Apa Itu Ruwat dalam Tradisi dan Kebudayaan Jawa?

Ilustrasi tradisi Ruwat. Foto: Dispar Demak.

Belakangan ini ramai soal tradisi ruwat di berbagai daerah di Pulau Jawa. Prosesinya juga berbeda satu sama lain. Oleh karenanya, banyak yang bertanya-tanya mengenai apa itu ruwat sebenarnya.

Apa Itu Ruwat?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ruwat artinya pulih kembali sebagai keadaan semula (tentang jadi-jadian, orang kena tulah). Ruwat juga bisa diartikan terlepas (bebas) dari nasib buruk yang akan menimpa (tentang orang yang menurut kepercayaan akan tertimpa nasib buruk, misalnya anak tunggal).

Sementara dari definisi lain dan menurut berbagai sumber, ruwat atau sering disebut ruwatan merupakan ritual dalam kebudayaan Jawa untuk membuang keburukan atau menyelamatkan sesuatu dari sebuah gangguan.

Biasanya, orang yang melakukan ritual ini diharapkan mendapat keselamatan, kesehatan, hingga ketenteraman kembali. Tradisi upacara ruwatan diketahui telah dijalankan masyarakat di Pulau Jawa secara keseluruhan hingga saat ini.

Ilustrasi tradisi Ruwat. Foto: Istmewa

Ruwat berasal dari Bahasa Jawa yang berarti membuang sial maupun menyelamatkan orang dari gangguan tertentu. Selain itu, untuk melakukan ritual ini, ada tata cara yang harus dijalankan.

Mulai dari pegelaran wayang kulit dengan lakon murwakala, siraman, potong rambut, melarung/menanam potongan rambut dan sesajen hingga tirakatan. Namun, biasanya tata cara yang dilakukan bisa berbeda di tiap daerah.

Perlu diketahui, dalam kebudayaan masyarakat di Pulau Jawa, upacara ruwatan bisa dilakukan untuk seseorang yang tengah jatuh sakit, mengalami sial, belum menikah (jauh dari jodoh), tidak memiliki adik, mencari pekerjaan dan lain sebagainya.

Begitulah arti hingga makna ruwat atau sering disebut ruwatan yang merupakan tradisi atau ritual yang sangat terkenal di Pulau Jawa terkhusus di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. (fre)