Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Wapres JK Optimis Perang Dagang Amerika-China Tak Ganggu Indonesia
6 April 2018 15:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Kabar Wirabhuana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dampak perang dagang Amerika dan China yang kian memanas tak akan sampai membuat krisis ekonomi global yang pernah terjadi di tahun 1998 maupun 2008.
ADVERTISEMENT
Padahal, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyebut, perang dagang yang digulirkan dua negara raksasa itu dapat memberikan dampak sangat buruk terhadap perekonomian dunia.
“Tidak sejauh itu (seperti krisis 1998 dan 2008),” kata Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Jusuf Kalla mengatakan tentu akan ada konsekuensi yang ditimbulkan dalam sistem ekonomi negara, seperti harga barang tertentu naik, inflasi terjadi, dab tingkat konsumsi di Amerika menurun.
Ia pun mencontohkan hal itu terjadi di negara Adidaya Amerika Serikat.
“Tapi akan menimbulkan masalah baru. Masalah itu bisa menyebabkan harga-harga barang tertentu yang dilindungi di suatu negara seperti Amerika, dikasih bea masuk, tentu menyebabkan harga itu naik, kemudian bisa terjadi inflasi, dan bisa terjadi penurunan konsumsi di negeri itu (Amerika),” kata Jusuf Kalla.
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla beralasan meski di 2008 krisis ekonomi bukan diakibatkan dari perang dagang, pertumbuhan ekonomi Indonesia kala itu baik.
“Waktu itu di 2008 kita tidak banyak mengalami masalah, indonesia ya, masih tumbuh pada waktu itu. Memang yang terjadi krisis moneter keuangan, bukan perang dagang beda itu,” jelas Jusuf Kalla.
Diketahui sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan segera mengumumkan daftar produk China yang akan dikenakan tarif bea masuk untuk menghukum Beijing atas balasan dari kebijakan pemerintah China yang lebih dulu memberlakukan hal serupa terhadap produk-produk Amerika, seperti dikutip Reuters, (2/4/2018) lalu.
China pun membantah dan mengancam akan membalas langkah Trump yang kemungkinan menargetkan produk kedelai, pesawat, atau alat berat.
Timbul kekhawatiran kedua negara akan terlibat perang dagang yang dampaknya akan dirasakan perekonomian dunia.
ADVERTISEMENT
Sumber: Epicentrum.id