Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sirekap: Antara Harapan dan Kenyataan
1 April 2024 8:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Harish Falih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sirekap 2024 kembali menuai kontroversi setelah Pemilu 2024 usai, meninggalkan jejak digital melalui aplikasi Sirekap yang diandalkan untuk rekapitulasi suara. Namun, alih-alih mempermudah proses, Sirekap justru menghadirkan berbagai masalah yang mewarnai pesta demokrasi.
ADVERTISEMENT
Masalah-masalah yang muncul:
1. Ketidakakuratan Data
Banyak laporan mengenai ketidakcocokan data antara Sirekap dan C1 di lapangan. Hal ini menimbulkan keraguan dan potensi kecurangan, meredam kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
Contoh: Di TPS 32 Semarang, perolehan suara salah satu partai politik berbeda 10 suara antara Sirekap dan C1. Ketidaksesuaian ini memicu protes dari saksi dan KPPS.
2. Server Down dan Gangguan Koneksi
Akses ke aplikasi Sirekap sering terhambat akibat server down dan koneksi internet yang tidak stabil. Hal ini memperlambat proses rekapitulasi dan menimbulkan kekhawatiran akan manipulasi data.
Contoh: Di beberapa daerah terpencil, petugas KPPS kesulitan mengunggah data karena sinyal internet yang lemah. Hal ini menyebabkan penundaan rekapitulasi suara di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Kesalahan Teknis dan Bug
Aplikasi Sirekap tak luput dari bug dan error yang mengganggu kelancaran proses rekapitulasi. Petugas KPPS harus berjibaku dengan berbagai kendala teknis yang menghambat kinerja mereka.
Contoh: Di TPS 15 Yogyakarta, aplikasi Sirekap tiba-tiba crash saat proses rekapitulasi suara sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan kegaduhan dan proses rekapitulasi harus diulang dari awal.
4. Kurangnya Sosialisasi dan Edukasi
Banyak petugas KPPS yang tidak familiar dengan aplikasi Sirekap karena minimnya sosialisasi dan edukasi. Hal ini menyebabkan kebingungan dan kesulitan dalam penggunaan aplikasi.
Contoh: Di beberapa TPS, petugas KPPS tidak mengetahui cara mengunggah foto formulir C1 ke aplikasi Sirekap. Hal ini menyebabkan penumpukan data dan memperlambat proses rekapitulasi.
Dampak dan Solusi:
ADVERTISEMENT
Masalah-masalah pada aplikasi Sirekap dapat merusak kepercayaan publik terhadap hasil pemilu dan memicu potensi sengketa. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem Sirekap sebelum digunakan pada pemilu berikutnya.
Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:
• Melakukan audit dan uji kelayakan aplikasi Sirekap secara menyeluruh.
• Meningkatkan infrastruktur teknologi dan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia.
• Memberikan pelatihan dan edukasi yang memadai kepada KPPS terkait penggunaan aplikasi Sirekap.
• Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses rekapitulasi suara.
Sirekap pada Pemilu 2024 telah menjadi pelajaran berharga untuk mengevaluasi sistem Sirekap. Dengan perbaikan dan solusi yang tepat, diharapkan Sirekap dapat menjadi alat yang handal untuk mewujudkan pemilu yang transparan, akuntabel, dan terpercaya di masa depan.
ADVERTISEMENT