Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Sejarah dan Asal Tarian Kecak
3 Desember 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 9 menitTulisan dari Hera Wati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal Sejarah dan Asal Tari Kecak - Budaya Indonesia sangatlah beragam jenisnya, bahkan keanekaragamannya telah terkenal sampai ke berbagai dunia. Berbicara mengenai tarian tradisional Indonesia, semuanya memiliki sejarah dan nilai luhur masing-masing. Salah satu seni tari yang dimiliki dan perlu dilestarikannya adalah Tari Kecak. Tarian ini mempunyai cerita, sejarah, hingga filosofi tarian khasnya.
ADVERTISEMENT
Tarian tersebut berasal dari Pulau Bali. Pulau yang terkenal akan destinasi wisata yang cukup banyak tersebut, memiliki tarian yang unik bernama Kecak. Dengan keunikan menjadikan tarian tersebut disukainya oleh beberapa masyarakat pendatang yang berminat untuk mempelajarinya.
“Cak, Cak, Cak” itulah suara khas yang biasa kamu dengar ketika melihat pertunjukan Tari Kecak Bali. Tarian Kecak ini merupakan sebuah seni drama tari yang diperankan oleh 50 sampai 150 orang penari.
Sesuai dengan namanya tari ini, terdiri dari para penari yang sebagian besar yaitu pria yang duduk bersila membentuk sebuah lingkaran. Pakaian yang dikenakannya tersebut berupa kain sarung dan kain kotak yang memiliki warna hitam putih seperti papan catur yang diikatkan melingkar ke pinggang penari.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang berwisata atau bertempat tinggal di Bali, tentunya sudah tidak asing lagi dengan Tari Kecak. Tarian ini yang dipertunjukkan ketika ada acara, tamu, ataupun lainnya. Rupanya menarik para simpatik para penonton atau pengunjung yang datang melihatnya. Namun, dibalik kepopulerannya tarian tersebut, tersimpan sebuah asal, sejarah, makna, serta beberapa properti yang digunakannya dalam tarian ini.
Untuk mengenali secara lebih lengkapnya mengenai Tarian Kecak tersebut. Mari simak pembahasan berikut ini.
Asal Tari Kecak
Tarian Kecak yaitu salah satu satu tarian yang cukup populer di Pulau Bali. Tak hanya terkenal saja, tarian ini biasanya juga digunakan sebagai upacara penyambutan tamu, maupun upacara keagamaan.
Nah, namun, tahukah kamu bagaimana asal dari Tari Kecak pada zaman dulu hingga bisa menjadi cukup populer saat ini? Berikut pembahasan selengkapnya mengenai asal tarian kesenian tradisional bernama Tari Kecak.
ADVERTISEMENT
Tari Kecak merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali. Tarian ini disebut juga dengan nama Tari Api atau Tari Cak. Tarian ini adalah tarian pertunjukan hiburan massal. Tarian ini dipentaskan oleh beberapa penari laki-laki, dengan mengenakan kain penutup kotak-kotak berwarna hitam putih seperti bentuk dari papan catur.
Tarian ini dimainkan tanpa menggunakan iringan iringan alat musik berupa gamelan. Dengan duduk secara berbaris membentuk pola lingkaran dan diiringi seruan irama berbunyi “cak, cak, cak” seraya mengangkat kedua tangan.
Tarian tersebut merupakan salah satu tarian sakral. Tampak dari penari yang terbakar api, tetapi mereka tidak mengalami kesakitan dan tidak terbakar justru mereka menjadi kebal terhadap api.
Selain Tari Api atau Tari Cak, Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tari Sanghyang yang ditampilkan ketika adanya upacara keagamaan.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, para penari ini umumnya kemasukan roh halus, dan dapat berinteraksi dengan para leluhur atau dewa yang telah disucikannya. Penari ini dijadikannya sebagai media untuk menyampaikan sabda Nya. Ketika kerasukan, mereka pun melakukan tindakannya diluar dugaan. Contohnya yaitu melakukan beberapa gerakan yang cukup berbahaya maupun mengeluarkan suara yang jarang sekali mereka keluarkan.
Wayan Limbak merupakan seorang figur pencipta dari Tari Kecak. Di tahun 1930, Ia memperkenalkan tarian ini ke berbagai negara, dengan dibantu oleh seorang pelukis dari Jerman bernama Walter Spies.
Para penari laki-laki yang menari ini, akan menyerukan kata berupa “cak, cak, cak”. Dari seruan tersebutlah nama Kecak tercipta.
Tak hanya menyerukan kata itu saja, para penari ini juga diiringi dengan alunan musik berupa suara kerincingan. Suara itu muncul dari kincringan yang diikatkan pada kaki penari dari pemeran tokoh Ramayana.
ADVERTISEMENT
Di dalam lingkaran tersebut, para penari kemudian beraksi. Dengan memainkan sejumlah tarian yang diambil dari beberapa episode cerita Ramayana yang berusaha untuk menyelamatkan Shinta dari tangan jahat Rahwana. Tak sedikit dari Tari Kecak ini pun melibatkan pengunjung yang tengah menyaksikan aksi tarian tersebut.
Sejarah Tari Kecak
Indonesia mempunyai berbagai kesenian tradisional yang tersebar di seluruh daerah dan membuat takjub para pengunjung dari mancanegara. Dengan salah satu kesenian yaitu Tari Kecak yang berasal dari Bali.
Tarian ini cukup populer bagi wisatawan nasional maupun internasional yang berkunjung ke Bali. Serta, rasanya ada yang kurang, manakala tidak menyaksikan pertunjukan dari Tari Kecak.
Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah dari Tari Kecak pada zaman dulu hingga sekarang bisa menjadi cukup populer? Berikut penjelasan selengkapnya mengenai sejarah kesenian tradisional bernama Tari Kecak ini.
ADVERTISEMENT
Alasan Walter membantu Wayan Limbak menciptakan sebuah tarian ini, yaitu karena Walter sangat tertarik dengan kesenian tradisional satu yakni Tari Kecak. Serta mempunyai ketertarikan dengan sejumlah ritual tradisional yang masih cukup kental. Nah, sedangkan seruan kata yang ada atau terdengar ketika para pemain tersebut memainkan tari Kecak, terdapat juga seruan berupa kata “cak cak cak” ketika kamu memainkannya seni tari ini.
Dari tradisi Sanghyang, diangkatlah seni tari ini dari sejumlah bagian dari kisah Ramayana. Sementara itu, asal tarian ini tercipta dari teriakan atau seruan kata yang muncul dari bibirnya yang berbunyi dan bernama “cak cak cak” ketika dimainkannya atau dipertunjukkan.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, Tari Kecak ini berasal dari provinsi Bali. Suara alunan tarian ini menjadi khas ketika para penari mengikatkan krincing pada kaki masing-masing. Ornamen yang dikenakan menjadi lebih lengkap dan bagus, ketika mempertunjukan kesenian ini.
ADVERTISEMENT
Makna Dari Gerakannya
Jika kamu melakukan kunjungan untuk berwisata ke pulau Bali. Tentunya, terasa kurang lengkap, apabila kamu tidak melihat beberapa pertunjukan tradisional yang paling indah, dan menawan yang ditawarkan pulau ini. Selain Tari Janger, dan Bangor pertunjukan memukau lainnya yang tidak boleh kamu lewatkan yaitu Tari Kecak, merupakan salah satu mahakarya seni dari Bali berupa tarian dan drama musikal.
Pertunjukan yang dilakukan di tempat terbuka dengan diiringi hembusan udara menjelang matahari terbenam. Pada umumnya pementasan ini diadakan di atas tebing yang menghadap ke laut, cerita ini sepenuhnya bergantung pada cahaya alami di saat hari itu juga. Bermula ketika senja, cerita berlanjut pada kegelapan, saat hanya ada cahaya yang datang dari obor bambu yang berkedip-kedip.
ADVERTISEMENT
Tarian yang berasal dari Pulau Bali ini tidak cuma sekedar gerakan badan semata saja, akan tetapi terdapat kisah di setiap gerakannya yang bermakna.
Tahukah kamu Apa saja makna dari gerakan tarian Kecak ini. Mari simak pemahaman berikut tentang makna dari gerakan tari Kecak.
Saat para penari memasuki panggung, maka awal kisah dimulainya. Lalu, dilanjutkan dengan dibawa atau diculiknya Shinta oleh Rahwana. Kemudian, Rahwana bertarung melawan Jatayu serta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta. Di dalam proses penyelamatan itu, Hanoman mengacaukan tempat penyekapan Shinta dengan cara membakar.
Akan tetapi, Hanoman malah terkepung oleh prajurit Rahwana dan hampir saja terbakar. Awalnya, Rama memang mengalami kekalahan. Tapi hal tersebut tak membuat surut Rama dalam menyelamatkan permaisurinya, yakni Shinta.
ADVERTISEMENT
Raja Rama pun berdoa dengan kesungguhan hati dan kembali lagi berusaha untuk membawa kembali sang permaisurinya tersebut. Hingga akhirnya, Rama pun berhasil mendapatkan Shinta dengan kondisi yang selamat.
Dari kisah itulah, terdapat makna Tari Kecak yang cukup mendalam yaitu adanya kepercayaan pada kekuatan Tuhan. Hal itu dicerminkan pada tindakan Rama saat meminta pertolongan kepada Dewata.
1.Mengandung Nilai Seni yang Tinggi
Walaupun tidak diiringi dengan musik maupun alunan gamelan, Tari Kecak tetap tampak indah dan kompak. Gerakan yang dibuat oleh para penari tersebut, dapat tetap seirama. Itulah yang menjadikannya bernilai seni tinggi dan disukai oleh para wisatawan. Meskipun para wisatawan yang datang melihat pertunjukan kesenian tradisional berupa Tari Kecak tidak beragama Hindu, akan tetapi mereka merasa senang melihat pertunjukan tarian kecak. Rasanya seperti ada yang kurang manakala ke Bali tidak menonton tarian ini.
ADVERTISEMENT
2. Belajar Mengandalkan Kekuatan Tuhan
Pada tari Kecak, terdapat adegan di mana Rama meminta pertolongan pada Dewata. Hal ini membuktikan bahwa Rama mempercayai adanya kekuatan Tuhan untuk menolong dirinya. Tari Kecak juga dipercaya sebagai salah satu ritual guna memanggil dewi yang dapat mengusir penyakit dan melindungi masyarakat dan kekuatan jahat yang datang. Dewi yang umumnya dipanggil dalam ritual ini yaitu Dewi Suprabha atau disebut juga Tilotama.
3.Banyak Pesan Moral
Tari Kecak mengandung banyak pesan moral yang mendalam. Kesetiaan Menggambarkan kesetiaan Shinta kepada Rama, yang menunjukan pentingnya komitmen dalam hubungan. Pengorbanan Burung Garuda rela mengorbkankan bagiannya demi menyelamtkan Shinta dan Rahwana, tekanan nilai pengorbanan. Kebaikan dan Kejahatan Pertarungan antara Rama dan Rahwana melambangkan pertempuran abadi antara kebaikan dan kejahatan, memberikan harapan bahwa kebaikan akan selalu menang. Kepercayaan pada Tuhan Adegan ini di mana Rama meminta pertolongan kepada Dewata menunjukan pentingnya iman dan kepercayaaan pada kekuatan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Properti Tari Kecak
Kamu pastinya kerap kali mendengar mengenai Tari Kecak. Bahkan, kamu mungkin sudah pernah menonton pertunjukan secara langsung. Pertunjukan tari yang ditampilkan oleh beberapa penari ini diiringi oleh suara “cak cak cak” dari 70 penari laki-laki. Pertunjukan ini memang menjadi sesuatu hal yang tidak boleh terlewatkan ketika kamu berkunjung ke Bali.
1. Bara Api
Bara api merupakan salah satu properti utama yang harus ada dalam pertunjukan Tari Kecak. Digunakan untuk di inak penari tanpa alas kaki, diyaakini tidak membahayakan karena kekuatan mistis
2. Bunga Kamboja
Properti Tarian Kecak selanjutnya yaitu Bunga Kamboja Bagi Masyarakat Bali. Melambangkan hubungan dengan alam dan sering digunakan dalam upacara ritual khusus yang salah satunya yakni Tari Kecak.
ADVERTISEMENT
3. Gelang Krincing
Gelang kerincing merupakan properti yang digunakan dalam tari kecak. Gelang ini mampu menghasilkan suara yang cukup keras untuk mengiringi alunan musik. Dalam Tarian itu, gelang ini hanya dikenakan pada kaki penari laki-laki yang menjadi Ramayana.
4. Selendang Hitam Putih
Properti yang harus ada bagi para pengiring tarian Kecak yaitu Selendang hitam putih dengan memiliki motif kotak-kotak. Selendang hitam putih ini disematkan saat sedang menari. Kain yang dipakai tersebut memiliki makna yakni sebagai konsep Rwa Bhineda yang identik dengan warna hitam putih.
5. Topeng
Properti Tari Kecak yang wajib digunakan berikutnya adalah topeng. Topeng ini digunakan oleh penari utama yang memiliki peran sebagai Hanoman, Sugriwa, dan Rahwana.
ADVERTISEMENT
6. Tempat Sesaji
Properti selanjutnya adalah tempat sesaji yang umumnya diletakkan di beberapa bagian tempat. Hal itu dipercaya bisa membantu mendatangkan keberuntungan dan menolak semua kesialan yang ada.
Itu semua merupakan properti yang digunakan sebelum pertunjukan tari Kecak dimulai. Agar penampilan yang ditayangkan dapat maksimal dan mampu menarik perhatian para penonton.
Makna Tari Kecak
Tari Kecak ditarikan oleh puluhan penari dengan membentuk formasi lingkaran. Pada pertunjukan ini, mereka menggambarkan kisah epik Ramayana yang menyelamatkan istrinya, Dewi Sinta.
Cerita Ramayana yang menjadi inti dari Tari Kecak melambangkan pertempuran abadi antara kebaikan dan kejahatan. Kemenangan Rama di akhir cerita menjadi pesan bahwa kebaikan pada akhirnya akan selalu mengalahkan kejahatan, memberikan harapan dan optimisme bagi para penonton.
ADVERTISEMENT
Setiap gerakan yang dilakukan oleh penari juga memiliki makna yang sangat penting. Selain itu, Tari Kecak juga diyakini sebagai sebuah ritual untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit.