Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mahasantri Gontor Mencoba Jadi Diplomat Sehari
24 April 2018 11:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Herfino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Para mahasantri yang mempraktekkan simulasi sidang internasional (Foto: UNIDA Gontor)
ADVERTISEMENT
Kemampuan diplomasi mahasantri Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor memperjuangkan Palestina tercurahkan dalam simulasi sidang internasional. Bak diplomat, mereka dengan lihai menggunakan bahasa Inggris yang diplomatis dalam menyampaikan posisi negara yang diwakilinya. Padahal, para mahasantri belum punya pengalaman ikut sidang internasional.
“Simulasi sidang internasional ini baru pertama kali dilakukan di UNIDA Gontor” ujar Hasanain, salah satu mahasantri yang ikut simulasi sidang mewakili negara Uni Emirat Arab. Simulasi tersebut difasilitasi oleh dua Diplomat Muda peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) ke-60, Kementerian Luar Negeri RI. Sebanyak 40 mahasantri tingkat dua menyimulasikan Sidang Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas kebijakan Amerika Serikat (AS) mengenai pemindahan Kedutaan AS ke kota Jerusalem.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian Program Kunjungan dan Tukar Pikiran pada Kamis (12/4) hingga Senin (16/4) di Universitas Darussalam, Gontor (baca: Saat 36 Diplomat Indonesia 'Nyantri' di Gontor ). Tujuannya agar para mahasantri memahami kerja mesin diplomasi Indonesia dan wawasan terhadap diplomasi Indonesia juga dapat sampai ke publik.
Pemberian materi mengenai sidang internasional (Foto: UNIDA Gontor)
Sebelum melakukan simulasi Sidang OKI, para mahasantri dibekali terlebih dahulu pengetahuan mengenai sidang internasional. Mereka diberikan pengetahuan bagaimana diplomasi multilateral dilakukan dalam berbagai forum internasional. Tidak hanya itu, mahasantri juga mempelajari seluk beluk mekanisme berbagai persidangan internasional dan produk yang dihasilkan.
“Yang paling penting adalah kalian (mahasantri) mengetahui prosedur dan pedoman dalam sidang internasional” ajar Yudho, salah satu Diplomat Muda yang memberikan materi mengenai simulasi sidang internasional.
ADVERTISEMENT
Kepiawaian para mahasantri melakukan simulasi sidang internasional ini tidak cukup berhenti disini. UNIDA Gontor diharapkan dapat memberikan wadah bagi para mahasantri mempraktekan ilmu yang dibagikan dengan membentuk Klub Simulasi Sidang UNIDA Gontor. “Nanti klub itu bisa melakukan latih-tanding dengan Universitas lainnya” tutup Yudho.