Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Media Berperan dalam Membentuk Persepsi Budaya
30 Juli 2024 8:49 WIB
ยท
waktu baca 4 menitTulisan dari Annisa Anindya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Media Mempengaruhi Persepsi Budaya
ADVERTISEMENT
Media merupakan produk teknologi yang sudah menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat. Media memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk persepsi budaya di masyarakat modern. Media tidak hanya sebagai jembatan informasi, tetapi juga sebagai wadah dalam membentuk dan mempengaruhi pandangan audiens terhadap budaya. Media dalam berbagai bentuk seperti televisi, radio, internet, dan media cetak berfungsi sebagai saluran utama untuk menyebarkan informasi mengenai berbagai aspek budaya baik lokal, nasional, maupun internasional.
Dengan menyediakan akses mudah dan luas, media dapat membantu memperkenalakan budaya yang tidak dikenal dan diketahui oleh audiens sebelumnya. Contohnya saja program televisi yang membahas tentang keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia, program dokumenter dan artikel di majalah yang memberikan wawasan mendalam tentang cara hidup suku-suku tertentu atau festival budaya yang unik.
ADVERTISEMENT
Media tidak hanya menyebarkan informasi, tetapi juga menciptakan representasi budaya yang dapat mempengaruhi cara budaya tersebut dipersepsikan. Representasi ini dapat seringkali ditunjukkan melalui film, acara tv, iklan, dan juga program-program hiburan lainnya. Media membantu untuk menggambarkan secara lebih gampang, mudah dimengerti oleh audiens, sehingga dapat mempengaruhi pandangan audiens dengan memperkuat steretip dengan pandangan yang lebih luas.
Media juga berperan dalam mempengaruhi nilai-nilai dan norma-norma sosial melalui penyajian ideopogi dan perilaku. Media seperti program-program televisi dan iklan sering kali menampilkan cara hidup tertentu sebagai ideal atau tren yang diidamkan. Hal ini dapat mempengaruhi cara pandang audiens terkait norma atau standar dalam budaya mereka sendiri.
Media juga memainkan peran yang penting dalam penciptaan identitas budaya. Media memberi ruang bagi individu maupun kelompok untuk mengekspresikan dan merayakan identitas budaya yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya program televisi yang memberikan ruang bagi pengguna untuk berbagi pengalaman budaya, memperkenalkan tradisi mereka, dan berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini tidak hanya untuk mengungkapkan identitas budaya, tapi juga sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya kepada audiens global.
ADVERTISEMENT
selain itu, Media juga berpotensi untuk melakukan akomodasi yang berarti mengemas elemen-elemen budaya untuk tujuan hiburan atau pemasaran. Hal ini dilakukan dengan cara tertentu tanpa memperhatikan makna atau konteks budaya asli seperti fesyen, musik, atau makanan. Contohnya saja kegiatan festival budaya atau praktik tradisional yang sering diadakan tanpa memperhatikan makna yang mendalam pada praktik tersebut. sehingga hal ini dapat mengurangi makna asli dari budaya tersebut, yang berdampak pada cara orang luar melihat dan menghargai budaya tersebut.
Secara keseluruhan, media memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi budaya dengan cara yang kompleks dan beragam. Menurut Marshall McLuhan media merupakan perpanjang dari manusia yang dapat mengubah cara audiens dalam berinteraksi dengan dunia dan memproses informasi yang didapatkan. Media sangat membantu dalam menyebarkan informasi terkait kebiasaan, tradisi, dan nilai-nilai budaya yang disebarluaskan ke publik. Sehingga sangat membantu bagi individu untuk mempelajari budaya yang berbeda, dengan konteks yang lebih terintegrasi dan lebih mudah di akses dan dipahami.
ADVERTISEMENT
Dibalik itu, McLuhan juga menjelaskan bahwa media tidak hanya menyebarkan informasi, tapi juga membentuk bagaimana informasi tersebut diterima dan diproses. Media tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan, tetapi juga mengubah cara masyarakat dalam menilai atau merepresentasikan dunia.
Sejalan dengan itu, Stuart Hall (1997) seorang ahli teori budaya menjelaskan bahwa media menyajikan representasi budaya yang dapat memperkuat atau menentang stereotip yang ada. Representasi dalam film, televisi, dan iklan sering kali menggambarkan budaya tertentu yang mungkin mengabaikan kompleksitas dan keebragaman yang sebenarnya. Hal ini tentu dapat memperkuat stereotip masyarakat terhadap budaya dengan lebih luas.
Secara keseluruhan, media memiliki kekuatan yang signifikan dalam membentuk persepsi budaya melalui berbagai cara seperti penyebaran informasi, representasi, pembentukan identitas, pengaruh terhadap nilai-nilai, serta komodifikasi budaya. Namun demikian, sebagai audiens kita juga dituntut untuk memiliki sikap kritis, memiliki kemampuan literasi, dan juga menyadari bahwa semua ada yang ada si media terkait budaya memiliki makna yang berbeda sesuai dengan tujuannya.
ADVERTISEMENT