Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perubahan Fisika dalam Segelas Es Teh
30 Januari 2024 6:36 WIB
Tulisan dari hesty indra widajati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seringkali saya sedikit gemas jika memesan minuman dingin di tempat makan. Tidak semua warung makan menggunakan gula cair atau sirup gula ketika menyajikan minuman. Banyak yang menggunakan gula pasir yang masih dalam wujud butiran. Sebenarnya sama enaknya. Tetapi masalahnya, jika gula pasir itu dalam wujud butiran padat, pada umumnya butiran gula itu tertimbun sangat banyak di dasar gelas. Prediksi saya, mungkin pramusaji tidak sempat mengaduknya karena banyak pembeli yang harus dilayani sehingga mengaduknya hanya asal, hanya dua tiga kali adukan, lalu disajikan. Atau barangkali proses penyiapan yang kurang tepat prosedurnya. Hasilnya tentu saja tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
Mengaduk gula dalam zat cair agar terjadi larutan sebenarnya adalah aktifitas memecah partikel besar menjadi partikel yang lebih kecil hingga dapat larut ke dalam zat cair sebagai pelarutnya. Perubahan semacam ini merupakan ciri perubahan fisika. Suatu perubahan materi yang tidak menghasilkan materi baru.
Segelas es teh merupakan salah satu fakta perubahan fisika. Jika kita menggunakan gula kristal, maka butiran gula harus dihancurkan dulu melalui pengadukan. Pengadukan memungkinkan lebih banyak permukaan gula padat yang bersentuhan dengan air sebagai pelarut sehingga laju pelarutan meningkat. Semakin banyak frekuensi pengadukan, pelarutan partikel gula akan semakin cepat.
Selain pengadukan, kombinasi cara untuk mempercepat kelarutan partikel gula adalah dengan melarutkannya dalam air panas. Mengapa demikian? Suhu yang lebih tinggi akan meningkatkan energi kinetik partikel gula sehingga meningkatkan vibrasi atau getaran partikel gula dan meningkatkan frekuensi tumbukan. Dengan demikian partikel gula akan lebih cepat larut dibandingkan jika kita melarutkan gula di dalam air dingin.
ADVERTISEMENT
Selain proses melarutnya gula dalam air calon es teh, perubahan fisika juga terjadi pada kondisi dinding gelas pada saat es teh telah disajikan.
Pernahkah mengamati dinding gelas es teh anda ? Saya paling suka melihat dinding gelas es teh menjadi buram lantas penuh dengan embun. Biasanya sebelum embun itu menetes dan membasahi meja, jari-jari saya telah menorehkan jejak berupa gambar, kata atau pun sekedar goresan saja pada dinding sebelah luar gelas. Ini keasyikan tersendiri yang saya miliki pada saat menikmati segelas es teh.
Dinding luar gelas yang buram terjadi karena udara hangat di lingkungan sekitar yang bersentuhan dengan dinding gelas yang dingin melepaskan kalornya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kondensasi pada dinding luar gelas. Kondensasi, dimana udara hangat bersentuhan dengan permukaan dingin ini merupakan fakta perubahan fisika pada segelas es teh. Tidak terjadi materi baru. Tidak ada perombakan atom-atom zat. Hanya perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Tentu saja tidak hanya terjadi pada segelas es teh. Jika anda lebih suka es jeruk atau es lecy, anda pun dapat melakukan pengamatan yang menarik. Jangan lupa mengungkapkan kata hati anda pada dinding gelasnya yang buram akibat kondensasi.
ADVERTISEMENT
***