Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Melihat (Kembali) Danau Toba
19 Juni 2023 15:35 WIB
Tulisan dari Hanna Andari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai orang yang lahir dan besar di Kota Medan, berkunjung ke Danau Toba bukan menjadi hal yang asing. Dalam setiap kesempatan libur sekolah, pilihan melancong untuk saya dan keluarga adalah ke Danau Toba atau Berastagi, jika tidak ingin jauh-jauh ke Jakarta. Oleh karena itu, ketika dikabarkan bahwa Diklat Sesdilu* akan berkunjung ke Danau Toba, hal yang pertama muncul di kepala saya adalah, ”Mau ngapain sih?”.
ADVERTISEMENT
Saat itu yang terbayang adalah suasana Danau Toba yang gitu-gitu aja. Kenangan liburan masa lalu yang kembali muncul di kepala tidak cukup membantu menimbulkan semangat saya untuk berkunjung ke Danau Toba. Bermain jet ski, bebek-bebekan, atau sekadar duduk di pinggir pantai Danau Toba adalah segelintir kenangan yang muncul namun tidak cukup membuat saya tertarik untuk kembali.
Namun, kunjungan kali ini punya tujuan yang lebih besar dari sekadar melancong. Kami, para peserta Diklat Sesdilu*, diminta untuk menggali potensi Danau Toba dan menjembataninya dengan pemangku kepentingan yang dapat mengembangkan kawasan tersebut.
Toba Caldera Resort
Saya berkesempatan berkunjung ke Toba Caldera Resort. Sebuah kawasan seluas 386 hektare di pinggir Danau Toba yang akan menjadi lokasi terpadu untuk wisata dan bisnis.
Ini yang membuat saya takjub dan berpikir bahwa Danau Toba bukan lagi tempat berlibur biasa. Toba Caldera Resort menawarkan tempat rekreasi yang menyatu dengan alam namun tidak lupa memberdayakan dan membangun masyarakat sekitar.
Saat ini, kawasan tersebut tengah dibangun dan menunggu investasi baik lokal maupun asing.
F1 Powerboat
ADVERTISEMENT
Tidak sampai di situ, wilayah lainnya yang berada di sekitar Danau Toba pun ikut berbenah. Salah satunya adalah Balige yang menjadi lokasi penyelenggaraan F1 Powerboat, sebuah ajang balap perahu super cepat kelas dunia. Tidak hanya pembangunan infrastruktur, ekonomi masyarakat sekitar pun turut bergeliat bersama event internasional ini.
Pizza Andaliman dan Mango Wine
Bicara mengenai ekonomi masyarakat, saya turut senang dengan semakin menjamurnya usaha-usaha lokal. Mulai dari restoran, kedai kopi, toko cenderamata, hingga tempat spa. Bisnis masyarakat ini menyatukan kearifan lokal dan rasa penasaran pelancong yang ingin mengenal budaya Batak.
Perpaduan ini muncul dari dua hal yang saya temui saat menjelajah kuliner setempat, Pizza Andaliman dan Silimalombu mango wine.
Pizza Andaliman yang menonjolkan rasa getir khas andaliman, bumbu seperti merica yang dipakai dalam berbagai masakan setempat, berpadu dalam bentuk penganan khas Italia.
Adapun Silimalombu mango wine adalah minuman fermentasi mangga produksi masyarakat Desa Silima Lombu, Kabupaten Samosir, yang memanfaatkan produksi mangga berlimpah di sekitar mereka. Rasa manis mangga dan fermentasinya menimbulkan sensasi kesegaran tersendiri bila dinikmati secara dingin.
Kunjungan kali ini membuka mata saya dengan perkembangan Danau Toba. Masih banyak pekerjaan rumah untuk semua pihak dalam menjadikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Namun, saya optimistis bahwa perlahan kawasan ini akan semakin matang dalam menyambut wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.
ADVERTISEMENT
Saya akan selalu ingin (kembali) berkunjung ke Danau Toba.
*Diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu): jenjang pendidikan menengah untuk diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI