Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
#julidfisabilillah: Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel
15 Desember 2023 12:32 WIB
Tulisan dari HELSI MAULIDIA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengeboman yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap Gaza masih terus berlangsung sampai saat ini. Nyaris seluruh Gaza sudah luluh lantak dibuatnya. Pembantaian rakyat Palestina yang dilakukan oleh Israel sudah berlangsung lebih dari dua bulan sejak tanggal 8 Oktober. Korban yang berjatuhan sudah menyentuh angka 10.000 lebih yang setengahnya merupakan anak-anak dan warga sipil. Sayangnya, banyak negara-negara di dunia malah mendukung genosida yang dilakukan oleh Israel, termasuk United States atau Amerika Serikat yang secara langsung mendanai pembantaian tersebut.
ADVERTISEMENT
Walaupun begitu, masih banyak negara yang menyatakan dukungannya terhadap Palestina dan mengutuk keras Israel, salah satunya ialah Indonesia. Indonesia senantiasa mendukung Palestina sejak dulu hingga sekarang. Berbagai cara telah dilakukan rakyat Indonesia untuk menunjukkan keberpihakannya kepada negara tempat Masjid Al-Aqsa berdiri tersebut, seperti boikot, sumbangan, dan gerakan solidaritas.
Baru-baru ini muncul tren perjuangan baru yang dilakukan oleh warganet sebagai bentuk dukungan untuk Palestina dengan strategi “perang mental”. Tanpa menggunakan senjata, tren ini memanfaatkan gadget sebagai media peperangan serta kemampuan cyberbullying orang Indonesia. Gerakan ini berawal dari platform media sosial X yang diprakarsai oleh Erlangga Greschinov (@Greschinov) , seorang edukator Indonesia yang kini tinggal di Milano, Lambordia dan sebuah akun edukasi sejarah bernama Neo Historia Indonesia (@neohistoria_id) yang sejak pertama selalu vokal dalam menyuarakan kebebasan untuk Palestina.
Menyasar akun-akun media sosial para tentara hingga tokoh politik Israel, Greschinov mengoordinasi netizen Indonesia untuk “membombardir” kolom komentar, direct message, bahkan sampai WhatsApp para Zionis ini dengan pesan-pesan kebencian dan dukungan terhadap Palestina. Greschinov, dalam akunnya, mengumpulkan nama-nama pengguna Instagram tentara IDF (Israel Defence Forces) kemudian mempersilakan netizen untuk ”bersilaturahmi” ke sana.
ADVERTISEMENT
Ide ini muncul dari kebiasaan netizen Indonesia yang memang dikenal juara dalam merundung orang. Terbukti dengan disabetnya posisi sebagai negara yang warganetnya paling tidak sopan se-Asia Tenggara berdasarkan survey yang dilakukan oleh Microsoft pada tahun 2020 lalu. Greschinov menyadari potensi ini kemudian memanfaatkannya sebagai sarana untuk berjuang melawan Zionis Israel. Kelompok ini pun menyebut diri mereka sebagai #julidfisabilillah dan menjadikan Greschinov sebagai komandan utama. Tidak hanya netizen Indonesia, rupanya warga Malaysia pun ikut serta dalam perjuangan ini. Mereka bahkan memiliki komandan satuan sendiri, yaitu @Marchfoward dan @seketulawan. Memiliki komandan utama, komandan resimen, bahkan logo pasukan, kelompok ini beroperasi layaknya organisasi militer sungguhan.
Selain hebat dalam cyberbullying, netizen Indonesia juga pandai dalam melakukan cyberattack. Warganet selalu bisa menemukan nomor WhatsApp para politisi besar Israel. Padahal, hal seperti nomor ponsel itu merupakan ranah privasi dan takmungkin ditemukan dengan mudah. Akan tetapi, warganet dengan kemampuan cyberattack nya ini berhasil mengumpulkan nomor-nomor para zionis dan menyerahkannya kepada Geschinov yang kemudian akan disebarluaskan sehingga netizen bisa “bersilaturahmi” kepada mereka dengan lebih “akrab”.
ADVERTISEMENT
Gerakan ini ternyata sukses besar takhanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia. Kedua negara yang selalu ribut satu sama lain ini kompak dalam melawan Zionis Israel sebagai musuh utama. Memang awalnya gerakan ini tidak begitu berdampak sebab hanya menargetkan akun-akun media sosial para tentara IDF (Israel Defence Forces) saja, tetapi gerakan ini semakin brutal dengan menyerang akun-akun politisi besar Israel yang aktif menyebarkan propaganda. Selain menghujani pihak-pihak yang diduga mendukung Israel, kelompok #julidfisabilillah ini memberikan massrate (penilaian masal) pada buku, film, atau karya lainnya yang berkaitan dengan Israel atau dibuat oleh orang- orang yang pro-Israel dengan rating terendah dan membanjiri kolom komentarnya dengan ungkapan-ungkapan, seperti #freepalestine, bendera palestina, sampai ikon buah semangka.
Kelompok #julidfisabilillah ini bahkan sudah merambah ke dunia internasional. Hal ini ditandai dengan bergabungnya Turki ke dalam unit pasukan. Seolah belum cukup, Greschinov berniat melebarkan sayap pasukannya dengan mengirim undangan terbuka kepada akun-akun besar lain yang pro-Palestina, seperti @PartisanGirl, seorang jurnalis Siria yang aktif membagikan berita-berita tentang Palestina, dan @TorahJudaism, akun komunitas Yahudi yang menentang Zionis Israel, untuk bergabung ke dalam unit pasukannya.
Merambahnya kelompok #julidfisabilillah ke kancah internasional merupakan bukti kesuksesan yang berhasil diraih oleh gerakan perjuangan ini. Greschinov bahkan sampai diwawancarai secara live dalam acara berita di stasiun TV luar negeri. Selain itu, media berita Israel, ytnet.news menerbitkan sebuah artikel tentang bagaimana pejabat-pejabat senior Israel hidup dalam tekanan karena terus mendapat teror dari nomor berprefiks +62 yang tak lain ada kode nomor Indonesia. Salah satu korbannya ialah Eylon Levy, juru bicara pemerintah Israel, yang mendapat ancaman dan teror bertubi-tubi hingga akunnya mengalami masalah.
Selain itu, gerakan #julidfisabillah kemungkinan diketahui oleh pasukan Al-Qassam (Hamas). Sebuah foto yang menunjukkan kanal Izz ad-Din al-Qassam Brigades di telegram yang merupakan kanal resmi Hamas, menunjukkan sebuah chat yang dikirim personel al-Qassam. Chat tersebut bertuliskan: Soldier of God are present everywhere from Tangier to Jakarta. Banyak warganet yang meyakini bahwa soldier of god from Tangier to Jakartya yang dimaksud al-Qassam itu ialah kelompok #julidfisabilillah.
Kesuksesan gerakan ini juga membawa konsekuensi besar untuk Greschinov selaku komandan utama, yang berarti menjadi wajah pasukan tersebut. Namanya yang sekarang dikenal di seluruh dunia, membuatnya rawan untuk diserang balik oleh pendukung Israel. Greschinov sudah berkali-kali menerima ancaman yang memintanya untuk menghentikan aksi tersebut atau dirinya akan dilukai atau diseret ke pengadilan. Namun, Greschinov tidak menghiraukannya sama sekali dan tetap melanjutkan pekerjaannya mengomandani gerakan ini dengan tenang. Kini, media sosial khususnya platform X layaknya medan perang antara kelompok #julidfisabilillah dan buzzer-buzzer Israel. Greschinov menyatakan bahwa perang mental ini tak akan selesai sebelum Palestina merdeka.
ADVERTISEMENT