Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran penting Netizen dan Media Sosial dalam Invasi Rusia ke Ukraina
23 Desember 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Gita Cahyani Mufti Fikri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Netizen atau masyarakat global dapat memberikan pengaruh besar pada Invasi Rusia ke Ukraina. Di era modern ini, hampir seluruh Masyarakat global menggunakan smartphone untuk berkomunikasi hingga mengetahui informasi dunia luar. Bahkan banyak sekali masyarakat global yang terlibat dalam pengambilan keputusan yang berdampak, contohnya adalah dengan mengisi sebuah petisi atau memberikan suara melalui media sosial, hal ini sangat berpengaruh untuk keputusan yang akan diambil atau keputusan yang akan dibuat selanjutnya. Dalam perang, netizen dan media sosial juga sangat penting untuk merubah situasi maupun kondisi tertentu, sebagai contoh, peran penting netizen pada konflik antara Israel dan Palestina. Melalui media sosial, semua netizen atau warganet mengetahui bahwa kita bisa melakukan protes dengan cara memboikot produk-produk dari perusahaan yang mendukung atau mendanai Israel agar berhenti untuk menindas Palestina.
ADVERTISEMENT
Dalam konflik Rusia dan Ukraina, peran netizen atau warganet juga sangat diperlukan. Banyak sekali hal-hal yang sulit terpublikasi dikarenakan kebijakan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin yang melarang jurnalis untuk menyorot bahkan mempublikasi konflik yang terjadi antara Russia dan Ukraina.
Menurut VOA (Voice Of America) sejumlah organisasi media arus utama dan media sosial dengan platform teknologi menangguhkan dan/atau mengurangi operasi mereka di Rusia. Organisasi tersebut antara lain adalah BBC, New York Times, Bloomberg News, hingga Netflix dan TikTok. Keputusan ini hanya berselang beberapa hari setelah pemerintah Rusia mengesahkan undang-undang yang menilai informasi apapun yang dinilai sebagai “berita palsu” atau “fake news” tentang militer negara itu, sebagai kejahatan besar yang berpotensi membuat mereka yang melanggar dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Facebook, Instagram dan Twitter juga di blokir karena dianggap memberikan kebebasan untuk warga Ukraina mengungkapkan ujaran kebencian termasuk menyerukan kekerasan yang dilakukan oleh Angkatan bersenjata Rusia yang memerangi Ukraina.
ADVERTISEMENT
Menurut peneliti senior Human Rights Watch, Andreas Harsono sebagai anggota dewan pakar di Fetisov Journalism Awards di Rusia, dirinya mengatakan bahwa “Secara umum jurnalisme itu lahir bersama demokrasi, karena ada jurnalisme terbentuk opini publik, dan opini publik semakin mendorong orang untuk mengatur masyarakat menjadi lebih baik, ada pemilu, ada peningkatan HAM dan lain-lain. Sebaliknya jika jurnalisme mati, demokrasi juga mati. Itu yang saya khawatirkan akan terjadi di Rusia," ujar Andreas.
Tentara Amerika Serikat yang juga menjadi veteran di Iraq, Bernama Chris Cappy dalam channel YouTube nya "Task and Purpose" membagikan hasil dokumentasi nya sewaktu dirinya berada di frontline Ukraina terhadap Rusia (Ukraina mengejutkan Rusia dengan melakukan perlawanan ke kota Kursk di Rusia yang menyebabkan 800 km wilayah di Kota Kursk diambil alih oleh tantara Ukraina). Chris mengatakan bahwa dirinya sangat mungkin masuk ke daftar pencarian Rusia, bahkan dirinya tidak dapat datang kembali ke Rusia dan berlibur ke Venezuela atau Usbekistan atau negara lainnya yang berteman dekat dengan Rusia, karena Chris bisa saja ditangkap dan ditahan. Menurut Chris, cara ini adalah taktik dari Rusia agar para jurnalis berfikir kembali untuk meliput atau menggambarkan situasi dan kondisi pada perang yang menurut Rusia adalah perang yang memalukan. Vidio Chris mendapatkan lebih dari 3,5 Juta penonton dalam waktu 9 hari dan banyak mendapatkan apresiasi dari netizen karena dedikasi dan keberaniannya untuk memberikan informasi dan gambaran kepada masyarakat global mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Invasi Rusia ke Ukraina dan bagaimana perlakuan tentara Ukraina terhadap masyarakat sipil Rusia yang berbanding terbalik dengan perlakuan tentara Rusia terhadap masyarakat sipil Ukraina.
Salah satu Youtuber yang juga merupakan veteran tentara Amerika Serikat, Iraq, dan Suriah menjadi volunteer pada Invasi Rusia ke Ukraina, ia dikenal dengan nama “Civ Div”. Civ gemar membagikan saran mengenai alasan bergabung ke dalam militer dan juga alasan untuk keluar dari militer, serta informasi-informasi mengenai perang yang dirinya pernah lalui. Saat ini, Civ menjadi volunteer untuk Ukraina dan dirinya membagikan hasil rekaman kamera Go-Pro nya yang memperlihatkan apa yang terjadi di frontline antara Rusia dan Ukraina. Civ dan tim nya memiliki tugas di bagian FPV atau First Person View Drone untuk membantu rekan-rekannya agar mengetahui posisi lawan dan menghancurkan target utama (seperti tank, mobil pengangkut supply dll). Berkat Civ, masyarakat global dapat melihat Point Of View dari dirinya dan juga rekan-rekannya pada perang Rusia ke Ukraina. Civ mendapatkan banyak dukungan dan juga donasi dari netizen untuk dirinya dan tim agar dapat meng-upgrade perlengkapan perang nya, menambah supply, dan mempersiapkan hal lainnya untuk menghadapi Rusia. Transparansi dari informasi yang diberikan Civ sangat berbobot dan dikemas dengan baik sehingga banyak netizen yang kagum pada dirinya, Civ juga sangat berterima kasih dan mengakui bahwa donasi dari netizen sangat amat membantu dirinya dan tim.
Dari banyak nya informasi dan dokumentasi yang beredar mengenai Invasi Rusia ke Ukraina, banyak sekali hal-hal atau kejadian yang belum terpublikasi yang seharusnya menjadi perhatian masyarakat global, dikarenakan terbatasnya sumber-sumber valid dan terpercaya, ditambah lagi ketentuan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin yang membuat banyak jurnalis membatasi ruang kerja nya untuk keselamatan diri, membuat peran netizen dan media sosial sangat penting untuk menyebarluaskan informasi-informasi yang berdasarkan fakta. Netizen juga bisa membantu secara langsung dengan berdonasi kepada para volunteer yang terjun langsung ke lapangan melalui media yang tersedia dan terpercaya. Apapun tujuan yang ingin dicapai dan konflik yang dihadapi, perang seharusnya bukan menjadi pilihan utama, dan perdamaian harus diciptakan dan dipelihara untuk keberlangsungan hidup umat manusia.
ADVERTISEMENT