Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Berawal dari Iseng, Warga Mempawah Ini Sukses Jualan Bougenville
25 Juli 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Mempawah - Nedi Pratinggo tak menyangka jualan bunga kertas atau Bougenville yang ditekuninya sejak 2004 lalu bisa sukses dan bertahan hingga sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Sungai Bundung Laut Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, itu mengaku awalnya hanya iseng menanam bunga Bougenville. Ternyata justru banyak yang tertarik dan ingin membeli bunganya itu.
"Jadi banyak yang mampir dan menawar bunga-bunga saya. Setelah cocok harganya akhirnya dijual. Kemudian saya berpikir ini sih prospeknya bagus kedepannya," ungkapnya kepada Hi!Pontianak, Kamis, 25 Juli 2024.
Melihat potensi yang ada, Nedi langsung memulai membibitkan lagi dan belajar banyak hal tentang bunga Bougenville serta cara budidayanya.
Apa yang dilakukan Nedi ternyata juga diikuti oleh warga sekitarnya, sehingga banyak yang menanam bunga Bougenville. Hal tersebut membuat Nedi berpikir bagaimana memasarkan secara luas bunga-bunga miliknya.
"Kawan-kawan juga ikut semua. Jadi saya berpikir bagaimana cara memasarkannya karena ada satu RT yang menanam bunga, kalau mengharapkan dari yang mampir sangat terbatas," katanya.
ADVERTISEMENT
Nedi ingat betul, awalnya ia menggunakan sepeda motor yang dilengkapi gerobak jualan bunga hingga ke Kota Pontianak. Tidak hanya bunga miliknya, Nedi juga menjualkan bunga-bunga temannya.
"Awalnya pakai motor dengan gerobak. Bawa sekitar 50 polibag pergi ke Pontianak. Seminggu bisa sampai 4 kali dan punya kawan-kawan juga saya bawa jadi jalan semua usahanya," ujarnya.
Usaha yang ditekuni Nedi terus berkembang hingga akhirnya ia bisa membeli mobil pickup. Dengan mobil tersebut jangkauan penjualannya semakin meluas hingga hampir di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
"Alhamdulillah awal 2012 bisa beli mobil pickup dan itu udah untuk se Kalbar. Ketapang, Sintang, Sanggau, ke Balai terus Sambas keliling gunakan pickup," tuturnya.
Sempat berhenti sementara pada 2018 karena fokus membangun rumah, kemudian Nedi lanjut lagi berjualan bunga hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Nedi sangat bersyukur dari usaha yang dijalaninya ini ia bisa membangun rumah, membeli mobil hingga membiayai sekolah anaknya.
"Saya juga terlalu berambisi hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari sudah. Dari kendaraan yang tak punya sekarang punya, rumah yang tak jadi akhirnya jadi, anak pun Alhamdulillah sekolahnya," ucapnya.
Ke depannya, Nedi berencana semakin memperluas kebun bunganya tidak hanya di halaman rumah saja. Karena perkembangan usahanya semakin bagus terlebih penjualan bunga saat ini juga sudah menggunakan media sosial.
"Sekarang itu jualannya sudah live di TikTok, jadi sudah semakin meluas sudah se-Indonesia. Alhamdulillah penjualannya meningkat, sebulan itu saya sama kawan-kawan harus bisa menyiapkan minimal 700 polibag bunga kertas," pungkasnya.