Konten dari Pengguna

Menuju Bebasnya Sumatera Barat dari Lingkar Krisis Wisatawan

Gudia Hesti Junia
Ilmu Komunikasi 2020 (Public Relations) - Universitas Andalas
19 Oktober 2022 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gudia Hesti Junia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Canva.com
ADVERTISEMENT
Tatanan kehidupan serta perputaran kegiatan pada berbagai sektor seakan berada dalam genggaman pandemi Covid-19. Perubahan secara drastis sangat kentara dialami oleh berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor pariwisata. Mulai dari adanya pembatasan bahkan pembatalan penerbangan, kebijakan pembatasan perjalanan, serta penutupan hotel yang berimbas pada turunnya secara drastis jumlah wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Tidak hanya itu, adanya pengurangan tenaga kerja sektor pariwisata, ruginya perusahaan penerbangan dan sektor terkaitnya, serta kesulitan dalam membiayai operasional karena tidak adanya pemasukan juga menjadi persoalan sektor pariwisata kala pandemi.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada laporan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) per periode Juni 2020, adanya penurunan 93% wisatawan mancanegara atau sama halnya pariwisata kehilangan 440 juta kunjungan apabila dibandingkan pada tahun 2019. Pendapatan ekspor pariwisata sejumlah USD460 juta pun menjadi periode paling memprihatinkan dalam perkembangan pariwisata global sejak tahun 1950.
Bukan kali pertama, krisis wisatawan sebenarnya sudah pernah dialami pada masa lampau kala pandemi dan epidemi, seperti MERS, SARS, dan Ebola mewabah. Negara Hongkong, China, Korea, Jepang, serta Benua Afrika sempat berada dalam krisis yang menjadikan negara-negara tersebut kehilangan kunjungan wisatawan asing dan mengalami kerugian yang cukup signifikan pada sektor akomodasi, makanan dan minuman, jasa, serta transportasi.
Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu daerah Nusantara yang mempunyai modal besar dalam pariwisata dari dasar laut hingga pegunungan, didukung juga dengan ragam kuliner dan kesenian Minang Kabau-nya juga tidak bisa menghindar dari krisis pariwisata tersebut. Semakin merebaknya pandemi Covid-19 seakan memantik pemerintah untuk merespons dengan diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan menutup berbagai destinasi pariwisata di Indonesia. Tak terkecuali dengan pariwisata di Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Global, Nasional, maupun Lokal, semua ingin lepas dari belenggu pandemi Covid-19. Dengan turunnya angka jumlah kasus Covid-19 serta diberlakukannya gaya hidup new normal bagai angin segar bagi semua kalangan untuk bisa kembali beraktivitas dan bangkit. Berbagai rencana dan strategi disiapkan agar mampu beradaptasi pada tatanan kehidupan new normal. Terlebih pada sektor pariwisata, sebagai sektor yang sebenarnya memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam penyerapan tenaga kerja serta sebagai salah satu sumber terbesar penerimaan devisa negara.
Berbagai program dicanangkan dan menggandeng pihak-pihak tertentu dalam dalam menyukseskan Visit Beautiful West Sumatera 2023. Tentunya hal ini dilakukan didukung juga dalam momentum yang tepat yang ditandai dengan semakin melandainya angka kasus Covid-19 di Sumbar.
ADVERTISEMENT
Pemprov Sumbar meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak dalam rangka jelang pergelaran Visit Beautiful West Sumatera 2023. Hal ini pun mendapat respons positif. Salah satunya dari PT Indonesia AirAsia yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Visit Beautiful West Sumatera 2023 dengan membuka kembali rute penerbangan Internasional Padang – Kuala Lumpur di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Ini bagaikan kesempatan emas karena mengingat sebagian besar wisatawan asing yang berkunjung ke pariwisata Sumbar berasal dari Malaysia.
Tidak hanya itu, menggandeng Jawa Barat dalam mempromosikan Visit Beautiful West Sumatera 2023 juga dilakukan oleh Pemprov Sumbar. Kolaborasi tersebut dilakukan melihat tingginya kunjungan wisatawan asing dan domestik di Jawa Barat pada tahun 2019 yang mencapai 47 juta wisatawan. Lebih jauhnya, kedua provinsi ini bisa saling mendukung satu sama lain dalam hal pariwisata, seperti destinasi wisata, diadakannya pameran dan pertunjukan budaya, peningkatan kualitas dan kapasitas seniman atapun budayawan dalam kreativitas seni budaya.
ADVERTISEMENT
Sektor pertanian juga menjadi perhatian dalam mengembangkan potensi wisata Sumbar. Menyongsong Visit Beautiful West Sumatera 2023, Pemprov Sumbar meluncurkan 50 desa wisata agro yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumbar.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita mampu mendukung kegiatan pemerintah berupa kampanye services dan cleanness yang telah disosialisasikan semenjak akhir 2021 lalu. Tentunya kegiatan seperti ini harus berkelanjutan. Selain meningkatkan kualitas, fasilitas, menjalin relasi, berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, tentunya pelayanan dan kebersihan juga menjadi bagian sentral yang layak mendapat perhatian dari semua pihak karena bagi wisatawan, pelayanan dan kebersihan juga merupakan bagian terpenting selain destinasi pariwisata yang mempesona.
Di tengah persiapan menyambut Visit Beautiful West Sumatera 2023, sepertinya kita tidak boleh luput dari kekuatan media sosial. Media sosial merupakan platform internet yang memungkinkan orang untuk menampilkan diri, terlibat dengan orang lain secara online, bekerja sama, berbagi, dan membangun koneksi sosial virtual. Sangat menarik untuk melihat bagaimana media sosial digunakan untuk mempromosikan pariwisata. Karena bertebarnya momen-momen perjalanan dari wisatawan, mampu mendorong wisatawan lain untuk bepergian ke destinasi wisata tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada era saat sekarang ini, salah satu kebutuhan paling mendasar setiap orang adalah penggunaan media. Tuntutan akan informasi, hiburan, pendidikan, dan pengetahuan yang dapat diakses dari berbagai belahan dunia menjadi alasannya. Media sekarang diproduksi oleh industri berkat kemajuan teknologi, memberikan makna baru pada ungkapan "Dunia di tangan kita". Salah satu cara utama masyarakat memperoleh informasi yang akurat adalah melalui media. Bukti bahwa betapa mudahnya komunikasi dan akses informasi pada saat sekarang ini.
Sekarang, iklan dapat dilakukan hanya dengan mengunggah gambar atau video yang mendorong para wisatawan untuk melakukan perjalanan ke Sumatera Barat tanpa harus menghabiskan banyak uang atau waktu untuk itu. Semuanya bisa terjadi dalam waktu kurang dari satu menit jika ada koneksi internet yang aktif. Langkah cepat media sosial, penekanan pada gambar, berbagai fitur, kemudahan penggunaan, dan efektivitas dalam mempromosikan perjalanan maupun pariwisata.
ADVERTISEMENT