Konten dari Pengguna

Melestarikan Budaya, Pria Banyuwangi Ini Koleksi Ratusan Keris Nusantara

Novita Kamil
Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) PALU Sulawesi Tengah dengan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Content Creator. Youtube Jejak Nantha
31 Agustus 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novita Kamil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keris dok. foto Novita
zoom-in-whitePerbesar
Keris dok. foto Novita
ADVERTISEMENT
Keris Peninggalan Mbah jadi cikal bakal Kolektor
Keris yang tampak sederhana itu mungkin terlihat biasa di mata orang awam. Namun, bagi Fakhru Dian Amsyak Sani, keris tersebut adalah warisan berharga dari kakek dan neneknya, yang memiliki makna mendalam. Keris yang telah berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya ini bukan sekadar benda pusaka, melainkan simbol dari kekuatan, sejarah, dan tradisi yang mengakar dalam keluarganya.
Fakhru Dian AmsyaK Sani menunjukkan kerisnya (dok. foto Novita)
1. Berawal dari Peninggalan Kakek-Nenek, Bertransformasi Menjadi Koleksi Ratusan Keris
ADVERTISEMENT
Fakhru Dian Amsyak Sani, seorang lelaki asal Banyuwangi, terinspirasi untuk mengumpulkan keris setelah menerima peninggalan berharga dari kakek dan neneknya berupa sepasang keris. Apa yang dimulai sebagai warisan keluarga kini telah berkembang menjadi koleksi pribadi yang mengagumkan, mencakup ratusan keris dari berbagai daerah di Indonesia. Lebih dari sekadar hobi, langkah ini merupakan wujud nyata dedikasi Dian dalam melestarikan dan menghormati warisan budaya leluhur yang kian memudar di zaman modern.
2. Misi Melestarikan Budaya Dimulai pada 2010
Dian memulai misinya pada tahun 2010, bersama beberapa kawannya, dengan tekad untuk melestarikan budaya nenek moyang melalui pengumpulan keris dan benda pusaka lainnya. Bukan hanya keris, koleksi mereka juga mencakup berbagai benda antik seperti batu, tombak, dan barang-barang pusaka lainnya. Semua benda ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menyimpan cerita-cerita masa lampau yang berharga.
ADVERTISEMENT
3. Ruangan Khusus untuk Menyimpan Lebih dari 300 Keris
Di rumahnya yang terletak di Kelurahan Sobo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Dian menyediakan sebuah ruangan khusus berukuran 4x4 meter untuk menyimpan lebih dari 300 keris dan benda antik lainnya. Setiap keris yang dimilikinya memiliki ciri khas dan asal-usul yang berbeda, mencerminkan keragaman budaya Indonesia. Di antara koleksi tersebut, beberapa keris memiliki makna sejarah yang dalam, seperti Keris Nogo Sosro yang konon dipegang oleh raja, Keris Putri, dan Keris Singo Barong.
4. Koleksi Keris dari Berbagai Daerah di Indonesia
"Keris-keris ini berasal dari berbagai penjuru Indonesia, termasuk Madura, Bali, Bandung, Lombok, dan Aceh. Namun, koleksi terbesar saya adalah keris dari Banyuwangi," jelas Dian. Dominasi keris dari Banyuwangi menunjukkan kecintaan Dian terhadap budaya lokalnya, sembari tetap merangkul kekayaan budaya dari daerah lain di Nusantara.
ADVERTISEMENT
5. Menghadapi Pandangan Mistis dengan Bijaksana
Meskipun banyak orang mengaitkan keris dengan hal-hal mistis, Dian menekankan bahwa persepsi tersebut sangat bergantung pada keyakinan individu masing-masing. Bagi Dian, koleksi kerisnya lebih dari sekadar benda antik; ini adalah cara untuk menjaga dan merawat warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan spiritual.
6. Membuka Peluang Bagi Kolektor Lain.
Selain sebagai koleksi pribadi, Dian juga membuka peluang bagi siapa saja yang berminat untuk memiliki salah satu dari koleksinya. Melalui penjualan ini, Dian berharap dapat memperluas jangkauan upaya pelestarian budaya, sehingga semakin banyak orang yang bisa ikut serta dalam menjaga warisan leluhur.