Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
11 Titik Sambungan Air Pdam Bermasalah, Warga Madukaran Dihimbau Menghemat Air
20 Agustus 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Gagas Syifa Subangkit tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketersediaan air bersih yang memadai setelah berumah tangga merupakan fondasi penting dalam membangun rumah tangga yang sehat dan harmonis. Air bersih menjamin kebersihan diri dan lingkungan, mendukung kesehatan keluarga, dan memudahkan dalam menjalankan aktivitas rumah tangga sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Akses terhadap air bersih yang memadai dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan memberikan mereka kesehatan yang lebih baik, kebersihan yang lebih terjaga, dan lingkungan yang lebih nyaman.
Program KKN Pendampingan Pra-Nikah dan Pasca Nikah merupakan program yang diinisiasi oleh KKN Tim II Undip Kabupaten Pekalongan, Kelurahan Kedungwuni Barat, salah satunya memiliki agenda tentang penggunaan air secara bijak, mengingat sudah memasuki musim kemarau dan ketersediaan debit air bersih mulai menurun. Ditambah kawasan daerah Kedungwuni merupakan kawasan semi-urban yang memiliki penduduk cukup padat.
Agenda dari Pendampingan Pra-Nikah dan Pasca Nikah yang salah satu agendanya di lakukan oleh mahasiswa Administrasi Publik UNDIP, Gagas Syifa Subangkit yaitu menghimpun permasalahan dari beberapa rumah pada masyarakat Kedungwuni Barat, permasalahan paling banyak datang dari ketersediaan air, khususnya pada masyarakat Lingkungan Madukaran, Kedungwuni Barat.
ADVERTISEMENT
Melalui beberapa tokoh masyarakat setempat seperti para ketua RW kami menghimpun opini opini dari mereka. Salah Satu ketua RW di Lingkungan Madukaran, Kedungwuni Barat, menyampaikan keluhannya tentang kondisi air di lingkungannya “Sebenarnya, untuk akses air bersih sudah tersedia, kebanyakan melalui sumur bor. Namun, karena kondisi sedang musim kemarau dan kondisi sumur bor yang berdekatan menyebabkan debit air kecil. Ada alternatif lain mas, menggunakan air PDAM, tapi hingga kini sumber air belum juga terhubung dengan sambungan meteran warga”.
Total ada 11 titik meteran PDAM yang belum tersambung kepada sumber air pada Lingkungan Madukaran, Kedungwuni Barat. Berangkat dari hal ini Mahasiswa KKN TIM II UNDIP berinisiatif untuk melakukan advokasi kepada pihak pihak yang terkait seperti Kelurahan setempat, PDAM, dan Dinas PUPR.wwww
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu RW di Lingkungan Madukaran, Kedungwuni Barat, “Apabila PDAM bisa masuk ke daerah Madukaran tidak menutup kemungkinan masyarakat yang lain akan meninggalkan sumur bor dan berpindah kepada PDAM”. Keterlambatan dalam proses sambungan air yang tak kunjung usai, membuat masyarakat semakin resah dan mengeluhkan dampaknya terhadap kualitas hidup dan keharmonisan rumah tangga.
Berangkat dari hal tersebut, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP, melakukan Advokasi kepada pihak terkati yaitu PDAM dan Dinas PU Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan dialog yang dilakukan terhadap PDAM Kabupaten Pekalongan dan DPU Kabupaten Pekalongan di ungkapkan bahwa permasalahan terdapat pada sambungan mata air menuju meteran lingkungan Madukaran, Kedungwuni Barat.
Keterangan dari pihak DPU Kabupaten Pekalongan mengungkapkan bahwa “terdapat permasalahan baik administratif maupun lapangan terkait penyambungan dari sumber mata air menuju rumah warga di lingkungan Madukaran”. Namun demikian, DPU berjanji akan terus mengawal adanya permasalahan air dari PDAM yang tak kunjung bisa dinikmati masyarakat madukaran.
ADVERTISEMENT
Merespon hal ini, Mahasiswa TIM II UNDIP membuat himbauan untuk sementara menggunakan air dengan bijak, hingga sumur bor yang biasa digunakan bisa berfungsi seperti selayaknya dan sambungan PDAM pun sudah dapat dinikmati oleh masyarakat Madukaran, Kedungwuni Barat.
Berikut adalah hal yang dapat dilakukan untuk menghemat air yang dapat dilakukan secara sederhana, himbauan ini sampaikan kepada masyarakat melalui kampanye media sosial pada masyarakat Kedungwuni Barat khususnya pada lingkungan Madukaran.