Konten dari Pengguna

Urgensi Pembelajaran Berdiferensiasi di Era Disrupsi Teknologi

Galih Juang
Pembelajar
14 September 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Galih Juang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh pembelajaran berdiferensiasi dengan memaksimalkan teknologi. Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Contoh pembelajaran berdiferensiasi dengan memaksimalkan teknologi. Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar, kecepatan belajar, dan minat yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran ini, guru tidak lagi mengajar dengan cara yang sama untuk semua siswa, tetapi menyesuaikan pengajarannya agar sesuai dengan kebutuhan individu setiap siswa.
ADVERTISEMENT
Tujuan Utama Pembelajaran Berdiferensiasi:
Memaksimalkan Potensi Setiap Siswa: Setiap siswa memiliki potensi yang unik. Pembelajaran berdiferensiasi membantu siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka dengan memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Meningkatkan Motivasi Belajar: Ketika siswa merasa bahwa pembelajaran dirancang khusus untuk mereka, motivasi belajar mereka akan meningkat. Mereka akan lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Membuat Pembelajaran Lebih Menyenangkan: Dengan beragamnya aktivitas dan pilihan pembelajaran, proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Aspek yang Dibedakan dalam Pembelajaran Berdiferensiasi:
Konten: Materi pelajaran dapat disesuaikan tingkat kesulitannya.
Proses: Cara penyampaian materi dapat bervariasi, misalnya melalui teks, gambar, video, atau simulasi.
Produk: Tugas akhir yang diberikan dapat disesuaikan dengan minat dan gaya belajar siswa.
ADVERTISEMENT
Lingkungan Belajar: Tata letak kelas, kelompok belajar, dan penggunaan teknologi dapat diatur untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda.
Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi:
Matematika: Siswa yang sudah menguasai materi dapat mengerjakan soal-soal yang lebih kompleks, sementara siswa yang masih kesulitan dapat diberikan soal-soal yang lebih sederhana.
Bahasa Indonesia: Siswa yang suka menulis dapat membuat cerita pendek, sedangkan siswa yang lebih suka berbicara dapat melakukan presentasi.
Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi:
1. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Membuat siswa lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran.
3. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
4. Membuat suasana kelas lebih inklusif dan menyenangkan.
Pembelajaran berdiferensiasi didasari oleh beberapa teori pembelajaran yang mengakui keberagaman individu. Berikut adalah beberapa teori utama yang mendukung pendekatan ini:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pembelajaran berdiferensiasi semakin relevan di era disrupsi teknologi saat ini. Mengapa demikian?
1. Keberagaman Gaya Belajar:
Teknologi sebagai Penunjang: Teknologi menawarkan beragam alat dan platform yang dapat disesuaikan dengan berbagai gaya belajar. Misalnya, siswa visual dapat belajar melalui infografis, siswa auditori melalui podcast, dan siswa kinestetik melalui simulasi.
Individualisasi Pembelajaran: Dengan teknologi, guru dapat memberikan tugas dan materi yang lebih personal, sesuai dengan minat dan kecepatan belajar masing-masing siswa.
2. Perkembangan Pesat Teknologi:
Keterampilan Abad 21: Pembelajaran berdiferensiasi membantu siswa mengembangkan keterampilan abad 21 seperti kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi yang sangat dibutuhkan di era digital.
Adaptasi Terhadap Perubahan: Dunia kerja terus berubah dengan cepat. Pembelajaran berdiferensiasi mempersiapkan siswa untuk menghadapi perubahan tersebut dengan membekali mereka kemampuan untuk belajar mandiri dan beradaptasi dengan situasi baru.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya adalah pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan mendesak di era disrupsi teknologi. Dengan menerapkan pendekatan ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, relevan, dan efektif, sehingga siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka.
Sumber:
Tomlinson, C. A., & Moon, J. S. (2013). Differentiating instruction in the college classroom. ASCD.
Gardner, H. (1983). Frames of mind: The theory of multiple intelligences. Basic Books.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Harvard University Press.
Bandura, A. (1977). Social learning theory. Prentice-Hall.