konon, ribuan patung-patung yang terbuat dari tanah liat ini masih menyimpan misteri hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Tentara ini dibuat sebagai seni pemakaman, pasalnya ribuan patung tentara ini dikubur bersama dengan pusara kaisar Qin Shi Huang.
Sejarah mencatat bahwa Qin Shi Huang merupakan kaisar pertama pada Dinasti Qin yang sangat berpengaruh dan memimpin Tiongkok yang menyatukan dan hanya berkuasa dalam waktu singkat (221-207 SM). Para arkeolog berusaha mencari tahu bagaimana, siapa dan mengapa peninggalan yang menakjubkan ini bisa dibuat sedemikian rupa serta membuat pasukan yang sangat luar biasa ini.
Menurut sejarawan Inggris, John Man, tentara terakota merupakan satuan militer (kurang lebih 8000 patung) yang sengaja dibuat untuk menemani Shi Huang Di sang kaisar pertama yang mempersatukan Cina. Karena keobsesiannya terhadap keabadian, dia percaya bahwa meskipun sudah di alam baka, dia akan tetap ditemani pasukannya dan masih memiliki status maharaja di sana. Patung-patung ini ditemukan pada tahun 1974 oleh para petani yang sedang menggali sumur di dekat Xian, Cina. Secara tidak sengaja mereka menabrak sesuatu dan menemukan kepala terakota.
Pada buku Secret of The Terracotta Army oleh Michael Capek, di sana para arkeolog dari seluruh Cina berdatangan dan sangat antusias atas apa yang telah ditemukan oleh para petani. Mereka melakukan pengujian terhadap penemuan-penemuan mereka yaitu: kepala yang terlihat seperti prajurit kuno, perlengkapan senjata seperti pedang, panah, tombak, dan busur.
ADVERTISEMENT
Setelah berbulan-bulan menggali mereka menemukan ribuan patung prajurit yang berukuran manusia, patung-patung kuda, dan prajurit berkuda.
Dan temuan terbesarnya yaitu pusara sang keabadian yaitu Kaisar Qin Shi Huang Di (221-207 SM). Sejarawan sekaligus negarawan Cina pada dinasti Han yaitu Sima Qian menulis keseluruhan sejarah lengkap di Tiongkok. Beliau menceritakan seluruh sejarah peradaban Tiongkok dari kekaisaran kuning sampai dinasti Han, termasuk pada masa kekaisaran Qin Shi Huang Di. Kaisar yang luar biasa tetapi memiliki sifat lain seperti serakah, bengis dan kejam, serta sangat terobsesi dengan kekekalan.
Inilah yang menjadi alasan dibangunnya tentara terakota (tanah liat). Dia memerintah 700.000 ahli pertukangan dan buruh untuk membangun pusara keabadian. Jika ada sedikit kesalahan teknisi dia langsung memecatnya. Pembuatan patung dibuat secara terpisah mulai dari kepala, tangan, tubuh dan kaki lalu disusun. Lalu patung-patung tersebut dibakar dengan tujuan tetap awet, lalu diberi warna dengan warna yang terang. Namun seiring berjalannya waktu, warna tersebut memudar.
ADVERTISEMENT
Alasan unik mengapa sang maharaja ini membuat pusara beserta patung-patung tersebut. Pertama, para tentara tersebut akan menemani, melayani, dan menjaga dia karena status kekuasaan dan sistem militernya akan tetap terjaga di keabadiannya.
Kedua, menunjukkan keberhasilanya mencapai puncak kejayaan serta mengenang para prajurit yang gugur dalam peperangan di masanya. Ketiga, sebagai simbol pengorbanan manusia terdahulu pada masa sebelum adanya Dinasti Qin dengan tujuan agar Qi Shi Huang Di ini tidak merasa sepi di alam baka.
Sungguh unik bukan? Itulah mengapa negara Cina sangat maju sekarang karena atas jasa pada masa Dinasti Qin serta para bala tentaranya yang mempersatukan Cina. Namun mengenai tentang para tentara terakota ini, masih banyak misteri-misteri yang belum terkuak khususnya bagi para arkeolog.
ADVERTISEMENT
Dari suatu sejarah yang melegenda inilah menjadi tanda bahwa suatu negara yang maju peradabannya tidak akan terpisahkan dari perjuangan serta pengorbanan pendirinya. Jika pendirinya hanya berdiam diri suatu negara tidak akan pernah maju. Persiapan serta perencanaan akan mencakup setengah dari keberhasilan, sisanya adalah keberanian dan ketetapan hati dalam melaksanakan atau mengeksekusi rencananya.