Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Wajib Kunjung Objek Bersejarah dan Budaya 2023
28 Juli 2023 6:31 WIB
Tulisan dari Hilda P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wajib Kunjung Objek Bersejarah dan Budaya 2023 merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Jakarta. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25 Juli, 26 Juli, 27 Juli, 28 Juli, dan 1 Agustus 2023 ini diselenggarakan oleh Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur.
Adapun 2 obyek yang menjadi sasaran kunjungan wajib bersejarah dan budaya 2023 adalah Unit Pengelola Museum Kebaharian dan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Museum Bahari merupakan representasi dari sejarah Jakarta dan Setu Babakan merupakan kawasan budaya sejarah yang masih kental dengan adat Betawi.
ADVERTISEMENT
Kegiatan wajib kunjung objek bersejarah dan budaya ini diikuti oleh seribu peserta yang berasal dari kalangan pelajar tingkat SMP Negeri, ibu-ibu PKK, Kader Jumantik dan Petugas Dasawisma Kelurahan Pulo Gebang Jakarta.
Menurut Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur, Berkah Shadaya, "Kegiatan wajib kunjung objek bersejarah dan budaya 2023 ini bertujuan sebagai wadah edukasi bagi pelajar dan masyarakat untuk lebih mengenal dan menambah pengetahuan, wawasan sejarah dan budaya kota Jakarta tempo dulu. Tidak hanya mengungkap sejarah dan budaya, tetapi juga untuk menghidupkan kembali tradisi Jakarta (Betawi) sebagai promosi wisata sejarah budaya untuk menarik pengunjung lokal dan mancanegara."
Jakarta, atau Daerah Khusus Ibukota Jakarta, adalah ibu kota Indonesia, kota terbesar di negara ini, dan salah satu aglomerasi perkotaan terpadat di dunia. Jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2023 kini diperkirakan mencapai 11.248.839 jiwa. Sebagai kota metropolitan, tidak heran jika perpaduan budaya dan sejarah di DKI Jakarta sangat mencolok, seperti Jawa, Melayu, Cina, Arab, India, dan Eropa yang mempengaruhi budaya aslinya. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai kota urban terpadat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berkat urbanisasi yang cepat, Jakarta telah berkembang menjadi kota global padat penduduk yang terus-menerus menyambut lebih banyak pendatang baru dan ekspatriat. Melihat fakta tersebut, penduduk asli Jakarta yang lebih dikenal dengan Betawi berusaha untuk melestarikan budaya dan identitas lokal mereka sendiri di tanah leluhur mereka.
Studi mengungkapkan bahwa Betawi terdiri dari darah campuran berbagai suku dan bangsa seperti, Jawa, Sunda, Melayu, Ambon, Bugis, Cina, Arab, Portugis dan non-Indonesia lainnya. Selama rentang waktu lebih dari dua ratus tahun, akulturasi telah berhasil terbentuk seiring dengan keunikan bahasa, gaya rumah, bentuk tarian, musik, ritual dan upacara. Banyak penduduk asli Jakarta mengakui bahwa tradisi mereka yang dulunya kaya secara bertahap hilang dari generasi ke generasi karena globalisasi yang progresif.
ADVERTISEMENT
Salah satu solusi konkrit untuk melestarikan sejarah dan budaya adalah pembangunan Kampung Budaya Betawi di sisi selatan Jakarta di Setu Babakan. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan merupakan sebuah destinasi wisata edukasi yang mengangkat nilai-nilai budaya khas suku Betawi.
Di kawasan ini, pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk membangun tujuan wisata budaya dan warisan yang memelihara budaya Betawi, menampilkan cerita rakyat, sastra, arsitektur, teater, musik, tarian, masakan tradisional yang bercirikan budaya Betawi diantaranya yaitu kerak telor, tauge goreng, nasi uduk, bir pletok, jus belimbing, soto, ikan pecak, gado-gado, dan masih banyak lagi.
Alex Prabowo, Kepala Seksi Pelindungan Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur mengatakan, “Dalam kegiatan wajib kunjung bersejarah dan budaya ini, peserta diajak untuk terlibat dalam kegiatan pengenalan sejarah dan budaya, seperti melakukan atraksi silat beksi khas Betawi, pengenalan instrumen musik tarian awi dan juga forum diskusi aktif mengenai pengenalan benda-benda bersejarah di Museum Bahari. Diharapkan pengalaman mengikuti kegiatan wajib kunjungan ini menjadi bekal untuk memperkenalkan sejarah dan budaya Jakarta di masyarakat lokal dan dunia.”
Museum Bahari terletak di kawasan pelabuhan Sunda Kelapa lama di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Museum Bahari adalah salah satu cagar budaya yang dilindungi. Saat ini, pengelolaannya berada di bawah Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di Museum Bahari, peserta dapat melihat berbagai koleksi kebaharian di Indonesia. Jumlah koleksinya mencapai 1.835 benda. Salah satu koleksi Museum Bahari adalah Meriam VOC, perahu dengan berbagai bentuk, gaya, dan ragam hias di Nusantara, seperti Jukung Barito Pasar Apung Kalimantan Selatan, Perahu Kora-kora Sang Gagah dari Timur, Perahu Lancang Kuning, Perahu Gelati, Rangka Perahu Phinisi, KRI Dewaruci, bahkan koleksi rempah-rempah nusantara.
Museum Bahari juga menampilkan koleksi biota laut serta jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia. Museum ini juga menyimpan perlengkapan, cerita, dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Tak ketinggalan, ada pula matra TNI AL, koleksi kartografi, maket Pulau Onrust, dan tokoh-tokoh maritim Nusantara.
Indonesia kaya dengan berbagai macam budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang bangsa, dan kini menjadi kewajiban kita untuk mencintai, menghidupkan, menjaga, melestarikan dan memajukan sejarah dan budaya nusantara.
ADVERTISEMENT