Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
10 Fakta Mengagumkan Badak: Mamalia Darat Terbesar Kedua di Dunia
23 September 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masih ingatkah kamu, saat masih kecil, salah satu satwa yang dikenalkan orang tua dan guru di sekolah adalah badak. Bentuk tubuhnya yang besar dan unik dengan cula pada bagian kepalanya, memang menjadi salah satu daya tarik salah satu satwa tertua di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan menyatakan, badak pertama yang hidup dan menjelajah di muka bumi adalah badak berbulu sejak 50 juta tahun yang lalu.
Namun, kini di dunia, hanya tersisa 5 spesies badak: dua di Afrika, yaitu badak putih (Ceratotherium simum), dan badak hitam (Diceros bicornis). Sedangkan tiga lainnya di Asia, yaitu badak india (Rhinoceros unicornis), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Dan keberadaan mereka saat ini tersebar di Afrika Timur dan Selatan, India, Nepal dan Indonesia.
Banyak hal mengagumkan dari satwa jenis mamalia darat terbesar kedua di dunia setelah gajah ini. Masih dalam rangka memperingati Hari Badak Sedunia yang jatuh pada 22 September setiap tahunnya, berikut 12 fakta menarik yang dihimpun dari berbagai sumber, di antaranya:
1. Berasal dari Bahasa Yunani
ADVERTISEMENT
Nama badak atau rhino sebenarnya berasal dari bahasa Yunani kuno: rhino (hidung) dan ceros (tanduk). Artinya ‘tanduk hidung’ atau ‘hidung bertanduk’. Jadi, cula seperti tanduk yang ada pada mereka tersebutlah yang membuatnya dipanggil Rhinoceros atau biasa disingkat Rhino atau Badak.
2. Tubuh Badak Besar
Badak merupakan mamalia darat terbesar ke dua setelah gajah di muka bumi. Namun, dari lima spesies badak di dunia yang ada saat ini, badak putih adalah yang terbesar. Ia dapat tumbuh hingga setinggi 1,8 m dan berat mencapai 2.5000 kg. Sedangkan, badak sumatera, sebagai yang terkecil di antara kelimanya, tetap saja termasuk satwa berukuran besar – beratnya dapat mencapai 800 kg s.d 1.000 kg dan tinggi hingga 1,5 meter.
ADVERTISEMENT
3. Satwa Herbivora
Terlepas dari tubuhya yang besar, badak adalah jenis satwa herbivora – pemakan tumbuhan, buah, daun, semak, rumput dan ranting. Jadi, jenis vegetasi yang mereka makan bervariasi menurut spesiesnya masing-masing. Karenanya, hal tersebut ikut mempengaruhi bentuk moncongnya. Misalnya: Badak jawa yang memiliki bibir atas runcing – membantunya untuk mengambil makanan; badak putih moncong bibirnya cenderung datar bentuknya – memudahkannya untuk makan rerumputan di tanah; badak hitam mempunyai bibir yang memanjang – membantunya untuk memakan daun dan buah dari pohon dan semak yang tinggi.
4. Dapat Berlari Cepat
Walau pun tubuhnya bongsor, ternyata badak dapat berlari cepat. Jadi, postur tubuh besarnya, tidak menghalangi dirinya untuk dapat berlari dengan kecepatan 48 – 65 km per jam. Selain itu, badak juga sangat gesit. Ketika berlari, ia pun dengan cepat dapat menghindari pohon, dahan, dan semak belukar, kemudian berbelok dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Jadi hati-hati saat bertemu dengannya. Saat merasa terancam, ia dapat mengejar dan melukai kamu. Bobot yang besar dan sangat kuat akan menyerang kamu dengan culanya.
5. Cula pada Badak Bukan Seperti Tanduk
Walau pun terlihat seperti tanduk, Cula pada badak, sejatinya bukanlah sebagaimana tanduk pada umumnya. Ia bukan tulang dan tidak menempel pada tengkorak ke[ala sebagaimana tanduk. Cula badak terbentuk dari keratin atau sekumpulan rambut padat yang dapat terus tumbuh sepanjang hidupnya – protein keratin yang sama dengan kuku dan rambut manusia.
Di antaranya kelimanya, badak putih memiliki cula terpanjang – yang pernah tercatat panjangnya mencapai 1,7 m). Selain itu, badak putih bersama badak hitam dan badak sumatera memiliki dua cula. Sedangkan, badak india dan badak jawa, hanya memilki satu cula – beberapa badak jawa betina culanya kecil atau tidak memiliki sama sekali.
ADVERTISEMENT
6. Kulit Badak Tebal
Istilah ungkapan ‘muka badak’ dan ‘kulit badak’ pada seseorang yang sering kita dengar, dapat menggambarkan kalau badak merupakan satwa yang mempunyai kulit tebal sekitar 2 inci. Namun, walaupun tebal, kulitnya sangat sensitif terhadap sengatan sinar matahari dan gigitan serangga.
7. Badak Suka Berkubang di Lumpur
Semua spesies badak sangat suka berenang atau berendam dan bermain-main (berguling-guling) di kubangan berlumpur. Karena itu untuk melindungi tubuhnya. Saat lumpur yang menempel di tubuhnya mengering akan melindungi kulitnya dari sinar matahari dan gigitan serangga – berfungsi seperti tabir surya atau semprotan atau lotion anti serangga yang biasa dipakai manusia.
8. Badak Betina Sangat Protektif Terhadap Anaknya
Badak betina mengandung anak-anaknya selama 15-16 bulan. Dalam masa ini, induk badak akan lebih sensitif dari biasanya. Setelah dilahirkan, anak badak akan terus dalam pengawasan, perawatan, dan perlindungan indukanya hingga usia 3 tahun di tempat yang sama. Mereka akan keluar dari tempat tinggalnya, setelah anak badak dirasa cukup untuk hidup di alam liar lebih luas lagi.
ADVERTISEMENT
9. Badak Memiliki Penglihatan Buruk Jarak Jauh
Sebagai satwa, penglihatan badak sangat buruk. Ia tidak dapat melihat objek yang jauh dirinya – kecuali objek atau orang atau benda tersebut sangat dekat. Namun, kamu harus berhati-hati saat dekat dengan mereka – badak sangat sensitif dengan suara.
Jika ada manusia atau mungkin mobil yang dapat terdengar oleh telinga mereka, dalam sekejap, mereka akan berusaha melihatnya. Saat mereka melintas dekat kamu, waspadalah, karena mereka akan berusaha menyelamatkan diri – karena menganggap kamu sebagai ancaman.
Jadi, badak adalah satwa yang mudah ketakutan. secara alami, nalurinya adalah menyerang terhadap apa pun yang membuat dirinya takut dan terancam.
10. Berperan Penting Akan Kelestarian Ekosistem Hutan dan Satwa Liar Lain
ADVERTISEMENT
Ternyata badak sangat mempunyai penting dalam keberlangsungan dan keberlanjutan ekosistem hutan dan satwa lain, loh.
Dalam proses penjelajahannya mencari makanan, secara tidak langsung, badak membuka jalan rintisan dengan membelah ketebalan vegetasi. Nah, jalan rintisan tersebutlah yang kemudian memberi kemudahan untuk satwa-satwa liar lainnya.
Mereka biasa makan pucuk-pucuk daun muda. Jadi, secara alami badak membantu regenerasi tumbuhnya pucuk daun-daun baru. Selain itu, sukanya badak bermain-main dalam kubangan lumpur, ternyata itu juga turut membantu penyebaran bibit dan biji tanaman yang menempel pada tubuhnya. Ketika badak menjelajah berkilo-kilo meter jauhnya, saat itulah biji dan bibit yang melekat dibutuhkan, terlepas dan tersebar pada lantai-lantai hutan.
Sebenarnya, masih banyak lagi hal-hal menarik lainnya dari satwa besar yang luar biasa ini. Yuk, terus bersama-sama kita lindungi kelestarian habitat asli mereka dan melindunginya dari perburuan liar. Dengan mengetahui beberapa fakta mengagumkan mereka, kita dapat menjaga satwa dilindungi dan meningkatkan kembali populasi mereka di alam liar serta mencegahnya dari kepunahan.
ADVERTISEMENT