Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Klepto yang Ramai Terkait Kasus Ibu-ibu Curi Cokelat?
23 Agustus 2022 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi seorang ibu-ibu mencuri cokelat , kemudian menyewa pengacara untuk menyalahkan pegawai minimarket, sempat bikin heboh dan menuai sorotan publik. Banyak yang kemudian menyebut ibu-ibu itu mengidap kleptomania atau klepto.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ternyata tak sedikit yang belum mengetahui sehingga timbul pertanyaan sebenarnya apa itu klepto?
Nah, diketahui klepto itu kependekan dari kleptomania. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kleptomania adalah kelainan jiwa berupa keinginan hendak mencuri yang tidak dapat ditahan-tahan sekalipun barang curian itu tidak berharga atau tidak berguna.
Sementara mengutip dari Mayo Clinic, kleptomania adalah ketidakmampuan yang muncul terus-menerus dalam menahan dorongan mencuri barang. Biasanya, barang yang dicuri tidak terlalu dibutuhkan dan bernilai kecil.
Gejala orang klepto adalah seperti tadi, tidak bisa menahan rasa ingin mencuri meski barang tidak penting. Bila tidak dituruti, tensi, kecemasan, dan gairah akan muncul yang pada akhirnya membuat orang mencuri.
Setelah melancarkan aksinya, biasanya pelaku klepto akan merasa bersalah, kemudian menyesal dan membenci diri sendiri. Belum lagi ada rasa takut ditangkap polisi. Namun, rasa ingin mencuri akan muncul lagi, menciptakan roda kleptomania.
ADVERTISEMENT
Kenapa, sih, rasa ingin mencuri sulit ditahan oleh orang klepto? Karena klepto termasuk jenis gangguan kontrol impuls, yang mana ditandai dengan masalah emosional atau kendali perilaku. Alhasil, pelaku tak tahan sehingga melancarkan aksinya.
Walau merupakan gangguan kesehatan mental yang langka, klepto bisa jadi penyakit serius. Sebab, rasa sakit akan muncul pada jiwa bila tidak dituruti. Nah, giliran dituruti, yang terluka adalah perasaan orang di sekitar.
Sayangnya, nih, banyak penderita kleptomania yang hidup menyimpan rahasia mengenai kondisinya karena malu. Mereka juga enggan melakukan pengobatan atau perawatan kesehatan mental karena takut.
Padahal, meski belum ada obatnya, agar kleptomania tidak semakin parah, perawatan dan medikasi oleh tenaga psikoterapi juga dibutuhkan. Terlebih bila semakin parah dan khawatir akan terlibat proses hukum. (bob)
ADVERTISEMENT