Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dinamika Pertumbuhan dan Perkembangan Simotorik di Masa Emas Anak
28 Oktober 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hanna Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan merupakan proses perubahan dan pematangan fisik yang dapat diukur secara kuantitatif, seperti tinggi dan berat badan. Sementara itu, perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang berfokus pada peningkatan fungsi jasmani. Meskipun keduanya saling berkaitan, terdapat perbedaan mendasar antara pertumbuhan dan perkembangan.
Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan:
1. Bersifat kuantitatif.
2. Berkaitan dengan aspek fisik dan hanya terjadi sampai usia tertentu.
3. Bersifat konkret dan tidak dapat berubah setelah mencapai tahap akhir.
Perkembangan:
1. Bersifat kualitatif.
2. Menyangkut fungsi fisik dan psikologis.
3. Terjadi sepanjang hayat.
4. Dapat kembali ke tahap awal dalam kondisi tertentu.
5. Melibatkan sifat dan kemampuan individu.
Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan:
1. Masa prenatal (dari konsepsi hingga lahir).
2. Masa pascanatal (setelah kelahiran).
3. Masa prasekolah (usia 2–6 tahun).
4. Masa sekolah atau masa pubertas.
5. Masa adolensi atau masa remaja.
Pengertian perkembangan psikomotorik: Perkembangan psikomotorik berfokus pada kemampuan fisik dan kerja otot. Psikomotorik dibagi menjadi dua jenis: motorik kasar yang melibatkan otot-otot besar dan berkaitan dengan gerakan tubuh besar seperti berjalan atau berlari, serta motorik halus yang melibatkan otot-otot kecil dan memerlukan koordinasi yang lebih halus seperti menulis atau menggambar. Perkembangan psikomotorik anak sangat dipengaruhi oleh usia, berat badan, dan kematangan fisik.
Tujuh aspek psikomotorik:
1. Peniruan (meniru gerakan yang dilihat).
2. Kesiapan (kesediaan untuk melakukan gerakan tertentu).
3. Adaptasi (kemampuan beradaptasi terhadap perubahan gerakan).
4. Proses awal (tahapan awal dalam mempelajari gerakan).
5. Mekanisme (kemampuan mengontrol gerakan dengan efisien).
6. Penciptaan (mengembangkan gerakan baru dari yang sudah dipelajari).
7. Respon tampak kompleks (kemampuan melakukan gerakan yang rumit).
Tahapan perkembangan psikomotorik anak:
1. Usia 3–6 bulan: anak mulai mengangkat kaki dan menunjukkan postur miring.
2. Usia 6 bulan: anak sudah dapat berputar dari posisi telentang ke posisi miring.
3. Usia 4–5 tahun: anak umumnya sudah sangat aktif secara fisik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikomotorik:
1. Keluarga dan lingkungan: Interaksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar dapat memengaruhi kemampuan psikomotorik anak.
2. Nutrisi: Gizi yang baik sangat penting untuk mendukung perkembangan otot dan saraf.
3. Gangguan emosi: Faktor emosional, seperti stres, dapat menghambat perkembangan motorik.
4. Jenis kelamin: Terkadang perbedaan gender juga mempengaruhi kecepatan perkembangan motorik.
5. Kesehatan: Kondisi kesehatan fisik mempengaruhi kemampuan anak dalam mencapai milestone perkembangan.
6. Pertumbuhan sistem saraf: Sistem saraf yang berkembang baik akan membantu dalam kontrol gerakan.
7. Pertumbuhan otot: Otot yang kuat dan sehat mendukung kemampuan motorik kasar dan halus.
Dengan pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan ini, penting bagi orang tua, pendidik, dan tenaga kesehatan untuk memberikan stimulasi dan dukungan yang sesuai agar anak dapat mencapai perkembangan optimal di setiap fase kehidupannya.
ADVERTISEMENT