Jangan Salah, Begini Tips Memilih Maskara

Gambar ilustrasi. foto: Unsplash/@aaaarupar

Kebanyakan wanita sangat suka berdandan. Namun, tak semuanya mempertimbangkan jenis makeup apa yang digunakan, apakah itu aman atau cocok pada jenis kulit atau bagian wajah tertentu. Satu yang menjadi favorit wanita dalam berias adalah penggunaan maskara pada bulu mata agar terlihat lentik.

Memilih maskara yang tepat mungkin tidak semudah kedengarannya. Salah pilih maskara dapat membuat perbedaan pada mata dan berapa lama itu akan bertahan. Kita juga tahu betul betapa luar biasa tampilan mata ketika mengaplikasikan riasan mata dan maskara dengan tepat.

Jadi, bagaimana agar tidak salah salam memilih maskara? Disadur dari situs Fustany, berikut beberapa tips ampuh untuk kamu.

Cara memilih jenis maskara

Pertama, kamu perlu memutuskan jenis maskara yang benar-benar dibutuhkan. Penggunaan riasan harian akan menentukan apakah kamu akan menjatuhkan pilihan pada maskara tahan air atau larut dalam air.

Untuk cuaca di Indonesia yang hangat dan membuat kita lebih mudah berkeringat, maka maskara tahan air harus menjadi pilihan agar tak luntur ketika terkena keringat. Meskipun, maskara jenis ini akan sedikit repot untuk menghapusnya.

Sementara itu, jika kamu berdandan untuk waktu yang lama dan pada saat yang sama masuk jam salat, lebih baik kamu menggunakan masker yang luntur air, agar air wudhu sampai ke seluruh permukaan kulit secara maksimal. Jadi, tak ada salahnya kamu memiliki keduanya dan menggunakan sesuai kebutuhan.

Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@tommyvkessel

Memilih warna maskara

Warna mata dan warna kulit menentukan warna maskara yang terbaik untuk kamu. Jika kamu ingin menonjolkan mata, maka warna hitam menciptakan efek dramatis dan menambah glamor pada riasan mata kamu.

Sedangkan, maskara cokelat akan menjadi pilihan terbaik bagi kamu yang ingin tampilan natural. Maskara warna lainnya juga tetap cantik dan anti-mainstream. Misalnya, maskara biru dapat menonjolkan si mata cokelat.

Memilih kuas maskara terbaik

Mungkin kamu selalu bertanya-tanya. bagaimana bulu mata terlihat setelah mengaplikasikan maskara. Ya, kamu harus mengajukan pertanyaan ini kepada diri sendiri sebelum pergi ke toko rias. Kuas maskara adalah alat utama dalam menentukan tampilan bulu mata yang kamu inginkan.

Contohnya, sikat berbulu lurus menjangkau bulu mata dan membuatnya terlihat ramping dan terpisah, sementara sikat maskara klasik berbulu dan melengkung membuat bulu mata memancarkan efek tebal dan melengkung. Lalu, apa saja hal lain yang harus dipertimbangkan?

Untuk kamu yang memiliki bulu mata tipis, pilih maskara yang memberikan volume dua kali lipat. Jadi, pilihlah maskara berukuran besar dan tekstur cair maskara yang lebih tebal. Bagi yang memiliki bulu mata pendek, pilihlah maskara sikat panjang dan tipis untuk kesan natural.

Si mata kecil harus mempertimbangkan maskara yang membantu membuka mata dan mempertegasnya. Itulah mengapa kamu memilih maskara melengkung dan tebal yang akan menciptakan efek mata besar. Sedangkan, si pemilik bulu mata lurus, kamu memerlukan penjepit bulu mata terlebih dahulu, dan tentukan pilihan maskara yang paling tahan lama.

Maskara untuk mata sensitif

Jika kamu adalah pengguna lensa kontak atau memiliki mata sensitif, sebaiknya pilih maskara yang sangat lembut. Beberapa maskara dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan berair. Bacalah bahan-bahan saat membeli maskara. Hindari segera jika kamu menemukan sesuatu yang kamu tahu menimbulkan alergi.

Bagaimana menentukan warna maskara

Warna hitam ocok untuk semua jenis riasan. Namun, maskara berwarna, seperti biru atau hijau akan selaras dengan warna mata atau softlens tertentu. Jika kamu ragu atau bingung dalam menentukan pilihan, lebih baik diskusikan dengan penjual atau petugas di toko rias langganamu.

Aroma dan tekstur maskara

Poin terakhir seringkali dilewatkan oleh para pembeli, padahal ini sangat penting. Pastikan kamu mencium aroma maskara sebelum membelinya. Hindari jika aromanya terlalu menyengat atau aneh dan memiliki tekstur yang terlalu menggumpal, karena bisa menjadi indikasi kualitasnya tidak bagus atau sudah kadaluarsa.

Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@ajiewp