Konten dari Pengguna

Strategi Keuangan dalam Menghadapi Inflasi dengan Implementasi Manajemen Risiko

Moh Saiful Hakiki
Dosen di Prodi S1 Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). Lulus dari S1 Arsitektur dan S2 Manajemen Proyek ITS Surabaya. Bidang Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: Manajemen Kolaborasi dan Manajemen Keuangan.
6 April 2023 5:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moh Saiful Hakiki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Inflasi (Gambar oleh Tumisu dari Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Inflasi (Gambar oleh Tumisu dari Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pada saat terjadi inflasi, terjadi peningkatan harga secara terus-menerus dalam periode tertentu. Pemicu inflasi 2023 di antaranya pandemi COVID-19 dan konflik-konflik antar negara yang membuat rantai pasokan dari komoditas yang diperlukan banyak negara menjadi lebih sulit. Yang terdampak dari adanya inflasi adalah pihak-pihak yang terdapat pada bidang makroekonomi dan juga mikroekonomi, salah satunya organisasi bisnis/ perusahaan.
ADVERTISEMENT
Di dalam menghadapi inflasi, diperlukan pendekatan manajemen risiko dalam upaya menjaga kondisi finansial perusahaan agar dapat beradaptasi dengan situasi tersebut. Manajemen risiko sendiri adalah upaya pengelolaan organisasi dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons risiko.
Dengan adanya manajemen risiko, diharapkan respons yang diberikan akan bisa tepat sasaran, serta organisasi dapat terus eksis dalam usahanya meraih sustainability dan memiliki kinerja yang baik. Salah satu dari aspek yang krusial dalam organisasi bisnis/ perusahaan adalah aspek finansial/ keuangan.

Manajemen Risiko

Ilustrasi manajemen keuangan keluarga. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Beberapa langkah kebijakan manajemen keuangan yang dapat diambil oleh manajer keuangan ketika perusahaan menghadapi kondisi inflasi, di antaranya:
1. Identifikasi Risiko Keuangan Akibat Inflasi
Mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi dan berpengaruh bagi keuangan perusahaan sebagai akibat dari terjadinya inflasi. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui/ mempelajari apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan apa saja kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan ditanggung/ dihadapi oleh perusahaan terkait kondisi inflasi tersebut. Pembahasan yang dilakukan di antaranya:
ADVERTISEMENT
2. Analisis Risiko Keuangan
Setelah risiko diidentifikasi, dilakukan analisa berupa pembobotan potensi keparahan akibat kondisi keuangan dan pembobotan berapa persen kemungkinan risiko tersebut akan dapat terjadi. Sebagai manajer keuangan, maka identifikasi dan analisis risiko lebih dikhususkan di bidang keuangan, misalnya:
3. Merencanakan Respons terhadap Risiko Keuangan
ADVERTISEMENT
Di dalam merespons risiko-risiko akibat kondisi inflasi, diperlukan langkah-langkah perencanaan respons dari setiap risiko agar kinerja keuangan perusahaan tetap baik seperti yang diharapkan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
4. Implementasi
Melaksanakan respons-respons yang telah direncanakan sebelumnya untuk menghindari, mengurangi, memitigasi dan beradaptasi terhadap situasi inflasi.
5. Evaluasi
Dilakukan untuk memonitor apakah implementasi yang dilakukan sudah tepat atau masih memerlukan perubahan rencana.

Memonitor Kinerja Keuangan

Ilustrasi literasi keuangan. Foto: Getty Images
Sementara untuk menjaga kinerja laporan keuangan yang baik, terdapat lima kelompok rasio keuangan sebagai alat dalam menganalisa dan memonitor kinerja keuangan perusahaan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Langkah-langkah manajemen risiko yang dapat diambil oleh manajer keuangan dalam menghadapi inflasi di antaranya: identifikasi risiko, analisis risiko, rencana dan implementasi respons, serta evaluasi.
Sedangkan tools yang dapat digunakan oleh manajer keuangan dalam memonitor kinerja keuangan perusahaan saat terjadi inflasi adalah dengan menganalisa rasio-rasio keuangan: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.