Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Hasil Observasi Tipologi Belajar Siswa di SMP Negeri 129 Jakarta
24 Desember 2022 11:13 WIB
Tulisan dari Hayati Badrunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tipologi belajar siswa adalah cara-cara yang diajarkan kepada siswa untuk mempermudah proses belajarnya, sehingga para siswa merasa mudah dan cepat dalam menerima dan mengolah sebuah informasi. Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hemack dalam buku Quantum Learning, tipe belajar dibagi menjadi tiga macam. Pertama, tipe belajar visual yaitu dengan cara melihat. Kedua, tipe belajar auditori yaitu dengan cara mendengar. Ketiga, tipe belajar kinestetik yaitu dengan cara bergerak.
ADVERTISEMENT
Kegiatan observasi ini dilakukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Psikologi Pendidikan dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan dosen pengampu Ibu Maolidah, M.Psi., membutuhkan minimal 2 responden dari siswa/i jenjang SMP/MTs. Kegiatan dilaksanakan pada Senin (5/12/2022).
Kegiatan ini dilakukan di SMP Negeri 129 Jakarta, dengan 2 responden yang pertama dari nama depan berinsial L dan kedua dengan nama depan berinsial G. Saya melakukan observasi ke sekolah dengan ditemani oleh teman saya yaitu Khuzaemah Allaely yang ikut serta juga melakukan observasi terhadap siswa/i jenjang SMP/MTs. Dan observasi ke sekolah ini juga sudah mendapatkan izin dari wakil kepala sekolah SMP Negeri 129 Jakarta.
Metode saya dalam melakukan observasi ini yaitu dengan pengamatan dan wawancara oleh 2 responden dari siswa/i SMP Negeri 129 Jakarta. Hasil observasi yang saya dapatkan dari 2 responden tersebut, saya menemukan tipologi belajar siswa yang sama. Siswa/i ini berinsial dengan nama depan L dan G.
ADVERTISEMENT
Jadi, hasil observasi dari 2 reaponden ini yaitu mereka mampunyai tipe belajar visual atau dengan cara melihat. Gaya belajar ini dilakukan dengan bentuk gambar dan teknik. Model dan metode pembelajaran ini yaitu dengan suatu peragaan.
Siswa yang memiliki tipe belajar visual ini mempunyai interest yang tinggi ketika diperlihatkan gambar, grafik, grafis organisatoris, seperti jaring; peta konsep dan ide peta; plot; dan ilustrasi visual lainnya. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, CD interaktif, digital content, dan video (MTV). Di dalam kelas, anak tipe belajar visual ini lebih suka mencatat sampai detail detailnya untuk mendapatkan informasi.
Tak hanya observasi terhadap siswa, saya juga mewawancarai salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan nama depan yang berinsial A, mengenai berbagai macam tipologi belajar siswa saat pembelajaran di kelas.
ADVERTISEMENT
Nah, cara untuk mengetahui dengan berbagai macam tipologi belajar siswa saat di kelas “Mengetahui tipologi siswa itu dari hasil-hasil belajar anaknya, ada anak yang mudah dapat menangkap pelajaran dengan cara menjelaskan, ada anak yang mudah menangkap pembelajaran dengan misalnya dengan gambar atau misalnya Vidio atau misalnya powerpoint dan ada anak yang bisa menangkap pembelajaran dengan praktek. Nah dari situ kita bisa mengetahui mana anak yang nilainya tinggi dengan praktek berarti dia memiliki tipe anak yang kinestetik.” Kata guru Bahasa Indonesia yang berinsial dengan nama depan A.
Selanjutnya, cara yang dipakai untuk mengkolaborasi dari macam-macam tipologi belajar siswa saat pembelajaran di dalam kelas “Untuk mengkolaborasi pembelajaran ini kita harus menerapkan dan menyampaikan tiga pembelajaran tadi, yaitu dengan pembelajaran kinestetik dengan pembelajaran visual, dan dengan pembelajaran auditori. Jadi setiap anak yang mempunyai tipe-tipe model pembelajaran itu dia akan mudah menangkap dari pembelajaran seperti yang sebelumnya.” Ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pembelajarn di dalam kelas, pastinya ada kesulitan yang didapat terhadap berbagai macam tipologi belajar siswa “Kesulitan tentunya ada dikendala waktu, karena kita menyampaikan dengan ketiga cara tersebut, tentunya akan otomatis lebih banyak. Nah kesulitannya itu seperti tadi saat kita tidak menyampaikan dengan tipe pembelajaran seperti tadi anak akan mengalami kesulitan dalam menangkap dalam pembelajaran nya. Untuk itu dalam pembelajaran itu tidak semua bisa disampaikan dengan ketiga cara, maka anak yang mengalami kelemahan dalam pembelajaran misalnya pembelajaran kinestetik maka yang terjadi akan lebih lambat dan lambat dalam mencapai tujuan pembelajarannya.” Ungkap guru yang berinsial dengan nama depan A.
Jadi, kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui cara tipologi belajar siswa saat pembelajaran di dalam kelas. Tugas ujian akhir semester ini juga membantu para mahasiswa untuk mengetahui macam-macam tipe belajar siswa jenjang SMP/MTs.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kegiatan ini juga mempelajari langsung dari siswa/i melalui pengamatan ataupun wawancara di sekolah dan mendapatkan informasi langsung melalui wawancara seorang guru terkait pembelajaran siswa/i di dalam kelas sebagai pengetahuan untuk para mahasiswa terlebih lagi dari jurusan pendidikan/keguruan.