Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bullying di Kampus, Gimana Caranya Menghentikan?
28 September 2024 18:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Diego tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bullying di kampus merupakan masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, prestasi akademik, dan kehidupan sosial mahasiswa. Untuk menghentikan bullying, diperlukan upaya bersama yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pihak universitas.
ADVERTISEMENT
Kehidupan di kampus tidak hanya berisikan kegiatan-kegiatan yang berbau akademis dan non akademis saja. Banyaknya mahasiswa yang berkegiatan di kampus membuat terjadinya banyak gesekan yang terkadang bisa merugikan beberapa pihak. Kampus memang diisi oleh mahasiswa yang datang dari berbagai latar belakang, heterogenitas yang ada memang bisa menjadi penyebab berbagai penyimpangan di dunia pendidikan.
Salah satu tindakan negatif yang ada di kampus adalah perundungan atau bullying. Sering kali kita mendengar istilah ini, apakah itu bullying? Bullying merupakan sebuah hasrat untuk menyakiti seseorang yang diperlihatkan ke dalam aksi secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan dilakukan secara senang bertujuan untuk membuat korban menderita. Pelaku dan korban bullying biasanya memiliki ketimpangan posisi, di mana pelaku merasa lebih kuat (kuasa) untuk mem-bully korban yang lebih lemah.
Definisi dari ahli di atas, saya merasa ada satu kalimat yang membuat saya menjadi terganggu dan agak menyeramkan. Kalimat yang sangat mengganggu itu adalah 'dilakukan secara senang'. Artinya, pelaku bullying melakukan aksinya ini atas dasar senang untuk menyakiti orang lain. Saya merasa ada rasa puas yang sulit didefinisikan secara sosial bagi para pelaku dalam melancarkan aksi yang berakibat traumatik bagi korbannya ini. Bullying adalah tindakan yang sangat kejam dan 'membunuh' secara perlahan korbannya.
ADVERTISEMENT
Apa yang menyebabkan tindakan biadab ini bisa terjadi? Banyak sekali para ahli mengungkapkan hasil temuan empiris mereka akan hal ini. Namun yang pasti, menurut simpulan sementara saya penyebabnya adalah adanya posisi hegemoni antara 'si berkuasa' dan 'si lemah' yang membuat mereka merasa bisa menekan orang atau kelompok lain untuk memperlihatkan superioritas.
Berdasarkan pengamatan saya, kampus dibantu oleh pihak-pihak terkait sudah berusaha secara maksimal untuk bisa menanggulangi hal ini. Berbagai peraturan yang dituangkan dalam berbagai keputusan dan surat edaran sudah berulang kali disebar luaskan. Namun mengapa hal ini selalu terulang?
Mungkin saya bukan pihak yang sangat berkompeten dalam memberikan masukan agar bullying di kampus bisa teratasi dengan baik. Namun sebagai pendidik, saya merasa terpanggil untuk sedikit banyaknya memberikan kontribusi melalui artikel ini maupun forum-forum ilmiah lain agar bullying dapat dihilangkan dari dunia pendidikan. Menurut saya, bullying benar-benar menghancurkan kepercayaan diri korbannya sehingga 'si lemah' ini merasa tak kuasa untuk bisa keluar dari situasi yang toxic ini.
ADVERTISEMENT
Berikut saya jabarkan beberapa tips agar mahasiswa bisa terhindar dari bullying ini :
1. Perbanyak teman dan hindari sifat penyendiri.
Memiliki circle pertemanan yang positif serta saling support tentu akan meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa di dalam pergaulan. Teman-teman yang suportif akan saling melindungi kita di saat sedang menghadapi kesulitan. Sebagai mahasiswa, kita akan menemui teman-teman dari berbagai kalangan yang akan menciptakan iklim pertemanan yang kondusif sehingga para pem-bully dapat dikesampingkan secara langsung maupun tidak langsung.
2. Tidak takut untuk melaporkan tindakan bullying ke pihak kampus.
Di kampus tempat saya bekerja, terdapat komisi disiplin (komdis) yang bertugas untuk menegakkan peraturan-peraturan kampus. Komdis fakultas berisikan dosen-dosen terpilih dan memiliki integritas yang tinggi terhadap tegaknya peraturan serta menyelesaikan segala bentuk penyimpangan yang terjadi di lingkup fakultas tempat mahasiswa berada.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang mendapat perlakuan perundungan bisa langsung melaporkan ke bagian komdis ini untuk bisa ditindak lanjuti. Terkadang bullying ini terjadi karena korban selalu bungkam dan tidak melaporkan kejadian yang diterima ke pihak-pihak yang berwenang untuk mengatasinya. Mahasiswa tidak perlu takut melapor karena pihak kampus akan dengan tegas menindak segala bentuk bullying sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Tanamkan pola pikir anti bullying pada diri masing-masing.
Dari dua tips sebelumnya, saya merasa tips satu ini adalah yang terpenting. Mengapa demikian? Menurut saya, bullying terjadi karena korbannya lebih banyak membiarkan hal ini terjadi. Mahasiswa sedari dini harus menentukan secara gamblang mengenai batas tegas perbuatan mana yang masuk batas toleransi dan perbuatan mana yang perlu untuk ditindak lanjuti secara serius.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa secara kognitif tentu sudah dapat membedakan hal mana yang bisa masuk kategori bercanda dan hal mana yang termasuk kategori bullying. Apabila mahasiswa sudah tidak mampu untuk berhadapan dengan pelaku bullying karena berbagai penyebab, sudah sepatutnya mahasiswa yang bersangkutan melaporkan tindakan ini ke pihak kampus karena tindakan ini sudah termasuk kategori kriminal. Pihak kampus dengan bantuan pihak-pihak terkait akan dengan sigap mengeliminir pelaku bullying tersebut.