Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inovasi Sarisa Merapi Mengelola Limbah Biji Salak Menjadi Kopi Dengan Rasa Unik
14 Desember 2024 19:07 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Hanum Salsabiella Putri Alamsyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Biji Salak (Salacca zalacca) adalah bagian tanaman salak dengan kandungan antioksidan sebesar 436,91 mg/L GAEAC (Gallic Acid Equivealent Antioxidant Capacity) dengan IC50 sebesar 9,37 mg/mL. Antioksidant dalam bentuk senyawa fenol, flavonoid, dan tanin. Kandungan senyawa antioksidan dalam biji salak mampu mencegah proses oksidasi sehingga menghambat pembentukan dan penumpukan radikal bebas di kulit.
ADVERTISEMENT
Apakah limbah biji salak yang selama ini dianggap tak bernilai dapat diubah menjadi kopi yang unik dan menggungah selera?
Kali ini, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemiri Edum, Purwobinangun, Pakem, Sleman berhasil mengubah limbah biji salak yang selama ini terbuang percuma menjadi produk olahan pangan unggulan bernama D’Kenthos Coffee. D’Kenthos Coffee merupakan minuman kopi dengan cita rasa khas yang berasal dari limbah biji salak, melalui inovasi yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sleman dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada guna menciptakan inovasi produk UMKM di Sleman.
Ide ini bermula dari Ibu Rini Handayani yang merupakan Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemiri Edum terhadap banyaknya limbah biji salak yang dihasilkan dari proses pengolahan buah salak di Sarisa Merapi. Padahal, biji salak mengandung senyawa-senyawa yang berpontensi untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
~Coffee makes everything possible, comfortable, and healthy~
Selain sukses dengan kopi biji salak, Sarisa Merapi terus berinovasi untuk mengembangakan produk turunan dari limbah ampas expresso kopi biji salak menjadi produk baru yaitu bidaran kopi biji salak. Dengan ini Sarisa Merapi dan D’Kenthos Coffee berkomitmen terhadap keberlanjutan untuk mewujudkan konsep zero waste dalam pengolahan salak. Sehingga tidak ada lagi bagian dari salak yang tebuang sia-sia.
D’Kenthos Coffee bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga merupakan reprentasi dari semangat inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah biji salak, (KWT) Kemiri Edum berhasil menciptakan produk yang bernilai ekonomis sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan yang menguntungkan dengan ide dan kolaborasi.