Konten dari Pengguna

Punya Usaha, Tapi Tidak Ada Pembukuan? Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Solusinya

Gabriel Pandu wijaya
seorang mahasiswa akuntansi di Universitas Diponegoro yang berminat dengan dunia pasar modal dan memiliki hobi bermain musik
9 Februari 2025 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gabriel Pandu wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kabupaten Pekalongan, 4 Februari 2025 – Mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP Tim I TA 2024/2025 menyelenggarakan pelatihan pembukuan sederhana bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kampil, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan usaha, yang diharapkan dapat membantu UMKM berkembang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini dipimpin oleh Gabriel Pandu Wijaya, mahasiswa KKN Jurusan Akuntansi FEB UNDIP, dengan peserta utama UMKM di Desa Kampil, khususnya pemilik usaha batik.
Dengan meningkatnya pemasaran produk batik di Desa Kampil, diperlukan pencatatan keuangan yang sistematis agar usaha dapat berjalan lebih efisien dan berkelanjutan. Pembukuan yang baik akan membantu pengelola dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat serta mengoptimalkan penghasilan.
"Banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan dalam mengelola keuangan usaha mereka. Padahal, pembukuan yang baik adalah kunci untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat. Mereka juga belum memisahkan antara keperluan rumah tangga dan keperluan bisnis" ujar Ibu Mariana, salah satu perangkat Desa Kampil.
Antusiasme peserta terlihat tinggi selama pelatihan berlangsung. Ibu Lis, salah seorang pemilik usaha batik, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. "Selama ini saya hanya mencatat seadanya, atau bahkan belum mencatat pengeluarannya. Dengan ilmu yang diberikan, saya jadi lebih paham bagaimana mengatur keuangan usaha saya," tuturnya.
Pelatihan pembukuan sederhana dengan UMKM batik
Program kerja ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa KKN dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, pelatihan ini tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga dapat menjadi bekal bagi UMKM batik untuk berkembang secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Tim KKN berencana akan melakukan pendampingan lanjutan kepada para peserta selama beberapa minggu ke depan untuk memastikan materi yang diberikan dapat diaplikasikan dengan baik.
Universitas Diponegoro melalui program KKN ini terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan bermanfaat.