Konten dari Pengguna

Yogyakarta Sejuta Sejarah Keunikannya

Gusti Imam Nugroho
Gusti Imam Nugroho adalah Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, dan sebagai Anggota Organisasi Internal/external Kampus di Universitas Indraprasta PGRI, Ia juga berprofesi sebagai Guru di salah satu sekolah di DKI Jakarta.
27 April 2024 21:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gusti Imam Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Tugu Yogyakarta//Sumber: Dok.Pribadi"
zoom-in-whitePerbesar
"Tugu Yogyakarta//Sumber: Dok.Pribadi"
ADVERTISEMENT
Dalam menelusuri Daerah Yogyakarta memang memiliki keunikannya tersendiri, Daerah yang sangat memiliki ciri khas nya sendiri, entah dari peraturannya, masyarakatnya, Sejarah nya atau pun keindahannya.
ADVERTISEMENT
Melihat daerah Yogyakarta seperti Aura insan ini hidup seperti kembali ke masa lampau.
Ingin kembali ke masa itu yang tak bisa orang orang hari ini capai.
Icon Yogyakarta yang memiliki cerita penuh dengan filosofi nya.
Entah dari tugu-tugu nya atau pun monumen-monumennya.
"Suasana Maliboro Pagi Hari//Sumber:Dok.Pribadi"
Khusus nya Daerah Malioboro, dimana orang orang berlomba lomba mengabadikan momen berphoto di Tulisan MALIOBORO", menjadi kan ciri khas kesukaan orang masing-masing.
Dan juga Tugu Yogyakarta, banyak sekali Orang orang yang berphoto pada monumen tersebut.
Menelusuri Yogyakarta memang membutuhkan waktu yang cukup banyak, karna daerah ini memiliki cerita, sejarah atau pun nuansa nya sendiri.
Seperti hal nya, di keraton Yogyakarta, pemerintah Yogyakarta membuka pameran nuansa adat istiadat, untuk bertujuan supaya masyarakat luas tau ini lah nuansa adat istiadat dan sejarah nya daerah Yogyakarta.
"Gedung Di Keraton Yogyakarta//Sumber:Dok.Pribadi"
"Pusaka Keraton Yogyakarta//Sumber :Dok.Pribadi"
"Meriam Keraton Yogyakarta//Sumber:Dok.Pribadi"
Namun ada hal yang unik disini, ada suatu ruangan yang memang boleh untuk dikunjungi namun tidak boleh diabadikan dalam bentuk photo, wisatawan tidak diperbolehkan untuk memphoto nya.
"Pameran adat istiadat pernikahan Keraton Yogyakarta//Sumber:Dok.Pribadi"
"Pameran Gelas gelas Jamu di keraton Yogyakarta//Sumber:Dok.Pribadi"
Itu terletak pada sebuah Ruangan yang ada Al Qur'an Kono yang sudah ditulis 200 ratus tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Ruangan ini terletak pada pertengahan keraton Yogyakarta.
Tapi ada hal yang memang mengejutkan, ketika Wisatawan bertanya mengenai tulisan Al Qur'an tersebut.
Ketika wisatawan bertanya kepada wanita penjaga tempat tersebut.
Wisatawan : " Mbak ini hanya Ada 2 saja Atau bagaimana ya"
Perempuan penjaga : " Iya mas Al Qur'an ini hanya ada 2 saja, karna masih ada beberapa lagi yang diberada di pihak inggris".
Dengan Perasaan Penasarannya wisatawan itu bertanya lagi.
Wisatawan : " Ko bisa mbak?".
Perempuan Penjaga : " Iya mas, Ketika masa penjajahan Inggris mengambil pusaka atau pun barang-barang yang berada dikeraton".
Wisatawan : " Wah seperti itu yah mbak, sungguh sangat disayangkan bila masih dipihak inggris dan belum dipulangkan ke Indonesia".
ADVERTISEMENT
Perempuan : " Iya mas benar (terlihat wajah nya tersenyum lesuh)
Wisatawan : " iya mbak, Matur Suwun Ya atas informasi nya.
Melihat secara sekilas percakapan wisatawan dan perempuan penjaga ruangan tersebut memang sangat disayangkan, kenapa barang barang dan pusaka masih berada disana dan kenapa pihak inggris mengambil nya.
Tetapi kita sebagai bangsa Indonesia hanya mendoakan semoga pusaka-pusaka Jawa di kembalikan kembali ke keraton.
Hal itu memang masih harus dipikirkan bahwa pusaka-pusaka itu adalah milik kita, bukan milik bangsa asing dan harus dipulangkan.
Dibalik keraton yang mempunyai cerita dan sejarah nya.
Ada lagi beberapa kawasan yang memang mempunyai sejarah dan cerita nya masing-masing.
Hal ini yang membuat orang orang ingin kembali kesana, entah ingin mencari sejarah nya, nuansa nya atau pun keindahaan kota Yogyakarta nya.
ADVERTISEMENT