Desain IoT Water Quality Meter Bertenaga Surya untuk Pemantauan Kualitas Air

Akses terhadap air bersih adalah salah satu tantangan global yang diupayakan pemecahannya melalui SDG’s poin 6. Untuk menjamin kualitas air yang aman, diperlukan pemantauan kualitas air, khususnya di wilayah terpencil. Namun, keterbatasan akses listrik di daerah ini sering menjadi penghambat utama. Solusi berbasis IoT yang ditenagai panel surya menawarkan pendekatan inovatif untuk memantau kualitas air secara real-time. Alat ini dirancang untuk memantau parameter kualitas air seperti kekeruhan, pH, dan suhu secara real-time, dengan menggunakan panel surya.

Spesifikasi Alat

Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama yang dirancang untuk memastikan efisiensi dan keandalannya. turbidity sensor, sensor pH, dan temperatur sensor terhubung ke mikrokontroler ESP32 yang memproses data dan mengirimkannya ke cloud melalui koneksi GSM atau Wi-Fi. Panel surya berkapasitas 10 watt digunakan sebagai sumber daya utama yang mengisi baterai lithium berkapasitas 2200 mAh. Untuk memastikan alat tetap berfungsi stabil, digunakan inverter DC-DC yang menjaga tegangan sesuai kebutuhan perangkat elektronik.

Cara Kerja Alat

Sensor pada alat ini mengumpulkan data secara berkala, seperti tingkat kekeruhan air, nilai pH, dan suhu. Data ini diproses oleh ESP32 dan dikirimkan ke cloud melalui modul komunikasi RS485 modbus. Melalui dashboard IoT, pengguna dapat memantau parameter kualitas air secara real-time dan menerima notifikasi jika parameter melebihi batas aman. Panel surya menyuplai daya langsung ke alat sekaligus mengisi baterai, yang memungkinkan alat bekerja di malam hari.

Keunggulan Alat

Panel Surya (Sumber: https://www.shutterstock.com/id/)

Desain IoT Water Quality Meter ini memiliki beberapa keunggulan. Pertama, alat ini ramah lingkungan karena menggunakan energi terbarukan dari panel surya, sehingga mendukung SDG's poin 7 tentang energi bersih dan terjangkau. Kedua, kemampuan alat untuk memantau kualitas air secara real-time memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengambil tindakan segera jika parameter kualitas air tidak sesuai. Ketiga, alat ini portabel dan dirancang untuk dapat beroperasi di wilayah tanpa akses listrik, menjadikannya solusi ideal untuk kebutuhan di daerah terpencil.

Haris Idrak Haikal, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Electrical Engineering, Universitas Airlangga