Konten dari Pengguna

Titik Balik Pasca Pandemi

Hana Nurfadhilah R
A Beauty Reviewer
22 Mei 2023 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Nurfadhilah R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masuknya masa pasca pandemi menjadi tantangan baru bagi kita untuk melek terhadap pengembangan diri dengan kondisi luar. Pandemi ini memaksa kita meminimalisasi aktivitas yang biasa dilakukan bagi kita, bahkan menurunkan aksi sosial dimana terdapat kesenjangan dalam bersosialisasi. Hal ini menjadi salah satu ‘PR’ bagi sebagian besar masyarakat terutama pelajar pada saat memasuki musim masuk sekolah normal. Walaupun pada praktiknya kita bisa menggunakan media komunikasi, mereka pun bisa menghadapi krisis mengekspresikan diri dan pemahaman mendalam tentang yang mereka pelajari melalui daring, dimana berekspresi akan membantu mengidentifikasi perasaan dari lawan bicara kita.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri akan terjadi penurunan aktivitas ekonomi setelah pemerintah membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Berbagai perusahaan melakukan PHK setelah mengalami turunnya nilai jual produksi perusahaan terkait. Akibatnya, perusahaan yang saling berkaitan pun kena imbasnya, sebagai contoh sebuah jalannya produksi perusahaan retail bergantung pesanan klien, tetapi banyak konsumen yang kehilangan pekerjaan akan smakin selektif dalam pembelian atau pengeluaran, maka terjadi penurunan penjualan dimana mengurangi produktivitas pengiriman barang, kemudian menjadi dampak besar bagi perusahaan penyedia jasa pengiriman, seperti JNE dan kemungkinan besar terjadi lagi penurunan karyawannya akibat turunnya produktivitas pelayanan pengantaran. Kerugian terus berlanjut hingga terbentuknya 'kaum mager' dimana aktivitas mereka terpaksa berhenti apalagi jika selama itupun tak melakukan kegiatan postif yang membangun daya kerja otot dan fungsi otak. Dari semua hal itu, apakah kondisi kita tidak bisa membaik Paska Pandemi?
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tersebut dapat kita jawab dengan lugas, keterpurukan tersebut menjadi titik balik bagi kita semua. Mari kita lihat dari sisi positifnya. Memangnya ada? Segala sesuatu memiliki sebab, akibat, dan solusi. Tidak melulu pandemi akan membawa keadaan yang buruk. Jika melihat dari segi digitalisasi, pasar digital meningkat karena penggunaan media sosial yang berkembang pesat dan membuat kita aktif di ranahnya. Berbagai platform, termasuk TikTok menjadi daya tarik utama, baik sebagai media penyampaian ekspresi ataupun untuk ‘buka lapak’. Platform lainnya, instagram dan youtube pun tak kalah digemari sebagai media membuat atau menggali informasi di segala aspek, lihat saja semakin banyak orang bahkan artis yang beralih menjadi Youtuber atau reviewer.
Aktivitas Penjual dan Pembeli di Area Stadion Bima, Kota Cirebon (Dokumentasi Pribadi)
Tak hanya perkembangan digital, kita masih bisa kembali aktif bersinergi setelah pandemi melalui berbagai kegiatan positif. Pembukaan akses umum di berbagai tempat membuat saya sendiri bisa kembali merasakan spektrum warna bersosialisasi dengan lingkungan karena kembali berinteraksi secara langsung. Selain itu, akses lapangan jalur olahraga yang biasa menjadi tempat pencarian masyarakat di sini, yakni sekitar Cirebon tepatnya di area Stadion Bima yang membuka kesempatan bagi para pedagang untuk kembali berjualan dengan harapan yang sangat besar dari para pembeli. Tak hanya pedagang lama, banyak pedagang baru berjualan di sini menjajakan dagangannya, bahkan ada pula menjual jasa yang biasa kita sebut odong-odong atau melukis dadakan. Hal tersebut, membuka kesempatan kedua dan harapan bernilai.
ADVERTISEMENT
Penjual Jasa Melukis untuk Anak (Dokumentasi Pribadi)
Semakin baiknya kondisi tak menjadi latah agar kita terus berdiam diri. Rekondisi sistem dalam membangun sebuah perusahaan pun terlihat. Berbagai perusahaan mulai menata kembali dan merekrut karyawannya. Pemerintah pun membuka lapangan pekerjaan kembali, seperti BUMN, PPPK, dan CPNS. Tak tertinggal, perusahaan dengan background digital semakin berkembang dengan membuka kesempatan sebagai content creator hingga live streamer.
Dengan demikian akan membangun kembali jiwa sosial dalam menjalin hubungan antar masyarakat dan individu, serta menjalin kembali keuntungan antar perusahaan yang saling berkaitan dimana perusahaan yang menangani hasil produksi akan bersimbiosis mutualisme dengan perusahaan penerima jasa. Layaknya JNE yang membangun kembali aktivitas dan peningkatatan pelayanannya dengan pemberitahuan pengiriman melalui nomor terkait hingga tersedianya sistem guna melacak paket. Melihat JNE menjadi salah satu perusahaan yang terus bangkit, maka tak elak bagi kita untuk bangit bersama dengan cara kita masing-masing.
ADVERTISEMENT
Jadi bisa dilihat pengembangan diri dan dari berbagai sektor lingkungan & industri tidak bisa dihentikan hanya karena pandemi, pasti akan ada suatu kondisi dimana kita menemukan semangat baru untuk menggali potensi yang dimiliki. Semua itu perlu proses, tapi yang menjalankan adalah kita sendiri, maka jadilah individu yang selalu berproses untuk kepentingan kita dan berdampak bagi masyarakat.
#JNE32tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness