Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Cara Unik Generasi Muda Untuk Melestarikan Bahasa Daerah
15 Desember 2024 1:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kerenhapukh siagian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap bahasa daerah menyimpan keunikan dan kisah yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa kita. Jangan sampai warisan ini perlahan menghilang!
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu warisan yang paling berharga adalah keberagaman bahasa daerah. Tercatat, lebih dari 700 bahasa daerah tersebar di seluruh nusantara, masing-masing mencerminkan identitas, sejarah, dan keunikan masyarakat setempat.
Namun, di tengah modernisasi yang semakin pesat, keberadaan bahasa daerah mulai terancam. Generasi muda kerap meninggalkan bahasa ibu mereka demi menyesuaikan diri dengan gaya hidup perkotaan karena menganggap bahasa daerah adalah bahasa yang kuno. Seperti yang diungkapkan oleh Susiati (2020), desa yang berkembang menuju kota perlahan meninggalkan tradisi, termasuk bahasa daerah, sehingga menciptakan fenomena “mengkotakan desa.” Jika tidak segera ada tindakan nyata, warisan budaya kita bisa hilang selamanya dan tidak bisa diwariskan kepada penerus bangsa nantinya. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi masalah ini? Berikut 3 cara seru untuk melestarikan bahasa daerah:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menarik sekali ya pembahasan kali ini, semoga anda dapat ikut serta melestarikan bahasa daerah karena Bahasa daerah adalah harta yang tak ternilai dan harus dijaga. Dengan langkah-langkah kecil namun kreatif, generasi muda bisa menjadi pelopor dalam melestarikan kekayaan ini. Yuk, mulai dari sekarang! Bersama-sama, kita bisa memastikan bahasa daerah tetap hidup dan eksis di tengah arus modernisasi.
Referensi
Susiati, Susiati. "Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah." (2020).