Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Gracie Gold: Atlet Ice Skating yang Merasa Insecure dengan Bentuk Pahanya
30 Maret 2020 14:50 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meraih medali silver pada kejuaraan Junior World Championship pada 2012, Grace Elizabeth Gold atau lebih dikenal Gracie Gold adalah seorang skater asal Amerika Serikat yang pernah merasa insecure dengan bentuk pahanya yang berbeda dari perempuan lain diusianya. Namun, hal itu berubah ketika dirinya mencoba untuk menceritakan rasa ketakutan itu kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Kisah ini bermula ketika Gold berusia 23 tahun. Gold merasa hidup yang dijalaninya akan terasa sangat rumit. Namun, akibat kejujurannya, sekarang Gold bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Kejujuran tentang segala hal yang membuatnya insecure tentang bentuk paha yang seperti ‘sapi’, besar dan berotot, hingga mampu memengaruhi kesehatan mentalnya.
Gold bercerita bahwa sebenarnya ia sangat menyukai dengan bentuk kakinya, walau tidak selalu menyukainya dengan sungguh-sungguh untuk beberapa waktu. Itu (kakinya) tidak selalu membuat dirinya merasa aman. Sebagai atlet, Gold suka berolahraga, tapi dirinya juga berpikir bahwa tidak ada perempuan lain diusianya yang memiliki paha seperti sapi yang besar dan berotot. Bahkan anak laki-laki seusianya belum tentu memiliki paha seperti itu.
ADVERTISEMENT
Seiring bertambahnya usia, Gold semakin merasa insecure dengan bentuk kaki yang besar dan tentu tidak dimiliki sebagian besar perempuan lainnya.
“"Mengapa paha saya begitu besar?" Ungkap Grace Gold seperti dilansir dari TODAY pada Senin (30/3).
Gold selalu berpikir bahwa orang lain membuat dirinya merasa lebih kekar dan kuat dari mereka. Hingga butuh waktu lama bagi dirinya untuk menyadari semua hal itu, bahwa apa yang dilakukan adalah untuk dirinya sendiri. Ya, sebagai atlet.
Dengan adanya mereka, Gold bisa melalui semuanya. Menjalani program latihan, seperti berlari. Gold mengakui keberadaan mereka yang awalnya membuat dirinya merasa insecure bisa melakukan semua hal-hal luar biasa tanpa pernah ia pikirkan sebelumnya.
Ada kalanya Gold merasa mencintai dan marah kepada mereka dalam waktu yang sama. Namun, kehidupannya sebagai atlet untuk meraih juara olimpiade, Gold harus berolahraga lebih keras. Seperti squat dan sprint. Tetapi, berkali-kali Gold selalu berpikir mungkin jika hidup seperti mereka (yang bukan seorang atlet) jauh lebih baik.
ADVERTISEMENT
“ Ugh, itu akan jauh lebih baik jika (kaki saya) seperti tulang (kecil dan kurus).” Jujurnya.
Dan orang-orang akhirnya berkata, “ Hey, bukan begitu cara kerjanya. Dan sejujurnya, itu bukanlah bentuk tubuhmu. Tapi, pikirkan apa yang telah mereka lakukan untukmu.”
Mungkin kata-kata tersebut masuk dalam beberapa tahapan atau langkah yang harus dijalani Gold secara perlahan untuk terus bangkit dan maju. Gold mengaku bahwa ada waktu di mana dirinya benar-benar tidak menyukai mereka. Tapi, ketika hari akan berganti, di saat sudah waktunya untuk memejamkan mata, Gold berkata. “Saya bersiap untuk tidur di mana setiap malam saya menyukai apa yang telah mereka lakukan untuk saya.”
Ice Skating adalah olahraga yang luar biasa, penuh keindahan disetiap gerakan, kostum yang kerlap-kerlip, rambut di sanggul, dan banyak hal luar biasa lainnya. Dan pada akhirnya, setiap orang memang memiliki bentuk tubuh yang sama.
ADVERTISEMENT
"Dalam istilah olahraga ice skating, kata 'gendut' dan 'berat' sering terjadi, seperti jenis budaya. Memang tidak pantas, tetapi itu adalah sesuatu benar adanya,” ungkap Gold.
Jadi, mencoba untuk memahami bahwa menjadi atlet terbaik dan bentuk tubuh yang ideal untuk olahraga ice skating adalah bagian dari hal yang diimpikan. Tetapi, itu bukan satu-satunya bagian dan tidak seharusnya mengikat harga diri Gold sebagai manusia.
Tetapi, dengan adanya mereka yang membuat Gold selalu merasa insecure dan juga merasa sangat mencintai mereka, dirinya tidak pernah sangat sendirian sekaligus menyadari bahwa ada banyak perempuan di luar sana yang sama-sama insecure dengan bentuk tubuhnya sendiri.
Namun, seiring berjalannya waktu Gold juga semakin jujur dan terbuka dengan segala hal yang ia rasakan. Semakin banyak orang yang berkata “Kami merasa seperti itu”, Grace pun menyadari bahwa dirinya membantu orang lain agar tidak merasa sendirian, termasuk dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa senang mengetahui bahwa saya juga tidak sendirian. Bahwa saya memiliki semua orang ini, di seluruh dunia, yang merasakan hal yang sama dengan saya,” katanya.
Setiap manusia tentu punya hal yang membuat dirinya merasa insecure. Namun, hal itu tidak akan menjadi parah jika pandai menyikapi dan menghadapinya dengan baik. Saling berbagi cerita dengan orang yang dipercayai diyakini mampu mengatasi permasalahan itu dan membuat diri punya keyakinan untuk lebih percaya diri.
Jadi, jangan pernah merasa sendirian di dunia ini karena ada begitu banyak orang yang sebenarnya peduli dengan kita. Dan jangan menahan perasaan hingga membuat diri merasa tertekan. Ceritakanlah dengan orang lain apa yang kamu rasakan.