Konten dari Pengguna

Indonesia Masih Tetap Sebagai Juara Thomas Cup Terbanyak

Herfino
pekerja pada Kementerian Luar Negeri RI
28 Mei 2018 13:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Herfino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sangat disayangkan langkah tim bulutangkis putra Indonesia di Thomas Cup 2018 terhenti sampai semifinal. Sementara tim China yang menaklukkan Indonesia, berhasil memboyong Piala tersebut pulang ke negaranya. Akan tetapi, Indonesia tidak perlu berkecil hati sebab Indonesia masih bergelar juara terbanyak Thomas Cup. Indonesia telah memboyong Thomas Cup ke tanah air sebanyak 13 kali, sedangkan China baru memenangkan 10 kali.
Indonesia Masih Tetap Sebagai Juara Thomas Cup Terbanyak
zoom-in-whitePerbesar
Kemenangan pertama Indonesia di Thomas Cup dimulai pada tahun 1958, mengalahkan Malaysia yang telah menjuarai 3 kali berturut-turut sejak 1949. Selanjutnya, Indonesia mendominasi Thomas Cup dengan menjadi finalis 10 kali berturut-turut dan memenangkan 7 Thomas Cup (1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984). China mulai memasuki kejuaraan dan memenangkan Thomas Cup di tahun 1982 serta mengganggu dominasi Indonesia dengan menjadi juara 3 kali berturut-turut 1986, 1988, dan 1990.
ADVERTISEMENT
Tim bulutangkis putra Indonesia mulai bangkit lagi pada tahun 1994 dan sekaligus menyabet juara 5 kali berturut-turut sampai dengan 2002. Setelah itu, Indonesia mulai puasa gelar juara dan China mendominasi sampai sekarang. Namun demikian, tim bulutangkis putra Indonesia perlu bangkit sebelum tersusul oleh dominasi China.
Indonesia Masih Tetap Sebagai Juara Thomas Cup Terbanyak (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kemenangan ke-10 tim bulutangkis putra China pada Thomas Cup (sumber: http://bwfthomasubercups.com)
Saat ini selisih juara terbanyak hanya terpaut tiga dan bisa disusul oleh China apabila selalu menang Thomas Cup dalam 6 tahun mendatang. Di Thomas Cup 2026, PBSI harus bisa membentuk tim bulutangkis putra yang dapat mengalahkan China. Jika tidak, China akan mengungguli perolehan piala terbanyak Thomas Cup milik Indonesia.